Persilakan Ormas Islam Kepung Istana, Legislator PDIP: Yang Santun

Selasa, 13 Oktober 2020 - 08:40 WIB
Hari ini aksi sejumlah ormas Islam berecana berunjuk rasa di Istana Negara untuk menolak UU Cipta Kerja. Foto/dok.SINDOnews
JAKARTA - Unjuk rasa menolak Undang-undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja bakal kembali digelar hari ini. Ormas Islam seperti Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Presidium Alumni (PA) 212, dan Front Pembela Islam (FPI) sedianya akan bergabung menggelar demonstrasi itu di sekitar Istana Negara, Jakarta.

Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Rahmad Handoyo mengatakan bahwa menyampaikan pendapat di muka umum dilindungi konstitusi dalam negara demokrasi. Yang penting, tidak dilakukan dengan anarkistis. (Baca juga : Sebelum Dinyatakan Positif Covid-19, Ronaldo Sempat Selfie Bareng Tim Portugal )

"Lindungilah para peserta demo, jangan korbankan para peserta demo untuk tujuan-tujuan yang barangkali di luar agenda yang mereka inginkan. Kalau demo itu adalah dengan membakar, demo itu adalah dengan anarkis, mereka itu lah sebenarnya musuh rakyat, musuh negara," tutur Rahmad Handoyo kepada SINDOnews, Selasa (13/10/2020).



(Baca: Muhammadiyah Tegaskan Tak Ikut Aksi 'Kepung Istana' Dilakukan Sejumlah Ormas Islam)

Dia yakin bahwa ada otak di belakang aksi demonstrasi tersebut yang menginginkan kerusuhan atau terjadinya bentrok antara peserta demo dengan aparat. "Sehingga agenda-agenda yang mereka inginkan itu, itu lah yang mereka harapkan, untuk itu saya berharap kita berpikir bijak bahwa perbedaan itu ada ranah dan ada ruang hukumnya," imbuhnya.

Handoyo berpesan kepada para inisiator demonstrasi bahwa ada pihak yang menginginkan terjadinya instabilitas politik di Indonesia.
(muh)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More