Banyak Penipuan CPNS, Kemenpan RB: Masyarakat Masih Percaya KKN
Rabu, 30 September 2020 - 13:55 WIB
JAKARTA - Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Dwi Wahyu Atmaji memastikan dalam melakukan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), pemerintah menggunakan sistem Computer Assisted Test. Hal ini dinilai dapat mengurangi praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) saat penerimaan CPNS.
“Bahkan dalam 2020 ini dalam rangka seleksi CPNS dr formasi 2019 kita telah melaksanakan seleksi kompetensi dasar dan seleksi kompetensi bidang dengan sistem CAT secara penuh. Sehingga peluang KKN boleh dikatakan zero,” katanya dalam Rakornas Forum Sekretaris Daerah, Rabu (30/9/2020). (Baca juga: Menpan RB Laporkan Penipuan yang Janjikan Kelulusan CPNS ke Polisi)
Namun sayangnya masyarakat belum percaya sepenuhnya terhadap sistem ini. Dia mengatakan banyak masyarakat yang masih meyakini ada pihak-pihak yang dapat membantu kelulusan tes CPNS. “Masih ada yang meyakini bahwa untuk menjadi CPNS itu masih ada yang bisa bantu. Oleh karena itu banyak sekali terjadi penipuan karena masyarakat masih percaya adanya KKN dalam pengadaan CPNS. Padahal sudah tidak ada sekarang ini sama sekali,” ungkapnya. (Baca juga: Seleksi CPNS 2021 Akan Dibuka dengan Formasi Terbatas)
Dwi mengakui sampai saat ini masih banyak terjadi kasus penipuan dalam penerimaan CPNS. Bahkan Menpan RB Tjahjo Kumolo melaporkan aksi penipuan yang korbannya mencapai puluhan orang ke kepolisian. Dimana akumulasi dari penipuan hampir mencapai Rp10 miliar.
“Itu memang kasihan sekali. Karena yang tertipu ini biasanya dari golongan kurang mampu. Kadang-kadang harus jual sawah, sapi, kerbau dan lain-lain yang hasilnya malah tertipu. Maka ini harus disosialisasikan bahwa itu (KKN) tidak ada, supaya tidak terjadi korban penipuan,” katanya.
“Bahkan dalam 2020 ini dalam rangka seleksi CPNS dr formasi 2019 kita telah melaksanakan seleksi kompetensi dasar dan seleksi kompetensi bidang dengan sistem CAT secara penuh. Sehingga peluang KKN boleh dikatakan zero,” katanya dalam Rakornas Forum Sekretaris Daerah, Rabu (30/9/2020). (Baca juga: Menpan RB Laporkan Penipuan yang Janjikan Kelulusan CPNS ke Polisi)
Namun sayangnya masyarakat belum percaya sepenuhnya terhadap sistem ini. Dia mengatakan banyak masyarakat yang masih meyakini ada pihak-pihak yang dapat membantu kelulusan tes CPNS. “Masih ada yang meyakini bahwa untuk menjadi CPNS itu masih ada yang bisa bantu. Oleh karena itu banyak sekali terjadi penipuan karena masyarakat masih percaya adanya KKN dalam pengadaan CPNS. Padahal sudah tidak ada sekarang ini sama sekali,” ungkapnya. (Baca juga: Seleksi CPNS 2021 Akan Dibuka dengan Formasi Terbatas)
Dwi mengakui sampai saat ini masih banyak terjadi kasus penipuan dalam penerimaan CPNS. Bahkan Menpan RB Tjahjo Kumolo melaporkan aksi penipuan yang korbannya mencapai puluhan orang ke kepolisian. Dimana akumulasi dari penipuan hampir mencapai Rp10 miliar.
“Itu memang kasihan sekali. Karena yang tertipu ini biasanya dari golongan kurang mampu. Kadang-kadang harus jual sawah, sapi, kerbau dan lain-lain yang hasilnya malah tertipu. Maka ini harus disosialisasikan bahwa itu (KKN) tidak ada, supaya tidak terjadi korban penipuan,” katanya.
(cip)
tulis komentar anda