Pemerintah Siapkan Kebutuhan Penanganan Pasien COVID-19
Rabu, 04 November 2020 - 16:56 WIB
JAKARTA - Pemerintah sejauh ini sudah menyiapkan kebutuhan penanganan pasien Covid-19 di berbagai daerah. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan bahwa saat ini terdapat 422 laboratorium pemeriksaan PCR (Polymerase Chain reaction) dan TCM (tes cepat molekuler) yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Pemerintah telah menyiapkan stok reagen PCR untuk 795 ribu spesimen, dan reagen RNA sebanyak 686 ribu spesimen," ujar Wiku saat memberi keterangan pers di Kantor Presiden Jakarta, Selasa (3/11/2020) sebagaimana disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Penyediaan obat penanganan pasien Covid-19 mengacu pada Protokol Tata Laksana Covid-19. Sebagian besar obat tersebut telah diproduksi oleh industri farmasi nasional dan bahan bakunya telah masuk ke Indonesia sejak April 2020. "Per 31 Oktober 2020, obat sudah didistribusikan ke 34 dinas kesehatan provinsi dan 779 rumah sakit," lanjut Wiku.
Untuk mengantisipasi pemenuhan kebutuhan obat hingga Desember 2020, pemerintah sedang melakukan pengadaan obat. Selain itu pemerintah juga terus mencanangkan dan meningkatkan kedisiplinan pelaksaanaan protokol kesehatan di seluruh lapisan masyarakat untuk terus menekan angka kasus.
Ia juga menghimbau fasilitas kesehatan agar meningkatkan kualitas pelayanan Covid-19. Perbanyak rumah sakit atau bed (tempat tidur) yang terkait keadaan darurat jika diperlukan. Pemerintah daerah diminta berkoordinasi dengan pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan dan Satgas pusat, jika membutuhkan bantuan dalam penanganan Covid-19.
"Pemerintah telah menyiapkan stok reagen PCR untuk 795 ribu spesimen, dan reagen RNA sebanyak 686 ribu spesimen," ujar Wiku saat memberi keterangan pers di Kantor Presiden Jakarta, Selasa (3/11/2020) sebagaimana disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Penyediaan obat penanganan pasien Covid-19 mengacu pada Protokol Tata Laksana Covid-19. Sebagian besar obat tersebut telah diproduksi oleh industri farmasi nasional dan bahan bakunya telah masuk ke Indonesia sejak April 2020. "Per 31 Oktober 2020, obat sudah didistribusikan ke 34 dinas kesehatan provinsi dan 779 rumah sakit," lanjut Wiku.
Untuk mengantisipasi pemenuhan kebutuhan obat hingga Desember 2020, pemerintah sedang melakukan pengadaan obat. Selain itu pemerintah juga terus mencanangkan dan meningkatkan kedisiplinan pelaksaanaan protokol kesehatan di seluruh lapisan masyarakat untuk terus menekan angka kasus.
Ia juga menghimbau fasilitas kesehatan agar meningkatkan kualitas pelayanan Covid-19. Perbanyak rumah sakit atau bed (tempat tidur) yang terkait keadaan darurat jika diperlukan. Pemerintah daerah diminta berkoordinasi dengan pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan dan Satgas pusat, jika membutuhkan bantuan dalam penanganan Covid-19.
(ars)
tulis komentar anda