Kehabisan Makanan, Ada Pekerja Indonesia di Malaysia Makan Tikus
Rabu, 15 April 2020 - 15:35 WIB
JAKARTA - Lockdown atau movement control order (MCO) yang diberlakukan Pemerintah Malaysia dalam upaya menangani menekan penyebaran virus Corona membuat sebagian pekerja migran Indonesia di sana kesulitan makan.
Bahkan, ada pekerja migran Indonesia di Malaysia yang memakan tikus karena sudah kehabisan bahan makanan. Hal tersebut diungkapkan oleh Anggota Komisi I DPR Christina Aryani dalam rapat kerja Komisi I DPR bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto secara virtual, Rabu (15/4/2020).
"Di Malaysia ini kan seperti Bapak tahu ada lockdown, movement control order (MCO), ini sangat menyulitkan, kalau dari data resmi saja ada satu juta (pekerja migran Indonesia yang legal-red) di sana," ujar Christina.
Sedangkan jumlah pekerja migran Indonesia di Malaysia yang ilegal, kata dia, lebih dari satu juta orang. "Kami sudah sampaikan kepada Kementerian Luar Negeri kebutuhan bantuan Sembako dan memang sudah diberikan," ujar politikus Partai Golkar ini.
Akan tetapi, menurut dia, jumlah bantuan Sembako dari Kementerian Luar Negeri untuk para pekerja migran Indonesia di Malaysia masih sangat kecil. "Anggarannya waktu itu Rp2 miliar untuk tiap kantor perwakilan, total ada 49, jadi sekitar Rp100 Miliar, dan itu dinyatakan bertahan sampai dengan 14 April," ujarnya.
Namun, lanjut dia, kenyataannya adalah lockdown atau MCO di Malaysia diperpanjang dari 15 April hingga 28 April 2020 nanti.
"Nah tadi Bapak (Panglima TNI-red) juga sudah sampaikan jalur tikus ini kan banyak, dan mulai banyak yang masuk, tadi malam saja 47 orang Pak, ini akan terus meningkat, karena orang-orang di sana situasinya sudah sulit, yang makan tikus juga sudah banyak Pak," ungkapnya.
Bahkan, ada pekerja migran Indonesia di Malaysia yang memakan tikus karena sudah kehabisan bahan makanan. Hal tersebut diungkapkan oleh Anggota Komisi I DPR Christina Aryani dalam rapat kerja Komisi I DPR bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto secara virtual, Rabu (15/4/2020).
"Di Malaysia ini kan seperti Bapak tahu ada lockdown, movement control order (MCO), ini sangat menyulitkan, kalau dari data resmi saja ada satu juta (pekerja migran Indonesia yang legal-red) di sana," ujar Christina.
Sedangkan jumlah pekerja migran Indonesia di Malaysia yang ilegal, kata dia, lebih dari satu juta orang. "Kami sudah sampaikan kepada Kementerian Luar Negeri kebutuhan bantuan Sembako dan memang sudah diberikan," ujar politikus Partai Golkar ini.
Akan tetapi, menurut dia, jumlah bantuan Sembako dari Kementerian Luar Negeri untuk para pekerja migran Indonesia di Malaysia masih sangat kecil. "Anggarannya waktu itu Rp2 miliar untuk tiap kantor perwakilan, total ada 49, jadi sekitar Rp100 Miliar, dan itu dinyatakan bertahan sampai dengan 14 April," ujarnya.
Namun, lanjut dia, kenyataannya adalah lockdown atau MCO di Malaysia diperpanjang dari 15 April hingga 28 April 2020 nanti.
"Nah tadi Bapak (Panglima TNI-red) juga sudah sampaikan jalur tikus ini kan banyak, dan mulai banyak yang masuk, tadi malam saja 47 orang Pak, ini akan terus meningkat, karena orang-orang di sana situasinya sudah sulit, yang makan tikus juga sudah banyak Pak," ungkapnya.
(dam)
Lihat Juga :
tulis komentar anda