Dai dan Ulama Dinilai Harus Paham Kondisi Sosial Masyarakat

Sabtu, 19 September 2020 - 03:38 WIB
Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) bidang organisasi KH Baharuddin Husin. Foto/Istimewa
JAKARTA - Seorang dai atau ulama yang berpikiran nasional umumnya mengetahui tentang kondisi yang dialami masyarakatnya. Jika ada pihak yang membuat wacana baru mengenai dasar negara, baik itu ulama maupun tokoh manapun dipastikan tidak memiliki wawasan kebangsaan yang kuat.

Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) bidang organisasi KH Baharuddin Husin mengatakan, perlu dilakukan pendekatan terhadap dai atau tokoh yang seperti itu dengan mengajaknya berbicara.

”Ketika kita paham misalnya mereka itu pemahaman wawasan kebangsaan, termasuk tentang ideologi bangsa belum komprehensif. Hal ini barangkali menjadi tantangan dan peluang bagi kita. Karena saya rasa semua dai atau ulama secara umum sama, ingin menyelamatkan umatnya masing-masing agar menjadi orang baik dan taat kepada penciptanya,” tutur Baharuddin di Jakarta, Jumat 18 September 2020.. (Baca juga: Ketua KPU Arief Budiman Terinfeksi Covid-19)



Menurut pria yang biasa disapa Kiai Baharuddin, sebetulnya yang ditakuti para ulama adalah melanggar peraturan-peraturan Allah dan rasul-Nya. Sementara Allah dan rasul-Nya sangat menganjurkan kepada setiap hamba-Nya untuk selalu taat kepada sang penciptanya dan cinta pada Tanah Airnya sebagai bentuk rasa syukur dan sebagainya.

”Ketika ada hal-hal yang kurang bagus itu barangkali ada faktor-faktor yang perlu kita gali, kenapa terjadi seperti itu. Insya Allah para ulama atau dai ini sudah siap menyampaikan pesan-pesan agama dengan tulus dan baik. Kalau perlu panggil teman-teman sesama ulama-ulama saling kerja sama hingga di daerah-daerah untuk menyampaikan hal ini,” tuturnya.

Dia meyakini setiap ormas keagamaan punya kiat-kiat tersendiri dalam berdakwah. Namun demikian, lanjut di, tentu saja mereka tetap menyatu kepada kesepakatan bersama bangsa ini yaitu Pancasila dan kebinekaan yang dimiliki bangsa ini. Dan juga sebagaimana yang sudah diatur dalam undang-undang (UU).

”Karena itu ikhtiar dan upaya itu harus terus dilakukan. Nah saya rasa langkah yang digagas Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dengan menggabungkan semua ormas lintas keagamaan menjadi satu dalam gugus tugas adalah terobosan yang sangat luar biasa bagus. Kalau ini dikembangkan terus, persoalan-persoalan yang dibahas diawal tadi Insya Allah bisa cepat teratasi,” tuturnya.( )

Dengan adanya gugus tersebut, kata dia, penyelesaian persoalan di masyarakat, baik itu masalah ekonomi, akidah, keagamaan maupuan pemahaman dilakukan dengan bersinergi satu sama lain. Inisiatif yang dilakukan BNPT ini menurutnya sudah sangat tepat.

”Diharapkan nanti setiap ormas akan tahu kondisi warganya masing-masing. Nah ini akan mudah kita mendapatkan solusinya, katakanlah pimpinan ormas langsung ke komunitas dia, maka bisa langsung nyambung. Itu barangkali yang kita beri apresiasi yang tinggi kepada BNPT. Mudah-mudahan ini bisa jalan terus kedepannya,” tuturnya.
(dam)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More