Ahok Harusnya Perbaiki Internal Pertamina, Bukan Malah Curhat di Medsos
Minggu, 20 September 2020 - 17:01 WIB
JAKARTA - Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ) tidak perlu koar-koar membongkar aib perusahaan ke publik. Karena sama saja membuka aibnya sendiri sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero) .
"Kalau ada borok di Pertamina, tidak usah diumbar ke publik. Itu sama saja dengan menelanjangi diri sendiri. Buka aib sendiri," ujar Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno kepada wartawan, Minggu (20/9/2020). (Baca juga: Keberanian Menteri Erick Thohir Terhadap Ahok Dipertanyakan)
Menurut Adi, mantan Gubernur DKI Jakarta itu seharusnya memperbaiki sistem yang borok. "Kan Ahok terkenal jagoan. Suka bermanuver seperti waktu jadi Gubernur Jakarta. Keras dan tegas," tuturnya.
Adi juga menyarankan agar Ahok menyikapi permasalahan tersebut melalui keputusan dan pembicaraan internal perusahaan. Mengingat ada mekanismenya penyelesaian dalam menyampaikan keluhan.
"Bisa dilakukan melalui rapat Dewan Komisaris atau melalui rapat pemegang saham dengan Kementerian BUMN. Jadi, tidak perlu dijadikan konsumsi publik. Apalagi diumumkan melalui channel-channel media sosial," kata Adi.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno juga mengritik Ahok yang mengumbar masalah Pertamina ke publik. Menurut Eddy, sebagai Komut Ahok seharusnya menyelesaikan masalah melalui mekanisme internal Pertamina dan bukan mengumbarnya di medsos.
"Menurut pandangan kami, apa yang dilakukan Pak Ahok tentu tidak tepat, tidak pas. Sampai mengumumkan atau mempublikasikan permasalahan di internal Pertamina itu kepada pihak luar, terutama kepada masyarakat umum melalui media," kata Eddy Soeparno kepada wartawan, Rabu (16/9).
Idealnya, lanjut Eddy, persoalan yang ada diselesaikan melalui mekanisme internal Pertamina. Artinya, hasil rapat direksi ataupun komisaris seharusnya tidak diungkap ke publik.
"Memanggil direksi melalui rapat komisaris dan direksi dan menyampaikan keluhan-keluhan tersebut. Hasil temuan hasil rapat itu adalah khusus konsumsi internal dari Perseroan, tidak boleh dipublikasikan. Karena Pertamina merupakan perusahaan tertutup. Dan rapat-rapat tersebut saya yakin adalah rapat-rapat tertutup," terang Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Ahok sebelumnya telah dipanggil oleh Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengklarifikasi pernyataannya di YouTube POIN terkait kebobrokan perusahaan migas itu pada, Rabu (16/9) lalu. Namun, menurut Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago, hal itu bukanlah sesuatu yang istimewa. Apalagi, tidak terdengar teguran dari mantan ketua TKN Jokowi-Ma’ruf itu untuk Ahok. (Baca juga: Refly Harun: Pasti Erick Thohir Tidak Berani Mencopot Ahok)
"Akhirnya Erick pun enggak berani sama Ahok. Karena Erick mungkin juga tahu Ahok titipan siapa?" kata Direktur eksekutif Voxpol Center, Research and Consulting itu kepada wartawan, Sabtu (19/9).
"Kalau ada borok di Pertamina, tidak usah diumbar ke publik. Itu sama saja dengan menelanjangi diri sendiri. Buka aib sendiri," ujar Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno kepada wartawan, Minggu (20/9/2020). (Baca juga: Keberanian Menteri Erick Thohir Terhadap Ahok Dipertanyakan)
Menurut Adi, mantan Gubernur DKI Jakarta itu seharusnya memperbaiki sistem yang borok. "Kan Ahok terkenal jagoan. Suka bermanuver seperti waktu jadi Gubernur Jakarta. Keras dan tegas," tuturnya.
Adi juga menyarankan agar Ahok menyikapi permasalahan tersebut melalui keputusan dan pembicaraan internal perusahaan. Mengingat ada mekanismenya penyelesaian dalam menyampaikan keluhan.
"Bisa dilakukan melalui rapat Dewan Komisaris atau melalui rapat pemegang saham dengan Kementerian BUMN. Jadi, tidak perlu dijadikan konsumsi publik. Apalagi diumumkan melalui channel-channel media sosial," kata Adi.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno juga mengritik Ahok yang mengumbar masalah Pertamina ke publik. Menurut Eddy, sebagai Komut Ahok seharusnya menyelesaikan masalah melalui mekanisme internal Pertamina dan bukan mengumbarnya di medsos.
"Menurut pandangan kami, apa yang dilakukan Pak Ahok tentu tidak tepat, tidak pas. Sampai mengumumkan atau mempublikasikan permasalahan di internal Pertamina itu kepada pihak luar, terutama kepada masyarakat umum melalui media," kata Eddy Soeparno kepada wartawan, Rabu (16/9).
Idealnya, lanjut Eddy, persoalan yang ada diselesaikan melalui mekanisme internal Pertamina. Artinya, hasil rapat direksi ataupun komisaris seharusnya tidak diungkap ke publik.
"Memanggil direksi melalui rapat komisaris dan direksi dan menyampaikan keluhan-keluhan tersebut. Hasil temuan hasil rapat itu adalah khusus konsumsi internal dari Perseroan, tidak boleh dipublikasikan. Karena Pertamina merupakan perusahaan tertutup. Dan rapat-rapat tersebut saya yakin adalah rapat-rapat tertutup," terang Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Ahok sebelumnya telah dipanggil oleh Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengklarifikasi pernyataannya di YouTube POIN terkait kebobrokan perusahaan migas itu pada, Rabu (16/9) lalu. Namun, menurut Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago, hal itu bukanlah sesuatu yang istimewa. Apalagi, tidak terdengar teguran dari mantan ketua TKN Jokowi-Ma’ruf itu untuk Ahok. (Baca juga: Refly Harun: Pasti Erick Thohir Tidak Berani Mencopot Ahok)
"Akhirnya Erick pun enggak berani sama Ahok. Karena Erick mungkin juga tahu Ahok titipan siapa?" kata Direktur eksekutif Voxpol Center, Research and Consulting itu kepada wartawan, Sabtu (19/9).
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda