Uji Coba Irigasi Lhok Guci Aceh Dimulai
Minggu, 25 Oktober 2020 - 10:35 WIB
ACEH BARAT - Asisten II Sekda Aceh, T. Ahmad Dadek melakukan kunjungan kerja ke Aceh Barat, Sabtu (24/10/2020). Dalam kunjungan itu, Dadek meresmikan uji coba fungsional irigasi Lhok Guci serta menyerahkan bantuan Gubernur Aceh, berupa saprodi padi untuk petani di Aceh Barat yang menggarap lahan seluas 385 hektar.
Dadek mengatakan, pembangunan Bendungan Lhok Guci yang diikuti dengan pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi dilakukan untuk menunjang produktivitas sentra-sentra pertanian. Dengan meningkatnya produktivitas pertanian, diharapkan dapat membantu pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19.
"Alhamdulillah kita sudah melakukan uji coba pintu air untuk difungsikan di lahan seluas 400 hektar," kata Dadek. "Ini (irigasi) hanya akan diuji coba terlebih dahulu, karena tentunya peresmian (Bendungan Lhok Guci) akan dihadiri presiden langsung," ujar Dadek.
Pemungsian fungsional irigasi bendungan Lhok Guci dilakukan tanpa menunggu tuntasnya pembangunan bendungan yang masuk dalam salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) itu. Artinya, sebagian masyarakat yang punya lahan di kawasan aliran irigasi telah bisa memanfaatkan keberadaan air yang mengalir ke sawah mereka.
Direncanakan pada tahun depan sekitar 1.000 hektar lahan lagi juga akan mendapatkan fasilitas air yang mengalir dari irigasi bendungan Lhok Guci. Sementara pada 2022 akan fungsional 1.400 hektar, di tahun 2023 akan fungsional 1.662 hektar, dan akan berfungsi sepenuhnya pada tahun 2024-2026.
Saat berfungsi sepenuhnya, jaringan irigasi di Lhok Guci akan mengairi area seluas 11.700 hektar. Seluas lebih dari 7.000 hektar saat ini masih berupa sawah sedangkan sisanya masih semak belukar dan hutan muda.
Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera I, Djaya Sukarno, menuturkan pembangunan Daerah Irigasi Lhok Guci diawali dengan dibangunnya bendungan pada 2004-2008 dan dilanjutkan pembangunan salurannya pada tahun 2008-2015.
"Kemudian dilanjutkan menjadi salah satu PSN dikerjakan tahap I nya pada 2015-2017. Setelah itu masuk tahap II 2018-2020, namun pada 2020 ada Pandemi covid-19 dan terkena refocussing anggaran sehingga target penyelesaian mundur ke tahun 2022," kata Djaya.
Dadek mengatakan, pembangunan Bendungan Lhok Guci yang diikuti dengan pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi dilakukan untuk menunjang produktivitas sentra-sentra pertanian. Dengan meningkatnya produktivitas pertanian, diharapkan dapat membantu pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19.
"Alhamdulillah kita sudah melakukan uji coba pintu air untuk difungsikan di lahan seluas 400 hektar," kata Dadek. "Ini (irigasi) hanya akan diuji coba terlebih dahulu, karena tentunya peresmian (Bendungan Lhok Guci) akan dihadiri presiden langsung," ujar Dadek.
Pemungsian fungsional irigasi bendungan Lhok Guci dilakukan tanpa menunggu tuntasnya pembangunan bendungan yang masuk dalam salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) itu. Artinya, sebagian masyarakat yang punya lahan di kawasan aliran irigasi telah bisa memanfaatkan keberadaan air yang mengalir ke sawah mereka.
Direncanakan pada tahun depan sekitar 1.000 hektar lahan lagi juga akan mendapatkan fasilitas air yang mengalir dari irigasi bendungan Lhok Guci. Sementara pada 2022 akan fungsional 1.400 hektar, di tahun 2023 akan fungsional 1.662 hektar, dan akan berfungsi sepenuhnya pada tahun 2024-2026.
Saat berfungsi sepenuhnya, jaringan irigasi di Lhok Guci akan mengairi area seluas 11.700 hektar. Seluas lebih dari 7.000 hektar saat ini masih berupa sawah sedangkan sisanya masih semak belukar dan hutan muda.
Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera I, Djaya Sukarno, menuturkan pembangunan Daerah Irigasi Lhok Guci diawali dengan dibangunnya bendungan pada 2004-2008 dan dilanjutkan pembangunan salurannya pada tahun 2008-2015.
"Kemudian dilanjutkan menjadi salah satu PSN dikerjakan tahap I nya pada 2015-2017. Setelah itu masuk tahap II 2018-2020, namun pada 2020 ada Pandemi covid-19 dan terkena refocussing anggaran sehingga target penyelesaian mundur ke tahun 2022," kata Djaya.
tulis komentar anda