Dituding Dalangi Aksi Penolakan UU Ciptaker, SBY: Saya Menjadi Korban
Senin, 12 Oktober 2020 - 21:34 WIB
JAKARTA - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku tidak tahu kenapa dirinya selalu menjadi sasaran fitnah atas sejumlah aksi unjuk rasa besar yang melawan pemerintah, termasuk aksi penolakan terhadap Undang-Undang Omnibus Law tentang Cipta Kerja (UU Ciptaker) yang berakhir rusuh pada Kamis, 8 Oktober 2020, kemarin.
Hal ini disampaikan SBY dalam sesi ngobrol santai pada Minggu, 11 Oktober kemarin yang diunggah pada akun YouTube pribadinya pada malam ini. “Ya nggak tahu saya (alasan fitnah itu), nggak tahu, apa barang kali nasib saya dibeginikan terus ya. Nggak tahu saya. Memang kalau saya ikuti kembali, seperti yang saya alami pada 2016 dulu, saya dituduh, difitnah, menunggangi, menggerakkan, membiayai, sama dengan sekarang, sebuah unjuk rasa besar waktu itu,” kata SBY dalam video tersebut. (Baca juga: Tuduhan Tunggangi Aksi Tolak UU Ciptaker, SBY: Ungkap Siapa yang Dimaksud?)
Presiden RI ke-6 ini menjelaskan, dirinya hanyalah orang tua yang pernah berjuang sebagai prajurit TNI selama 30 tahun dan pernah juga berada di pemerintahan selama 15 tahun. SBY mengerti pemerintahan itu mengalami banyak masalah yang harus dipecahkan, karena dia pun mengalami hal yang sama kala itu. “Jadi kalau tiba-tiba kemarin saya dituduh seperti itu, ndak baik, ndak baik kalau negeri kita makin subur fitnah, hoaks, tuduhan-tuduhan tidak berdasar,” ujarnya. (Baca juga: SBY Dituding Biayai Demo UU Ciptaker, Demokrat Akan Tempuh Jalur Hukum)
Menurut mantan Menko Polhukam itu, andaikata punya kemampuan menggerakkan massa yang begitu luas di Tanah Air dan punya uang banyak untuk menggerakkan aksi-aksi seperti itu, SBY mengaku tidak punya niat. “Saya tidak punya niat, tidak terpikir untuk melakukan sesuatu yang menurut saya tidak tepat saya lakukan. Begini, memfitnah itu kan sebenarnya menuduh seseorang, saya dalam hal ini, yang tidak mengandung kebenaran. Saya menjadi korban,” ucap SBY. (Baca juga: Gerah SBY Dituding Sponsori Aksi, Demokrat: Lama-lama Beneran Ikut Demo)
Selain itu, SBY menambahkan, jangan lupa bahwa elemen masyarakat yang melakukan unjuk rasa di berbagai daerah itu dianggap ditunggangi oleh dirinya dan mereka digerakkan dan diberi uang, tentu masyarakat juga merasa terhina. “Mereka juga terhina, merasa dihina. Apalagi, memfitnah itu kan mempermainkan kebenaran,” tegasnya.
SBY menuturkan, sebagai umat yang beriman, orang yang suka memfitnah dan mempermainkan kebenaran, sama halnya dengan mempermainkan Tuhan. Karena itu, dia prihatin bahwa fitnah semakin berkembang seperti ini. “Tapi yang jelas, saya harus bersabar seperti dulu, waktu almarhumah Ibu Ani masih ada, saya sering mengalami seperti ini. Tapi nampaknya, Allah masih meminta saya untuk terus bersabar. Mudah-mudahan negara kita makin baik dan tidak berkembang fitnah atau tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar seperti itu,” tuturnya.
Hal ini disampaikan SBY dalam sesi ngobrol santai pada Minggu, 11 Oktober kemarin yang diunggah pada akun YouTube pribadinya pada malam ini. “Ya nggak tahu saya (alasan fitnah itu), nggak tahu, apa barang kali nasib saya dibeginikan terus ya. Nggak tahu saya. Memang kalau saya ikuti kembali, seperti yang saya alami pada 2016 dulu, saya dituduh, difitnah, menunggangi, menggerakkan, membiayai, sama dengan sekarang, sebuah unjuk rasa besar waktu itu,” kata SBY dalam video tersebut. (Baca juga: Tuduhan Tunggangi Aksi Tolak UU Ciptaker, SBY: Ungkap Siapa yang Dimaksud?)
Presiden RI ke-6 ini menjelaskan, dirinya hanyalah orang tua yang pernah berjuang sebagai prajurit TNI selama 30 tahun dan pernah juga berada di pemerintahan selama 15 tahun. SBY mengerti pemerintahan itu mengalami banyak masalah yang harus dipecahkan, karena dia pun mengalami hal yang sama kala itu. “Jadi kalau tiba-tiba kemarin saya dituduh seperti itu, ndak baik, ndak baik kalau negeri kita makin subur fitnah, hoaks, tuduhan-tuduhan tidak berdasar,” ujarnya. (Baca juga: SBY Dituding Biayai Demo UU Ciptaker, Demokrat Akan Tempuh Jalur Hukum)
Menurut mantan Menko Polhukam itu, andaikata punya kemampuan menggerakkan massa yang begitu luas di Tanah Air dan punya uang banyak untuk menggerakkan aksi-aksi seperti itu, SBY mengaku tidak punya niat. “Saya tidak punya niat, tidak terpikir untuk melakukan sesuatu yang menurut saya tidak tepat saya lakukan. Begini, memfitnah itu kan sebenarnya menuduh seseorang, saya dalam hal ini, yang tidak mengandung kebenaran. Saya menjadi korban,” ucap SBY. (Baca juga: Gerah SBY Dituding Sponsori Aksi, Demokrat: Lama-lama Beneran Ikut Demo)
Selain itu, SBY menambahkan, jangan lupa bahwa elemen masyarakat yang melakukan unjuk rasa di berbagai daerah itu dianggap ditunggangi oleh dirinya dan mereka digerakkan dan diberi uang, tentu masyarakat juga merasa terhina. “Mereka juga terhina, merasa dihina. Apalagi, memfitnah itu kan mempermainkan kebenaran,” tegasnya.
SBY menuturkan, sebagai umat yang beriman, orang yang suka memfitnah dan mempermainkan kebenaran, sama halnya dengan mempermainkan Tuhan. Karena itu, dia prihatin bahwa fitnah semakin berkembang seperti ini. “Tapi yang jelas, saya harus bersabar seperti dulu, waktu almarhumah Ibu Ani masih ada, saya sering mengalami seperti ini. Tapi nampaknya, Allah masih meminta saya untuk terus bersabar. Mudah-mudahan negara kita makin baik dan tidak berkembang fitnah atau tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar seperti itu,” tuturnya.
(cip)
tulis komentar anda