Mahasiswa Diandalkan Edukasi Covid-19
Rabu, 14 Oktober 2020 - 05:57 WIB
Dalam kaitan dengan Kampus Merdeka, kata Nizam, mahasiswa yang menjadi relawan kesehatan juga bisa belajar tentang epidemiologi, komunikasi, tracking, testing, dan sebagainya. “Itu bisa dihargai dengan SKS. Kita siapkan modulnya, programnya. Termasuk duta perubahan, mereka bisa melakukan pengamatan perubahan sosial yang bisa menjadi tulisan karya ilmiah. Bisa mengamati juga perilaku ekonomi. Jadi, itu bisa menjadi pembentuk kompetensi diri sesuai dengan keilmuannya dan nanti bisa diakui dengan SKS,” terangnya.
Sebelumnya peran relawan sebagai garda terdepan perilaku disiplin menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah terpapar Covid-19 telah disampaikan Ketua Sub-Bidang Mitigasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana Brigjen TNI (Purn) Irwan Amrun. Dia menjelaskan, perubahan perilaku dilakukan dalam tiga subbidang, yakni sosialisasi, edukasi, dan mitigasi. (Baca juga: Pemimpin Oposisi Ultimaum Presiden Rusia)
Menurut dia, tugas yang diemban tersebut tidak mudah mengingat kepatuhan masyarakat menjalankan protokol kesehatan juga berbeda-beda. Karena itu, edukasi dan pendekatan terhadap masyarakat juga akan berbeda. Dengan demikian, relawan harus memahami kearifan lokal dan key opinion leader (KOL).
“Ataupun influencer namanya. Ataupun dibilang itu sebagai signifikan leader person yang akan punya pengaruh kuat. Siapa dia? Nah, ini dianalisis karena banyak dibantu dari psikologi, antropologi, dan sosiologi,” ujar Irawan (5/9).
Ketua Koordinator Relawan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Andre Rahadian memaparkan, dalam penanganan Covid-19, Satgas ini tidak bekerja sendiri, namun juga ada beberapa bantuan relawan independen maupun organisasi seperti Pramuka, KNPI, PBNU, dan Muhammadiyah. Mereka telah bekerja sama yang juga sudah turun di masyarakat sejak terjadi pandemi Covid-19. (Lihat videonya: Sejumlah Aktivis dan Petinggi KAMI Ditangkap Polisi)
Di antara tugas yang dilakukan relawan adalah melakukan sosialisasi penggunaan masker, cuci tangan, menjaga jarak, dan ajakan kedisiplinan melaksanakan protokol kesehatan lainnya. (Faorick Pakpahan/Andika H Mustaqim)
Sebelumnya peran relawan sebagai garda terdepan perilaku disiplin menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah terpapar Covid-19 telah disampaikan Ketua Sub-Bidang Mitigasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana Brigjen TNI (Purn) Irwan Amrun. Dia menjelaskan, perubahan perilaku dilakukan dalam tiga subbidang, yakni sosialisasi, edukasi, dan mitigasi. (Baca juga: Pemimpin Oposisi Ultimaum Presiden Rusia)
Menurut dia, tugas yang diemban tersebut tidak mudah mengingat kepatuhan masyarakat menjalankan protokol kesehatan juga berbeda-beda. Karena itu, edukasi dan pendekatan terhadap masyarakat juga akan berbeda. Dengan demikian, relawan harus memahami kearifan lokal dan key opinion leader (KOL).
“Ataupun influencer namanya. Ataupun dibilang itu sebagai signifikan leader person yang akan punya pengaruh kuat. Siapa dia? Nah, ini dianalisis karena banyak dibantu dari psikologi, antropologi, dan sosiologi,” ujar Irawan (5/9).
Ketua Koordinator Relawan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Andre Rahadian memaparkan, dalam penanganan Covid-19, Satgas ini tidak bekerja sendiri, namun juga ada beberapa bantuan relawan independen maupun organisasi seperti Pramuka, KNPI, PBNU, dan Muhammadiyah. Mereka telah bekerja sama yang juga sudah turun di masyarakat sejak terjadi pandemi Covid-19. (Lihat videonya: Sejumlah Aktivis dan Petinggi KAMI Ditangkap Polisi)
Di antara tugas yang dilakukan relawan adalah melakukan sosialisasi penggunaan masker, cuci tangan, menjaga jarak, dan ajakan kedisiplinan melaksanakan protokol kesehatan lainnya. (Faorick Pakpahan/Andika H Mustaqim)
(ysw)
tulis komentar anda