Saleh Daulay: Dari Pemilu ke Pemilu PAN Selalu Divonis Tak Lolos ke Senayan
Selasa, 27 Oktober 2020 - 08:02 WIB
JAKARTA - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay menyatakan, dari dulu survei selalu menempatkan partainya tak lolos ke Senayan. Namun, hasil survei ternyata jauh dari kenyataan. Hal itu dikatakan Saleh merespons hasil survei Indikator Politik yang menempatkan elektabilitas PAN di angka 1,1 persen.
Saleh menuturkan, apakah survei itu bisa disalahkan atau maukah mereka mengakui kesalahannya, ternyata tidak ada yang mau mengaku. "Soal melesetnya prediksi lembaga survei sangat sering terjadi. Tidak usah jauh-jauh. Ambil saja contoh prediksi lembaga-lembaga survei itu pada perolehan PAN di Pileg 2019. Sebelum pileg, hampir semua lembaga survei itu memprediksi PAN tidak aman dan belum tentu lolos ke Senayan. Prediksinya hanya sekitar 2 persen," tutur Saleh saat dihubungi SINDOnews, Selasa (27/10/2020).
"Faktanya, setelah pileg, prediksi itu jauh meleset. Mereka juga yang mempublikasikan hasilnya. PAN justru memperoleh suara pada kisaran 6,5 sampai 7 persen. Bahkan pemilu sebelumnya, PAN memperoleh suara 7,59 persen," tambahnya.
( ).
Saleh mengatakan, jika fakta itu ditanyakan kepada lembaga survei, mereka pasti bilang ada faktor ini dan itu yang menyebabkan adanya perubahan hasil pemilu dengan prediksi melalui survei. Menurutnya, hampir semua lembaga survei begitu.
"Survei seperti ini tidak perlu terlalu ditanggapi. Dari pemilu ke pemilu, PAN selalu divonis tidak lolos ke Senayan. Alhamdulillah, hasilnya jauh dari prediksi tersebut," kata Plh. Ketua Fraksi PAN di DPR RI ini.
( ).
Saleh juga mengatakan, sebetulnya, survei seperti itu bisa merugikan partai-partai yang divonis tidak lolos ke Senayan. Andaikata ada sarana untuk mengajukan gugatan, boleh juga diajukan. Data-data hasil survei mereka sebelum pemilu dinilainya masih tersimpan. Bahkan, jejak digitalnya masih bisa ditelusuri. Hanya saja, sarana untuk mengajukan gugatan itu tidak tersedia.
Menurutnya, karena sudah sering divonis seperti itu, PAN tidak begitu ambil pusing. Pihaknya akan lebih fokus mengurus konsolidasi internal. Dia menegaskan, semua potensi yang dimiliki akan dipergunakan untuk meningkatkan elektabilitas di tengah masyarakat.
( ).
"Anggota legislatif kami di seluruh Indonesia diminta untuk bekerja keras menyahuti dan memperjuangkan aspirasi masyarakat. Para pengurus dan seluruh jajarannya diminta untuk membangun kemitraan dengan masyarakat. Ada banyak strategi lain yang dipersiapkan dalam meraih dukungan masyarakat," tutur Saleh .
Saleh menuturkan, apakah survei itu bisa disalahkan atau maukah mereka mengakui kesalahannya, ternyata tidak ada yang mau mengaku. "Soal melesetnya prediksi lembaga survei sangat sering terjadi. Tidak usah jauh-jauh. Ambil saja contoh prediksi lembaga-lembaga survei itu pada perolehan PAN di Pileg 2019. Sebelum pileg, hampir semua lembaga survei itu memprediksi PAN tidak aman dan belum tentu lolos ke Senayan. Prediksinya hanya sekitar 2 persen," tutur Saleh saat dihubungi SINDOnews, Selasa (27/10/2020).
"Faktanya, setelah pileg, prediksi itu jauh meleset. Mereka juga yang mempublikasikan hasilnya. PAN justru memperoleh suara pada kisaran 6,5 sampai 7 persen. Bahkan pemilu sebelumnya, PAN memperoleh suara 7,59 persen," tambahnya.
( ).
Saleh mengatakan, jika fakta itu ditanyakan kepada lembaga survei, mereka pasti bilang ada faktor ini dan itu yang menyebabkan adanya perubahan hasil pemilu dengan prediksi melalui survei. Menurutnya, hampir semua lembaga survei begitu.
"Survei seperti ini tidak perlu terlalu ditanggapi. Dari pemilu ke pemilu, PAN selalu divonis tidak lolos ke Senayan. Alhamdulillah, hasilnya jauh dari prediksi tersebut," kata Plh. Ketua Fraksi PAN di DPR RI ini.
( ).
Saleh juga mengatakan, sebetulnya, survei seperti itu bisa merugikan partai-partai yang divonis tidak lolos ke Senayan. Andaikata ada sarana untuk mengajukan gugatan, boleh juga diajukan. Data-data hasil survei mereka sebelum pemilu dinilainya masih tersimpan. Bahkan, jejak digitalnya masih bisa ditelusuri. Hanya saja, sarana untuk mengajukan gugatan itu tidak tersedia.
Menurutnya, karena sudah sering divonis seperti itu, PAN tidak begitu ambil pusing. Pihaknya akan lebih fokus mengurus konsolidasi internal. Dia menegaskan, semua potensi yang dimiliki akan dipergunakan untuk meningkatkan elektabilitas di tengah masyarakat.
( ).
"Anggota legislatif kami di seluruh Indonesia diminta untuk bekerja keras menyahuti dan memperjuangkan aspirasi masyarakat. Para pengurus dan seluruh jajarannya diminta untuk membangun kemitraan dengan masyarakat. Ada banyak strategi lain yang dipersiapkan dalam meraih dukungan masyarakat," tutur Saleh .
(zik)
tulis komentar anda