BPIP Beri Advokasi Positif untuk Pegiat Kampung di Lumajang
Minggu, 27 September 2020 - 21:02 WIB
Bambang yang menjadi Ikon Prestasi Pancasila 2017 itu mengatakan, kampung tematik itu adalah gerakan masyarakat secara mandiri. Dan, berdiri di beberapa kota di Indonesia. Pilar dari kampung tematik adalah gotong royong sebagai ide dari Pancasila. Kemudian, kemandirian, dan juga kolaborasi atau kerja sama antar kampung. "Kita tak ingin kampung ini berjalan sendirian," kata Bambang.
Bentuk kolaborasi yang dilakukan secara fungsional. Misalnya, kampung A punya keahlian apa dan kampung B punya keahlian apa, maka keahlian itu saling dibagi. Dan, setelah dipelajari, pihaknya bersama BPIP menjadikan Kampung Karamba di RW 05 Ditotrunan menjadi pilot project sinergitas antar kampung. Ini karena Kampung Karamba banyak berkembang dan berinovasi selama empat tahun terakhir.
"Inovasinya berkembang, UKM-nya, inilah contoh pembangunan tidak hanya soal tanam-menanam. Tapi juga soal penerapan budi pekerti, sopan santun, budaya. Inilah Pancasila. Sehingga miniatur Pancasila dalam tindakan ada di Kampung Karamba ini," kata Bambang.
Dalam kegiatan advokasi ini, ada sejumlah narasumber yang dihadirkan. Para narasumber itu tidak hanya memaparkan pengetahuannya, tetapi juga memberi kesempatan kepada peserta untuk berdiskusi.
Selain Wakil Kepala BPIP Prof Hariyono dan Bambang Irianto, juga hadir menjadi narasumber lainnya yaitu Plt Deputi Hukum Advokasi dan Pengawasan Regulasi BPIP Ani Purwanti, Direktur Sosialisasi Komunikasi dan Jaringan BPIP M Akbar Hadiprabowo, Sekda Kabupaten Lumajang Agus Triyono, dan penggagas berdirinya Kampung Karamba Hariyadi Eko Romadon.
Usai diskusi, para peserta dan perwakilan BPIP meninjau langsung Kampung Karamba di RW 05 Desa Ditotrunan, Kabupaten Lumajang. Di sana, para peserta menyaksikan bagaimana pengelolaan karamba di atas air sungai yang mengalir, pengelolaan taman dan budidaya tanaman.
Bentuk kolaborasi yang dilakukan secara fungsional. Misalnya, kampung A punya keahlian apa dan kampung B punya keahlian apa, maka keahlian itu saling dibagi. Dan, setelah dipelajari, pihaknya bersama BPIP menjadikan Kampung Karamba di RW 05 Ditotrunan menjadi pilot project sinergitas antar kampung. Ini karena Kampung Karamba banyak berkembang dan berinovasi selama empat tahun terakhir.
"Inovasinya berkembang, UKM-nya, inilah contoh pembangunan tidak hanya soal tanam-menanam. Tapi juga soal penerapan budi pekerti, sopan santun, budaya. Inilah Pancasila. Sehingga miniatur Pancasila dalam tindakan ada di Kampung Karamba ini," kata Bambang.
Dalam kegiatan advokasi ini, ada sejumlah narasumber yang dihadirkan. Para narasumber itu tidak hanya memaparkan pengetahuannya, tetapi juga memberi kesempatan kepada peserta untuk berdiskusi.
Selain Wakil Kepala BPIP Prof Hariyono dan Bambang Irianto, juga hadir menjadi narasumber lainnya yaitu Plt Deputi Hukum Advokasi dan Pengawasan Regulasi BPIP Ani Purwanti, Direktur Sosialisasi Komunikasi dan Jaringan BPIP M Akbar Hadiprabowo, Sekda Kabupaten Lumajang Agus Triyono, dan penggagas berdirinya Kampung Karamba Hariyadi Eko Romadon.
Usai diskusi, para peserta dan perwakilan BPIP meninjau langsung Kampung Karamba di RW 05 Desa Ditotrunan, Kabupaten Lumajang. Di sana, para peserta menyaksikan bagaimana pengelolaan karamba di atas air sungai yang mengalir, pengelolaan taman dan budidaya tanaman.
(alf)
tulis komentar anda