Ucapkan Selamat, Hasto: PDIP Ikut Perjuangkan Hari Santri
Kamis, 22 Oktober 2020 - 15:36 WIB
JAKARTA - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan peringatan Hari Santri didasarkan pada fakta sejarah heroik para santri pada 22 Oktober 1945. "PDI Perjuangan tercatat sebagai partai yang ikut andil dalam memerjuangkan peringatan Hari Santri tersebut bersama dengan Nahdlatul Ulama sebagai bagian dari kesadaran sejarah dan kesadaran bela negara, serta sekaligus sebagai penghormatan atas perjuangan para santri bagi kemerdekaan Indonesia," ujar Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, Kamis (22/10/2020).
Hasto mengatakan, apa yang dilakukan para santri menunjukkan tekad kuat, semangat membara, dan patriotisme yang tidak pernah padam. Indonesia terus tegak berdiri dari Sabang sampai Merauke, dari Mianggas hingga ke Rote karena semangat kebangsaan, dan persatuan bagi Indonesia yang bertanah air satu. "Pancasila terbukti tidak hanya menjadi falsafah bangsa, namun sekaligus menjadi pemersatu bangsa," tutur dia.
(Baca: Hari Santri, PBNU Ajak Santri Berdoa Indonesia Segera Bebas Pandemi)
Dilanjutkan Hasto, dalam perspektif kekinian, ancaman bagi kelangsungan bangsa muncul dalam berbagai ketidakadilan baru akibat kapitalisme global, fundamentalisme pasar, ancaman ideologi transnasional seperti radikalisme, anarkisme, terorisme, dan juga berbagai bentuk adu domba yang menggunakan isu SARA. Sekarang juga dikenal kolonialisme data, kejahatan siber, dan ancaman proxy war.
Selain itu, PDI Perjuangan meyakini bahwa Indonesia bisa mengatasi berbagai ancaman tersebut selama persatuan nasional dikedepankan, dan berbagai persoalan ketidak adilan di bidang ekonomi dapat diselesaikan. Dengan semangat hubbul wathan minal iman itu, maka siapapun yang mencoba memecah belah NKRI dengan Pancasilanya, akan berhadapan dengan seluruh rakyat Indonesia.
"Selamat Hari Santri, sikap kenegarawanan, keteladanan, kekuatan moral, dan semangat untuk berbuat kebaikan bagi rakyat, bangsa dan negara terus digelorakan," pungkas Hasto.
Lihat Juga: Dukungan Prabowo untuk Luthfi-Taj Yasin, PDIP: Sebagai Presiden Diharapkan Jadi Pengayom Seluruh Kandidat
Hasto mengatakan, apa yang dilakukan para santri menunjukkan tekad kuat, semangat membara, dan patriotisme yang tidak pernah padam. Indonesia terus tegak berdiri dari Sabang sampai Merauke, dari Mianggas hingga ke Rote karena semangat kebangsaan, dan persatuan bagi Indonesia yang bertanah air satu. "Pancasila terbukti tidak hanya menjadi falsafah bangsa, namun sekaligus menjadi pemersatu bangsa," tutur dia.
(Baca: Hari Santri, PBNU Ajak Santri Berdoa Indonesia Segera Bebas Pandemi)
Dilanjutkan Hasto, dalam perspektif kekinian, ancaman bagi kelangsungan bangsa muncul dalam berbagai ketidakadilan baru akibat kapitalisme global, fundamentalisme pasar, ancaman ideologi transnasional seperti radikalisme, anarkisme, terorisme, dan juga berbagai bentuk adu domba yang menggunakan isu SARA. Sekarang juga dikenal kolonialisme data, kejahatan siber, dan ancaman proxy war.
Selain itu, PDI Perjuangan meyakini bahwa Indonesia bisa mengatasi berbagai ancaman tersebut selama persatuan nasional dikedepankan, dan berbagai persoalan ketidak adilan di bidang ekonomi dapat diselesaikan. Dengan semangat hubbul wathan minal iman itu, maka siapapun yang mencoba memecah belah NKRI dengan Pancasilanya, akan berhadapan dengan seluruh rakyat Indonesia.
"Selamat Hari Santri, sikap kenegarawanan, keteladanan, kekuatan moral, dan semangat untuk berbuat kebaikan bagi rakyat, bangsa dan negara terus digelorakan," pungkas Hasto.
Lihat Juga: Dukungan Prabowo untuk Luthfi-Taj Yasin, PDIP: Sebagai Presiden Diharapkan Jadi Pengayom Seluruh Kandidat
(muh)
tulis komentar anda