Target Test PCR Belum Penuhi Target, Sehari Baru Bisa 7.000 Spesimen
Selasa, 05 Mei 2020 - 07:31 WIB
JAKARTA - Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengakui masih belum bisa memenuhi target tes Polymerase Chain Reaction (PCR) harian yang ditargetkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dari target 10.000 spesimen setiap hari, hingga kemarin tes PCR baru bisa dilakukan untuk mendeteksi 6.000-7.000 spesimen.
“Tetapi kenyataannya, data rill sampai dengan saat sekarang ini baru berkisar antara 6.000 sampai dengan 7.000 spesimen saja,” katanya seusai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi kemarin.
Dia mengatakan, kendala utama untuk melakukan tes PCR bukan karena minimnya pasokan reagennya. Menurutnya, saat ini reagen yang dibutuhkan untuk tes PCR telah tersedia dan secara masif didistribusikan ke banyak daerah. “Sudah ratusan ribu. Nanti minggu ini akan dilengkapi lagi 500.000. Jadi total sudah sekitar satu juta reagen VTM dan ekstrasi RNA yang sudah tersedia,” ungkapnya.
Doni mengatakan, yang menyebabkan target tersebut belum tercapai karena kapasitas laboratorium masih terbatas. Petugas laboratorium jumlahnya terbatas. “Jadi, mereka sehari diharapkan bisa bekerja 24 jam ternyata hanya mampu 8 jam,” tuturnya.
Menurutnya, jika kapasitas sumber daya manusia (SDM) di laboratorium ditingkatkan dan dibantu Ikatan Dokter Indonesia (IDI) maka akan memperbanyak jam kerja laboratorium. “Kita harapkan paling tidak bisa 16 jam. Jadi kalau sudah bisa 16 jam dari yang sekarang 8 jam, berarti sudah di atas 12.000 karena reagen tersedia. Kemudian, komponen-komponen untuk mendukung tes swab juga semuanya sudah tersedia,” katanya.
Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah Penanganan Virus Korona (Covid-19) Achmad Yurianto mengatakan 89 laboratorium di seluruh Indonesia siap digunakan untuk melakukan pemeriksaan PCR Real Time sebagai upaya mencari kasus positif Covid-19 di Indonesia.
“Sebanyak 89 laboratorium untuk PCR Real Time sudah kita inventarisasi, dan mulai kita siapkan agar seluruhnya bisa beroperasi,” ungkapnya di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kemarin.
Yuri mengatakan pemerintah melalui Gugus Tugas juga terus mendatangkan reagen untuk pemeriksaan PCR Real Time, sehingga reagen ini cukup untuk pengujian hingga satu bulan ke depan.
“Pengujian sampel harus kita laksanakan terus secara masif. Dan Gugus Tugas mengupayakan untuk mewujudkan upaya masif ini, dengan kemudian bisa mendatangkan reagen untuk pemeriksaan PCR Real Time yang kita harus impor dari luar negeri. Kita bersyukur bahwa kondisi yang ada sekarang sudah membuat kita cukup untuk mengantisipasinya, setidak-tidaknya sampai dengan satu bulan ke depan,” katanya.
Kemarin, kata Yuri, pihaknya juga telah menerima cartridge untuk digunakan tes cepat molekuler. Menurutnya, dari target 172.000 catridge, Satgas Covid-19 bisa mendatangkan 150.000. “Kemarin kita juga sudah bersyukur menerima cartridge untuk digunakan pada mesin tes cepat molekuler TBC yang resisten. Kita bisa mendatangkan sekitar 150.000 dari rencana kita mengadakan sebanyak 172.000,” katanya.
Yuri mengatakan cartridge ini telah didistribusikan ke beberapa daerah sebagai upaya untuk mempersingkat waktu tunggu pemeriksaan. Beberapa daerah tersebut di antaranya Sukabumi, Banyumas, Kediri, Lumajang, Palangkaraya, Balikpapan, Kendari, Sumbawa, Mimika, Merauke, Yapen, Sorong, Ternate, Tarakan, dan Nunukan.
