Pengembangan Vaksin Covid-19 Butuh Waktu Panjang, Begini Prosesnya
Selasa, 06 Oktober 2020 - 20:22 WIB
"Dan antibodi tersebut bukan antibodi yang spesifik untuk melawan virus tersebut. Hal ini menimbulkan reaksi tubuh yang negatif. Terkait dengan efek samping ADE, sejauh ini hanya terlihat pada penyakit Dengue dan sejenisnya dan tidak pada virus lain. Fenomena ADE, terlihat pada MERS, SARS, Ebola, HIV, semata-semata ditemukan in silico dan in vitro dan tidak menggambarkan fenomena di manusia," paparnya.
( ).
Dia mengatakan sejauh ini fenomena ADE untuk SARS COV2 atau Covid-19 sudah diselidiki sejak percobaan pre klinis dan dinyatakan aman dan baik. Namun, karena adanya perbedaan antara hewan percobaan dan manusia maka risiko ADE tetap harus diinvestigasi di tahap uji klinis.
"Inilah pentingnya uji klinis melalui semua fase. Jika sudah lulus fase III dan memberikan laporan yang baik, maka kandidat vaksin bisa meminta persetujuan edar dari lembaga pengawas. Kita tidak boleh terburu-buru dan harus berpegang teguh pada data hasil uji," pungkasnya.
( ).
Dia mengatakan sejauh ini fenomena ADE untuk SARS COV2 atau Covid-19 sudah diselidiki sejak percobaan pre klinis dan dinyatakan aman dan baik. Namun, karena adanya perbedaan antara hewan percobaan dan manusia maka risiko ADE tetap harus diinvestigasi di tahap uji klinis.
"Inilah pentingnya uji klinis melalui semua fase. Jika sudah lulus fase III dan memberikan laporan yang baik, maka kandidat vaksin bisa meminta persetujuan edar dari lembaga pengawas. Kita tidak boleh terburu-buru dan harus berpegang teguh pada data hasil uji," pungkasnya.
(zik)
tulis komentar anda