Kemensos Dinilai Mampu Bekerja dengan Baik di Tengah Pandemi
Kamis, 15 Oktober 2020 - 13:07 WIB
JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) menjadi kementerian dengan penyerapan tertinggi di antara kementerian atau lembaga lain. Sebagai kementerian dengan pagu terbesar, Kemensos berhasil merealisasikan penyerapan anggaran tertinggi, yakni sebesar 81,23 persen, per 10 Oktober 2020.
(Baca juga: Indonesia Termasuk 35 Negara dengan Risiko Bencana Tertinggi di Dunia)
Kinerja ini mendapat penilaian tersendiri dari koordinator Aliansi Mahasiswa dan Milenial untuk Indonesia (AMMI) Nurkhasanah, menurutnya Mensos Juliari P Batubara sebagai nakhkoda Kemensos berhasil implementasi arahan-arahan Presiden Jokowi secara baik, dan harus diacungi jempol serta diberikan apresiasi .
"Kerjas keras Mensos Juliari serta jajaran birokrasinys membuahkan kinerja yang keren banget, kami bangga dan bersyukur kementerian sosial di pegang orang yang sangat tepat seperti sekarang," ungkap Nurkhasanah, Kamis (15/10/2020).
(Baca juga: Pengaruh Covid-19 pada Psikologi dan Kesehatan Jiwa di Masyarakat)
Menurut Nurkhasanah, rakyat merasa sangat tertolong dengan adanya program-program bantuan yang diberikan pemerintah melalui Kemensos seperti Bantuan Sosial Beras (BSB), sebagai contoh untuk Kota Surabaya, baru diluncurkan Menteri Sosial (Mensos), Juliari P. Batubara bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, pekan lalu. BSB menjangkau 10 juta KPM program Keluarga Harapan (PKH).
Lebih jauh, Nurkhasanah menjelaskan masyarakat secara nyata merasakan kehadiran negara melalui Kemensos sejak pertama kali program-program nya dilaksanakan pada awal kehadiran Covid-19.
"Kami juga melihat Kemensos dan jajarannya mampu bersinergi dengan mitra kerjanya di DPR RI khususnya Komisi II. Kita dapat melihat luas pemberitaan apresiasi dari para anggota DPR mitra kerja Kemensos terhadap kinerja Kemensos , DPR yang biasanya galak dan kritis terhadap mitra kerja pemerintahnya , namun terhadap Kemensos DPR terlihat objektif dalam lakukan penilaian," ungkapnya.
Menurutnya, negara benar-benar dirasakan hadir saat negeri ini dilanda pandemi Covid-19 yang entah kapan akan selesai. "Masyarakat tetap mendapatkan haknya berupa kesejahteraan hidup sehingga tetap dapat bertahan walapun adanya tekanan sosial," ujar Nurkhasanah.
(Baca juga: Indonesia Termasuk 35 Negara dengan Risiko Bencana Tertinggi di Dunia)
Kinerja ini mendapat penilaian tersendiri dari koordinator Aliansi Mahasiswa dan Milenial untuk Indonesia (AMMI) Nurkhasanah, menurutnya Mensos Juliari P Batubara sebagai nakhkoda Kemensos berhasil implementasi arahan-arahan Presiden Jokowi secara baik, dan harus diacungi jempol serta diberikan apresiasi .
"Kerjas keras Mensos Juliari serta jajaran birokrasinys membuahkan kinerja yang keren banget, kami bangga dan bersyukur kementerian sosial di pegang orang yang sangat tepat seperti sekarang," ungkap Nurkhasanah, Kamis (15/10/2020).
(Baca juga: Pengaruh Covid-19 pada Psikologi dan Kesehatan Jiwa di Masyarakat)
Menurut Nurkhasanah, rakyat merasa sangat tertolong dengan adanya program-program bantuan yang diberikan pemerintah melalui Kemensos seperti Bantuan Sosial Beras (BSB), sebagai contoh untuk Kota Surabaya, baru diluncurkan Menteri Sosial (Mensos), Juliari P. Batubara bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, pekan lalu. BSB menjangkau 10 juta KPM program Keluarga Harapan (PKH).
Lebih jauh, Nurkhasanah menjelaskan masyarakat secara nyata merasakan kehadiran negara melalui Kemensos sejak pertama kali program-program nya dilaksanakan pada awal kehadiran Covid-19.
"Kami juga melihat Kemensos dan jajarannya mampu bersinergi dengan mitra kerjanya di DPR RI khususnya Komisi II. Kita dapat melihat luas pemberitaan apresiasi dari para anggota DPR mitra kerja Kemensos terhadap kinerja Kemensos , DPR yang biasanya galak dan kritis terhadap mitra kerja pemerintahnya , namun terhadap Kemensos DPR terlihat objektif dalam lakukan penilaian," ungkapnya.
Menurutnya, negara benar-benar dirasakan hadir saat negeri ini dilanda pandemi Covid-19 yang entah kapan akan selesai. "Masyarakat tetap mendapatkan haknya berupa kesejahteraan hidup sehingga tetap dapat bertahan walapun adanya tekanan sosial," ujar Nurkhasanah.
tulis komentar anda