Manfaatkan Kearifan Lokal, Warga Ganesha Mukti Mampu Menjaga Ketahanan Pangan
Senin, 26 Oktober 2020 - 15:59 WIB
Pemanfaatan Pekarangan Rumah
Selain teknik menyimpan pangan, warga juga menanam di pekarangan rumah. Dengan program ini juga diinisiasi BRG, warga menanam sayur mayur dan tanaman obat keluarga.
Warga juga bisa mengolah berbagai produk makanan ringan untuk menambah penghasilan. "Produk yang kita hasilkan yaitu keripik pisang, kue akar kelapa, dan lainnya," tandasnya.
Potensi Beras Merah dan Hitam
Siti mengatakan, selain beras putih warga juga mengembangkan varietas beras merah dan hitam. Keduanya memberikan keuntungan besar bagi petani. "Kita sih inginnya nanam beras merah dan hitam soalnya ada uangnya. Kalau beras putih, kecuali pandan wangi, harganya terbilang murah," tuturnya.
Saat ini beras merah ditanam di areal persawahan seluas 80-100 hektare. Sementara beras hitam yang baru diuji coba ditanam di areal seluas 5 hektare.
Dia menyebut dua jenis beras itu mudah dibudidayakan. "Perawatannya juga nggak begitu susah. kalau beras putih itu kalau kena wereng tahan dengan hama," imbuhnya.
Kedepannya, dia berharap, BRG bisa meneruskan pembinaan untuk masyarakat, terutama untuk budidaya beras merah dan hitam. "Dan semoga ada inovasi agar tidak menanam beras putih terus," terangnya.
Selain teknik menyimpan pangan, warga juga menanam di pekarangan rumah. Dengan program ini juga diinisiasi BRG, warga menanam sayur mayur dan tanaman obat keluarga.
Warga juga bisa mengolah berbagai produk makanan ringan untuk menambah penghasilan. "Produk yang kita hasilkan yaitu keripik pisang, kue akar kelapa, dan lainnya," tandasnya.
Potensi Beras Merah dan Hitam
Siti mengatakan, selain beras putih warga juga mengembangkan varietas beras merah dan hitam. Keduanya memberikan keuntungan besar bagi petani. "Kita sih inginnya nanam beras merah dan hitam soalnya ada uangnya. Kalau beras putih, kecuali pandan wangi, harganya terbilang murah," tuturnya.
Saat ini beras merah ditanam di areal persawahan seluas 80-100 hektare. Sementara beras hitam yang baru diuji coba ditanam di areal seluas 5 hektare.
Dia menyebut dua jenis beras itu mudah dibudidayakan. "Perawatannya juga nggak begitu susah. kalau beras putih itu kalau kena wereng tahan dengan hama," imbuhnya.
Kedepannya, dia berharap, BRG bisa meneruskan pembinaan untuk masyarakat, terutama untuk budidaya beras merah dan hitam. "Dan semoga ada inovasi agar tidak menanam beras putih terus," terangnya.
(poe)
tulis komentar anda