Pandemi Corona, DPR Dukung BUMN Terus Berdayakan UMKM
Selasa, 03 November 2020 - 20:08 WIB
JAKARTA - Kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selama masa sulit akibat pandemi virus Corona (Covid-19) diapresiasi Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza. BUMN diharapkan menjalankan tugas mulia sebagai lokomotif utama menggerakkan roda perekonomian sekaligus mengakselerasi pemulihan pascapandemi.
(Baca juga: Pembuatan Vaksin Dipercepat, Ahli Virologi: Tidak Boleh Mengesampingkan Aspek Keamanan)
Dia menilai, di masa pandemi Covid-19 ini, belanja pemerintah dan belanja BUMN menjadi andalan dalam menggerakan roda perekonomian. Sebab, walaupun ada beberapa sektor yang mengalami kenaikan, belanja sektor swasta secara umum sampai level terkecil, yakni sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mengalami kesulitan.
(Baca juga: Umrah Dibuka, Berikut Syarat Bisa Berangkat di Tengah Pandemi)
Hal ini dikatakan Faisol dalam webinar bertajuk “BUMN Lokomotif Ekonomi: Masa Depan Agen Pembangunan Pasca Undang-Undang Cipta Kerja, yang digelar Infobank, Selasa (3/11/2020).
"Yang bisa bekerja dengan cepat dan relatif tanpa hambatan adala BUMN. Misalnya belanja untuk membantu sektor kesehatan, itu BUMN yang kita lihat bisa bekerja penuh dan lbih cepat. Belanja pemerintah tentu terkendala, karena harus melalui rangkaian proses yang tidak mudah," ujar Faisol.
Dia memberikan contoh, BUMN dalam belanja vaksin Covid-19, bergerak cepat untuk memastikan Indonesia mendapatkan prioritas penyediaan vaksin. Dengan begitu, persediaan vaksin nantinya bisa didistribusikan kepada masyarakat.
"Kecepatan kerja BUMN ini putut kita puji. Karena dengan ini semua, proses pembangunan ekonomi akan berjalan. Kita tahu bahwa BUMN dengan pendapatan dan kapasitasnya memiliki modal untuk bisa menjadi penggerak ekonomi nasional. Sejak awal, BUMN harus menjadi tenaga utama yang menggerakkan ekonomi nasional, terutama di masa sulit seperti sekarang ini," tutur Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
BUMN pun diharapkan bisa meningkatkan keterlibatan UMKM. Hal tersebut sudah diinisiasi lewat program pasar digital (Padi) yang membuka penawaran ke UMKM untuk terlibat dalam belanja BUMN.
Faisol mendorong BUMN juga melibatkan UMKM, tidak hanya dari sisi belanja modal (capital expenditure), melainkan juga dari sisi operational expenditure (opex). Dengan begitu, upaya pemulihan bisnis UMKM akan lebih terbantu.
Lihat Juga: Dukung Pengembangan Masyarakat, PT Pegadaian dan BPHN Bersinergi Membangun Desa Sadar Hukum
(Baca juga: Pembuatan Vaksin Dipercepat, Ahli Virologi: Tidak Boleh Mengesampingkan Aspek Keamanan)
Dia menilai, di masa pandemi Covid-19 ini, belanja pemerintah dan belanja BUMN menjadi andalan dalam menggerakan roda perekonomian. Sebab, walaupun ada beberapa sektor yang mengalami kenaikan, belanja sektor swasta secara umum sampai level terkecil, yakni sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mengalami kesulitan.
(Baca juga: Umrah Dibuka, Berikut Syarat Bisa Berangkat di Tengah Pandemi)
Hal ini dikatakan Faisol dalam webinar bertajuk “BUMN Lokomotif Ekonomi: Masa Depan Agen Pembangunan Pasca Undang-Undang Cipta Kerja, yang digelar Infobank, Selasa (3/11/2020).
"Yang bisa bekerja dengan cepat dan relatif tanpa hambatan adala BUMN. Misalnya belanja untuk membantu sektor kesehatan, itu BUMN yang kita lihat bisa bekerja penuh dan lbih cepat. Belanja pemerintah tentu terkendala, karena harus melalui rangkaian proses yang tidak mudah," ujar Faisol.
Dia memberikan contoh, BUMN dalam belanja vaksin Covid-19, bergerak cepat untuk memastikan Indonesia mendapatkan prioritas penyediaan vaksin. Dengan begitu, persediaan vaksin nantinya bisa didistribusikan kepada masyarakat.
"Kecepatan kerja BUMN ini putut kita puji. Karena dengan ini semua, proses pembangunan ekonomi akan berjalan. Kita tahu bahwa BUMN dengan pendapatan dan kapasitasnya memiliki modal untuk bisa menjadi penggerak ekonomi nasional. Sejak awal, BUMN harus menjadi tenaga utama yang menggerakkan ekonomi nasional, terutama di masa sulit seperti sekarang ini," tutur Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
BUMN pun diharapkan bisa meningkatkan keterlibatan UMKM. Hal tersebut sudah diinisiasi lewat program pasar digital (Padi) yang membuka penawaran ke UMKM untuk terlibat dalam belanja BUMN.
Faisol mendorong BUMN juga melibatkan UMKM, tidak hanya dari sisi belanja modal (capital expenditure), melainkan juga dari sisi operational expenditure (opex). Dengan begitu, upaya pemulihan bisnis UMKM akan lebih terbantu.
Lihat Juga: Dukung Pengembangan Masyarakat, PT Pegadaian dan BPHN Bersinergi Membangun Desa Sadar Hukum
(maf)
tulis komentar anda