Dibumbui Isu Revolusi, Kepulangan Habib Rizieq Dijadikan Propaganda Politik

Jum'at, 16 Oktober 2020 - 11:14 WIB
Isu kepulangan Habib Rizieq dari Arab Saudi dinilai hanya digoreng untuk propaganda politik kelompok pendukungnya. Foto/video inews
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo menduga isu kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab sekadar mainan kelompok atau pendukungnya untuk membentuk opini. Terlebih, informasi kepulangan Rizieq juga dibumbui isu akan memimpin langsung revolusi di Tanah Air.

"Isu yang dibangun untuk membesarkan nama HRS untuk melegitimasi status imam besar yang selama ini dilekatkan pada HRS," jelas Karyono saat dihubungi SINDOnews, Jumat (16/10/2020)

Menurut Karyono, jika dicermati, isu kepulangan Rizieq sudah berkali-kali digaungkan para pendukungnya, toh faktanya Rizieq tidak juga pulang. Tapi paralel dengan itu, muncul opini pemerintah mengahalang-halangi kepulangan Rizieq.



(Baca: Habib Rizieq Mau Pulang, Pengamat: Khomeini Pimpin Revolusi Iran dari Prancis)

Hal ini mengafirmasi bahwa wacana kepulangan Rizieq sengaja diembuskan menjadi propaganda politik, semata-mata untuk mempengaruhi opini publik. "Tujuannya untuk membangun sentimen negatif terhadap pemerintah dan di saat yang ama terbangun sentimen positif HRS," ujarnya.

Pemerintah berkali-kali menegaskan tidak ada masalah jika Rizieq pulang ke Indonesia. Tetapi, lanjut Karyono, propaganda yang menyudutkan pemerintah soal kepulangannya belum surut. "Dengan propaganda seperti itu maka akan terbentuk persepsi negatif terhadap pemerintah. Di sisi lain, dibangun opini bahwa pemerintah melakukan kriminalisasi ulama," pungkas dia.
(muh)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More