“Pada tahapan pertama setelah cartridge ini sampai, dan ini sudah kita distribusikan untuk mempersingkat waktu tunggu pemeriksaan, sehingga diharapkan di kota-kota tersebut bisa melakukan pemeriksaan sendiri,” katanya. (Dita Angga/Binti Mufarida)
“Tetapi kenyataannya, data rill sampai dengan saat sekarang ini baru berkisar antara 6.000 sampai dengan 7.000 spesimen saja,” katanya seusai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi kemarin.
Dia mengatakan, kendala utama untuk melakukan tes PCR bukan karena minimnya pasokan reagennya. Menurutnya, saat ini reagen yang dibutuhkan untuk tes PCR telah tersedia dan secara masif didistribusikan ke banyak daerah. “Sudah ratusan ribu. Nanti minggu ini akan dilengkapi lagi 500.000. Jadi total sudah sekitar satu juta reagen VTM dan ekstrasi RNA yang sudah tersedia,” ungkapnya.
Doni mengatakan, yang menyebabkan target tersebut belum tercapai karena kapasitas laboratorium masih terbatas. Petugas laboratorium jumlahnya terbatas. “Jadi, mereka sehari diharapkan bisa bekerja 24 jam ternyata hanya mampu 8 jam,” tuturnya.
Menurutnya, jika kapasitas sumber daya manusia (SDM) di laboratorium ditingkatkan dan dibantu Ikatan Dokter Indonesia (IDI) maka akan memperbanyak jam kerja laboratorium. “Kita harapkan paling tidak bisa 16 jam. Jadi kalau sudah bisa 16 jam dari yang sekarang 8 jam, berarti sudah di atas 12.000 karena reagen tersedia. Kemudian, komponen-komponen untuk mendukung tes swab juga semuanya sudah tersedia,” katanya.
Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah Penanganan Virus Korona (Covid-19) Achmad Yurianto mengatakan 89 laboratorium di seluruh Indonesia siap digunakan untuk melakukan pemeriksaan PCR Real Time sebagai upaya mencari kasus positif Covid-19 di Indonesia.
“Sebanyak 89 laboratorium untuk PCR Real Time sudah kita inventarisasi, dan mulai kita siapkan agar seluruhnya bisa beroperasi,” ungkapnya di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kemarin.
Yuri mengatakan pemerintah melalui Gugus Tugas juga terus mendatangkan reagen untuk pemeriksaan PCR Real Time, sehingga reagen ini cukup untuk pengujian hingga satu bulan ke depan.
“Pengujian sampel harus kita laksanakan terus secara masif. Dan Gugus Tugas mengupayakan untuk mewujudkan upaya masif ini, dengan kemudian bisa mendatangkan reagen untuk pemeriksaan PCR Real Time yang kita harus impor dari luar negeri. Kita bersyukur bahwa kondisi yang ada sekarang sudah membuat kita cukup untuk mengantisipasinya, setidak-tidaknya sampai dengan satu bulan ke depan,” katanya.
Kemarin, kata Yuri, pihaknya juga telah menerima cartridge untuk digunakan tes cepat molekuler. Menurutnya, dari target 172.000 catridge, Satgas Covid-19 bisa mendatangkan 150.000. “Kemarin kita juga sudah bersyukur menerima cartridge untuk digunakan pada mesin tes cepat molekuler TBC yang resisten. Kita bisa mendatangkan sekitar 150.000 dari rencana kita mengadakan sebanyak 172.000,” katanya.
Yuri mengatakan cartridge ini telah didistribusikan ke beberapa daerah sebagai upaya untuk mempersingkat waktu tunggu pemeriksaan. Beberapa daerah tersebut di antaranya Sukabumi, Banyumas, Kediri, Lumajang, Palangkaraya, Balikpapan, Kendari, Sumbawa, Mimika, Merauke, Yapen, Sorong, Ternate, Tarakan, dan Nunukan.
“Pada tahapan pertama setelah cartridge ini sampai, dan ini sudah kita distribusikan untuk mempersingkat waktu tunggu pemeriksaan, sehingga diharapkan di kota-kota tersebut bisa melakukan pemeriksaan sendiri,” katanya. (Dita Angga/Binti Mufarida)
(ysw)
tulis komentar anda