Banyak Istilah PSBB yang Tak Efektif, Pengamat: Ganti Saja Bahasa Lockdown

Sabtu, 19 September 2020 - 11:08 WIB
Keputusan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menerapkan PSBB total dinilai tak efektif untuk memutus penyebaran COVID-19 yang kian hari makin tinggi. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Keputusan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) total dinilai tak efektif untuk memutus penyebaran COVID-19 yang kian hari makin tinggi. Terlebih, kebijakan PSBB total masih masih diwarnai dengan kebijakan yang membolehkan hotel dan mal buka. Bahkan, kantor-kantor di Jakarta masih beraktivitas.

"Bagi saya tak ganti saja bahasa lockdown," ujar Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie saat dihubungi SINDOnews, Sabtu (19/9/2020). (Baca juga: PSBB Diperketat Kembali, Perhatikan Hal Ini jika Mau Traveling)

Menurut Jerry, terlalu banyak istilah PSBB tapi realitas di lapangan itu-itu saja. Ia mengibaratkan seperti model lalu-lintas ganjil genap.

Ada istilah PSBB transisi, PSBB total dan istilah lainnya. Menurutnya, jika menggunakan lockdown diyakini pasti efektif dan tak banyak anggaran yang dikeluarkan. "Ini wasting money bisa 3 kali lipat," tandas dia.



Dia menambahkan istilah new normal juga tak ampuh untuk memutus penyebaran COVID-19, apalagi PSBB. Jerry melihat memang saat pemimpin tak mau rugi untuk rakayatnya. (Baca juga: Operasi Yustisi PSBB, Sanksi Penindakan Perlu Lebih Tegas)

"Jadi Anies harus komitmen dengan keputusan. Tapi saya nilai PSBB tahap sekarang dan lalu tak banyak perubahan," pungkasnya.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More