Tanggulangi Karhutla dengan Teknologi Aplikasi, Kapolda Riau Raih Indonesia Awards 2020

Jum'at, 09 Oktober 2020 - 12:22 WIB
Agung Setya mengatakan komitmen untuk mewujudkan langit biru bagi masyarakat Riau menjadi target utama dan prioritas. Upaya tersebut, tuturnya, dibuktikan secara bersinergi semua komponen, mulai dari TNI, Manggala Agni, petugas pemadam kebakaran serta para relawan.

"Terima kasih kepada masyarakat Riau. Kita bersama-sama wujudkan langit biru untuk kita semua, saling bersinergi," tuturnya.

Dashboard Lancang Kuning diluncurkan oleh Polda Riau untuk memantau Karhutla Januari 2020. Pemanfaatan aplikasi itu memungkinkan Polda Riau mengarahkan personel secara cepat ke titik api yang muncul. (Baca juga: Panglima TNI dan Kapolri Raih Penghargaan Tokoh Publik di Indonesia Awards 2020)

"Ini teknologi pertama diterapkan Polda Riau. Sudah seharusnya Karhutla di Riau tidak berulang karena penanganan yang lambat," ujar Kapolda Riau.

Sejak dilantik menjadi Kapolda Riau, 30 September 2019, Irjen Pol Agung Setya langsung berkomitmen memadamkan Karhutla di tanah Melayu. Agung saat itu menyatakan akan melibatkan berbagai pihak untuk bekerja bersama.

Sementara itu, pemanfaatan Dashboard Lancang Kuning juga melibatkan relawan dari berbagai elemen masyarakat. Polda Riau juga memberikan apresiasi bagi relawan yang aktif membantu penanggulangan Karhutla. Berselang dua bulan setelah aplikasi diluncurkan, Polda Riau langsung menangani 37 tersangka Karhutla.

Kapolri Jenderal Pol Idham Azis memberikan pujian kepada Kapolda Riau saat meresmikan aplikasi Lancang Kuning Nusantara bersama dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Gubernur Riau Syamsuar, di Pekanbaru, Senin (9/3/2020).

Dikutip dari data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), kebakaran hutan dan lahan di Riau pada tahun 2019 mencapai 90.550 hektare. Angka itu menurun signifikan pada tahun 2020 menjadi 15.355 hektare.

Sekadar informasi, Penjurian Indonesia Awards 2020 menghadirkan juri kehormatan Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy.

"Kriteria dipilih oleh para juri teknis adalah tokohnya dikenal luas dan konsisten dalam menjalankan tugas, dampaknya dirasakan masyarakat secara konkret," ujar Airlangga Hartarto.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More