Rangkul Generasi Muda, Jadi Opsi untuk Majukan UMKM
Sabtu, 03 Oktober 2020 - 10:38 WIB
JAKARTA - Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja segera disahkan. Ini sudah lama dinanti-nantikan oleh masyarakat, khususnya pelaku kelompok usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) .
(Baca juga: Gatot Nurmantyo Berpotensi Ambil Alih Peran Prabowo di Politik)
Karena itu, Calon Wali Kota Surabaya nomor urut satu Eri Cahyadi memiliki perhatian khusus terhadap anak muda dan UMKM. Eri menilai, anak muda dan UMKM memiliki potensi untuk menggerakkan ekonomi kota jika keduanya aktif bergerak.
Karenanya, Eri mendorong anak muda untuk memiliki mimpi besar dan keluar dari zona nyaman dengan terjun ke dunia usaha. (Baca juga: Din Syamsuddin ke Moeldoko: KAMI Bukan Orang-orang Pengecut)
"Biasanya, anak muda dianggap sukses kalau sudah jadi pekerja kantoran atau PNS. Padahal, harus keluar dari zona nyaman. Dulu, saya jadi PNS. Kerjannya teratur. Ketika menjadi calon wali kota, saya harus berani bermimpi," kata Eri, Sabtu (3/10/2020).
Sudah tidak lagi menyandang status PNS, Eri mengatakan sudah memiliki perbandingan antara dua kondisi yang jauh berbeda tersebut, antara menjadi PNS dengan wirausahawan. Menurut dia, menjadi wirausahawan menuntut seseorang untuk lebih kreatif dan terus berpikir.
"Saya banyak berdialog dengan pelaku UMKM. Apalagi, waktu itu saya mendampingi Bu Risma membuat tempat perkumpulan UMKM di Surabaya. Di situ, saya melihat banyak potensi UMKM," kata Eri.
Eri mengatakan, dari berbagai dialog yang ia lakukan, ia berkesimpulan bahwa perekonomian kota bisa lebih berkembang ketika UMKM bisa maju. Karenanya, ke depan Eri bertekad untuk meningkatkan program yang betul-betul dibutuhkan rakyat, khususnya sektor UMKM.
"Jadi, akan lebih baik bila pemerintah lebih memasifkan pelatihan. Jadi, gimana cara pemerintah hadir dalam masyarakat," kata Eri.
(Baca juga: Gatot Nurmantyo Berpotensi Ambil Alih Peran Prabowo di Politik)
Karena itu, Calon Wali Kota Surabaya nomor urut satu Eri Cahyadi memiliki perhatian khusus terhadap anak muda dan UMKM. Eri menilai, anak muda dan UMKM memiliki potensi untuk menggerakkan ekonomi kota jika keduanya aktif bergerak.
Karenanya, Eri mendorong anak muda untuk memiliki mimpi besar dan keluar dari zona nyaman dengan terjun ke dunia usaha. (Baca juga: Din Syamsuddin ke Moeldoko: KAMI Bukan Orang-orang Pengecut)
"Biasanya, anak muda dianggap sukses kalau sudah jadi pekerja kantoran atau PNS. Padahal, harus keluar dari zona nyaman. Dulu, saya jadi PNS. Kerjannya teratur. Ketika menjadi calon wali kota, saya harus berani bermimpi," kata Eri, Sabtu (3/10/2020).
Sudah tidak lagi menyandang status PNS, Eri mengatakan sudah memiliki perbandingan antara dua kondisi yang jauh berbeda tersebut, antara menjadi PNS dengan wirausahawan. Menurut dia, menjadi wirausahawan menuntut seseorang untuk lebih kreatif dan terus berpikir.
"Saya banyak berdialog dengan pelaku UMKM. Apalagi, waktu itu saya mendampingi Bu Risma membuat tempat perkumpulan UMKM di Surabaya. Di situ, saya melihat banyak potensi UMKM," kata Eri.
Eri mengatakan, dari berbagai dialog yang ia lakukan, ia berkesimpulan bahwa perekonomian kota bisa lebih berkembang ketika UMKM bisa maju. Karenanya, ke depan Eri bertekad untuk meningkatkan program yang betul-betul dibutuhkan rakyat, khususnya sektor UMKM.
"Jadi, akan lebih baik bila pemerintah lebih memasifkan pelatihan. Jadi, gimana cara pemerintah hadir dalam masyarakat," kata Eri.
(maf)
tulis komentar anda