Harapan Besar Itu Adalah Vaksin Covid-19...
Sabtu, 31 Oktober 2020 - 18:23 WIB
JAKARTA - Hingga saat ini pemerintah masih terus berupaya mencari vaksin virus Corona (Covid-19), baik dari dalam negeri maupun dari kerja sama internasional. Jurnalis senior yang telah sembuh dari Covid-19, Latief Siregar mengungkapkan bahwa vaksin Covid-19 adalah harapan.
“Saya sebagai penyintas Covid, apa sih yang ada di bayangan ketika mendengar kata vaksin? Dan jawaban saya adalah harapan,” ungkap Latief Siregar dalam diskusi bertajuk Vaksin untuk Negeri yang digelar secara virtual, Sabtu (31/10/2020).
Lalu, kata dia, seringkali orang bilang kapan vaksinasi Covid-19 ini mulai dilakukan? Namun, jawabannya selalu dalam waktu dekat. Alhasil seringkali ada informasi yang bias mengenai vaksinasi Covid-19. “Jawabannya selalu dalam waktu dekat,” kata Wakil Pemimpin Redaksi MNC News ini. ( )
Latief juga menyoroti adanya informasi yang menyebut uji klinis vaksin di Bandung itu selesai pada bulan Januari mendatang maka pada bulan Maret baru bisa disuntikkan ke publik. Kemudian ada informasi lagi bahwa pada bulan November sudah akan ada vaksin.
“Siapa yang akan dapat? Ada informasi bahwa pada usia 18-59 tahun. Lalu, bagaimana dengan yang di bawah 18 dan di atas 59 tahun? Juga bagaimana teknisnya? Artinya, kawan-kawan jurnalis itu membutuhkan terang benderang dari pemerintah supaya media menjadi bagian dalam mendukung vaksin ini sangat penting,” tuturnya. ( )
Kemudian, Latief pun menceritakan bagaimana ia mendapatkan kenyataan harus terpapar Covid-19. Namun, dia tetap bertekad untuk bisa lepas dari penyakit ini.
“Ketika saya sedang sakit kena Covid-19, maka sakit sekali. Lalu bagaimana kehidupan yang kita rasakan terkena Covid? Ada ketakutan, apakah saya masih akan tetap bisa hidup? Atau segera meninggal dunia seperti yang lainnya? Saya bertekad bahwa saya ingin hidup. Saya ingin tetap hidup dan lepas dari penyakit ini,” ungkapnya.
Latief mengatakan, ada harapan besar ketika setiap orang yang dia kenal memberikan saran mengenai obat-obat yang manjur untuk Covid-19. Dia pun mencoba semua yang orang katakan seperti mengkonsumsi “empon-empon” hingga obat herbal.
“Maka harapan besar sebetulnya adalah kehadiran orang yang mengatakan obat-obat manjur untuk Covid ini. Ketika ada yang menyebut pakai empon-empon, obat herbal, dan saya ketika sakit mencoba semuanya. Tapi, sampai hari ini saya tidak bisa menjelaskan bagian mana yang bisa menyembuhkan saya dari sakit tersebut,” tuturnya.
Latief menegaskan, berobat ke dokter adalah upaya yang tepat untuk penanganan Covid-19. “Yang saya pasti akan saya kampanyekan adalah ketika kamu terkena Covid-19, maka segeralah ke dokter. Karena dokter yang bisa memutuskan bagaimana penanganan terhadap Covid-19 tersebut,” kata Latief.
“Saya sebagai penyintas Covid, apa sih yang ada di bayangan ketika mendengar kata vaksin? Dan jawaban saya adalah harapan,” ungkap Latief Siregar dalam diskusi bertajuk Vaksin untuk Negeri yang digelar secara virtual, Sabtu (31/10/2020).
Lalu, kata dia, seringkali orang bilang kapan vaksinasi Covid-19 ini mulai dilakukan? Namun, jawabannya selalu dalam waktu dekat. Alhasil seringkali ada informasi yang bias mengenai vaksinasi Covid-19. “Jawabannya selalu dalam waktu dekat,” kata Wakil Pemimpin Redaksi MNC News ini. ( )
Latief juga menyoroti adanya informasi yang menyebut uji klinis vaksin di Bandung itu selesai pada bulan Januari mendatang maka pada bulan Maret baru bisa disuntikkan ke publik. Kemudian ada informasi lagi bahwa pada bulan November sudah akan ada vaksin.
“Siapa yang akan dapat? Ada informasi bahwa pada usia 18-59 tahun. Lalu, bagaimana dengan yang di bawah 18 dan di atas 59 tahun? Juga bagaimana teknisnya? Artinya, kawan-kawan jurnalis itu membutuhkan terang benderang dari pemerintah supaya media menjadi bagian dalam mendukung vaksin ini sangat penting,” tuturnya. ( )
Kemudian, Latief pun menceritakan bagaimana ia mendapatkan kenyataan harus terpapar Covid-19. Namun, dia tetap bertekad untuk bisa lepas dari penyakit ini.
“Ketika saya sedang sakit kena Covid-19, maka sakit sekali. Lalu bagaimana kehidupan yang kita rasakan terkena Covid? Ada ketakutan, apakah saya masih akan tetap bisa hidup? Atau segera meninggal dunia seperti yang lainnya? Saya bertekad bahwa saya ingin hidup. Saya ingin tetap hidup dan lepas dari penyakit ini,” ungkapnya.
Latief mengatakan, ada harapan besar ketika setiap orang yang dia kenal memberikan saran mengenai obat-obat yang manjur untuk Covid-19. Dia pun mencoba semua yang orang katakan seperti mengkonsumsi “empon-empon” hingga obat herbal.
“Maka harapan besar sebetulnya adalah kehadiran orang yang mengatakan obat-obat manjur untuk Covid ini. Ketika ada yang menyebut pakai empon-empon, obat herbal, dan saya ketika sakit mencoba semuanya. Tapi, sampai hari ini saya tidak bisa menjelaskan bagian mana yang bisa menyembuhkan saya dari sakit tersebut,” tuturnya.
Latief menegaskan, berobat ke dokter adalah upaya yang tepat untuk penanganan Covid-19. “Yang saya pasti akan saya kampanyekan adalah ketika kamu terkena Covid-19, maka segeralah ke dokter. Karena dokter yang bisa memutuskan bagaimana penanganan terhadap Covid-19 tersebut,” kata Latief.
(dam)
Lihat Juga :
tulis komentar anda