Menkes Terawan Jadi Sorotan, Komunikasi Publiknya Dinilai Lemah
Selasa, 29 September 2020 - 16:41 WIB
JAKARTA - Sosok Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto semakin menjadi sorotan di tengah pandemi virus Corona (Covid-19).
Sorotan semakin tajam setelah Terawan tidak hadir di acara talkshow Mata Najwa semalam. Kritik terhadap orang nomor satu di Kementerian Kesehatan pun ramai di media sosial.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR Melkiades Laka Lena menilai komunikasi publik Terawan tidak berjalan dengan baik.
“Terkait pertanyaan tentang kinerja Pak Menkes yang disorot kami melihat lebih dominan aspek gaya kepemimpinan dan PR-nya (public relation) yang tidak jalan baik,” kata Melki kepada SINDO Media, Selasa (29/9/2020).( Baca juga: Kinerja Dinilai Negatif, Komisi IX Minta Menkes Terawan Benahi Sejumlah Hal )
Menurut Melki, Menkes dan seluruh jajaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sejak awal pandemi terus bekerja dan memastikan tenaga kesehatan (nakes) dan fasilitas kesehatan (faskes) yang menjadi tanggungjawabnya bekerja secara optimal.
Banyak korban nakes yang terpapar Covid-19 yang mana, lebih dari 100 orang meninggal, bahkan Kemenkes menjadi klaster perkantoran yang terbanyak terpapar Covid-19.
“Itu menunjukkan kerja keras Menkes dan jajaran Kemenkes serta seluruh sumber daya tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan sudah dikerahkan,” ujar Melki.( )
Politikus Partai Golkar ini menjelaskan, dalam suatu rapat kerja (raker) Komisi IX DPR dengan Menkes dan jajarannya terungkap bahwa komunikasi publik Menkes Terawan yang lemah. Karena, banyak yang sudah dan akan dilakukan namun tidak terpublikasi secara baik ke publik melalui media massa.
“Sehingga kinerja Menkes dan Kemenkes seolah olah tertutup oleh kementerian atau lembaga lain yang mampu tampilan kinerjanya dengan baik ke publik melalui media massa,” terangnya.
Karena itu, Melki menambahkan, Komisi IX DPR mendorong Menkes dan jajarannya untuk terus bekerja menangani aspek kesehatan secara optimal dan mengkonsolidasikan semua pihak yang juga menangani pandemi, yakni, TNI, Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), Kementerian BUMN, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan kementerian/lembaga lainnya, sehingga sinergi berjalan baik.
“Kami juga mendorong komunikasi publik Menkes dan jajarannya dibenahi secara optimal, sehingga publik mengetahui secara baik apa yang sudah dan akan dilakukan. Sehingga mendorong optimisme dan kepercayaan publik dalam merespon apapun dinamika Covid-19 di seluruh penjuru Tanah Air,” usul anggota DPR dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur (NTT) II itu.
Sorotan semakin tajam setelah Terawan tidak hadir di acara talkshow Mata Najwa semalam. Kritik terhadap orang nomor satu di Kementerian Kesehatan pun ramai di media sosial.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR Melkiades Laka Lena menilai komunikasi publik Terawan tidak berjalan dengan baik.
“Terkait pertanyaan tentang kinerja Pak Menkes yang disorot kami melihat lebih dominan aspek gaya kepemimpinan dan PR-nya (public relation) yang tidak jalan baik,” kata Melki kepada SINDO Media, Selasa (29/9/2020).( Baca juga: Kinerja Dinilai Negatif, Komisi IX Minta Menkes Terawan Benahi Sejumlah Hal )
Menurut Melki, Menkes dan seluruh jajaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sejak awal pandemi terus bekerja dan memastikan tenaga kesehatan (nakes) dan fasilitas kesehatan (faskes) yang menjadi tanggungjawabnya bekerja secara optimal.
Banyak korban nakes yang terpapar Covid-19 yang mana, lebih dari 100 orang meninggal, bahkan Kemenkes menjadi klaster perkantoran yang terbanyak terpapar Covid-19.
“Itu menunjukkan kerja keras Menkes dan jajaran Kemenkes serta seluruh sumber daya tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan sudah dikerahkan,” ujar Melki.( )
Politikus Partai Golkar ini menjelaskan, dalam suatu rapat kerja (raker) Komisi IX DPR dengan Menkes dan jajarannya terungkap bahwa komunikasi publik Menkes Terawan yang lemah. Karena, banyak yang sudah dan akan dilakukan namun tidak terpublikasi secara baik ke publik melalui media massa.
“Sehingga kinerja Menkes dan Kemenkes seolah olah tertutup oleh kementerian atau lembaga lain yang mampu tampilan kinerjanya dengan baik ke publik melalui media massa,” terangnya.
Karena itu, Melki menambahkan, Komisi IX DPR mendorong Menkes dan jajarannya untuk terus bekerja menangani aspek kesehatan secara optimal dan mengkonsolidasikan semua pihak yang juga menangani pandemi, yakni, TNI, Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), Kementerian BUMN, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan kementerian/lembaga lainnya, sehingga sinergi berjalan baik.
“Kami juga mendorong komunikasi publik Menkes dan jajarannya dibenahi secara optimal, sehingga publik mengetahui secara baik apa yang sudah dan akan dilakukan. Sehingga mendorong optimisme dan kepercayaan publik dalam merespon apapun dinamika Covid-19 di seluruh penjuru Tanah Air,” usul anggota DPR dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur (NTT) II itu.
(dam)
Lihat Juga :
tulis komentar anda