Penjelasan Satgas Soal Angka Kematian Corona Simpang Siur
Sabtu, 19 September 2020 - 01:30 WIB
JAKARTA - Satgas Penanganan Covid-19 meluruskan perdebatan soal terjadinya perbedaan data kematian pasien Covid-19 (virus Corona) yang dicatat Kementerian Kesehatan dan Rumah Sakit (RS) online.
(Baca juga: Rekor! Sehari 4.088 Orang Sembuh dari Covid-19)
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan, pihaknya telah mengkonfirmasi kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait adanya perbedaan data angka kematian dengan RS online.
(Baca juga: Bertambah 114 Orang, Total 9.336 Orang Meninggal Akibat Covid-19)
"Kami telah mengkonfirmasikan kepada Kemenkes bahwa data kematian yang ada dari RS online belum pasti Covid-19. Sedangkan data kematian yang dikeluarkan oleh Pusdatin Kemenkes atau all record data, sudah terkonfirmasi positif Covid-19," kata Reisa saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jumat (18/9/2020)
Dia mengatakan, data-data yang ada di rumah sakit masih perlu pembuktian melalui hasil uji laboratorium. "Maka bisa disimpulkan data yang ada di RS Online belum semua terkonfirmasi hasil lab," tegasnya.
Pada kesempatan itu dia juga menegaskan, pemerintah Indonesia selalu mengedepankan transparansi publik dalam penanganan Covid-19. Indonesia pun selalu melaporkan kasus terkonfirmasi positif dan kasus sembuh setiap harinya.
"Soal transparansi data, sesuai panduan badan kesehatan dunia atau WHO, Indonesia selalu melaporkan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dan kasus sembuh setiap harinya. Jadi tidak pernah satu hari pun data tersebut tidak diumumkan ke publik," ucapnya.
"Angka terkini dapat dilihat melalui covid19.go.id dan juga di website Kemenkes yakni Kemkes.go.id. Serta melalui siaran langsung dari para jubir yang dapat diikuti setiap harinya. Hal ini termasuk jawaban terkait jenis-jenis klaster. Ya tentunya juga sudah transparan semuanya," pungkasnya.
(Baca juga: Rekor! Sehari 4.088 Orang Sembuh dari Covid-19)
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan, pihaknya telah mengkonfirmasi kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait adanya perbedaan data angka kematian dengan RS online.
(Baca juga: Bertambah 114 Orang, Total 9.336 Orang Meninggal Akibat Covid-19)
"Kami telah mengkonfirmasikan kepada Kemenkes bahwa data kematian yang ada dari RS online belum pasti Covid-19. Sedangkan data kematian yang dikeluarkan oleh Pusdatin Kemenkes atau all record data, sudah terkonfirmasi positif Covid-19," kata Reisa saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jumat (18/9/2020)
Dia mengatakan, data-data yang ada di rumah sakit masih perlu pembuktian melalui hasil uji laboratorium. "Maka bisa disimpulkan data yang ada di RS Online belum semua terkonfirmasi hasil lab," tegasnya.
Pada kesempatan itu dia juga menegaskan, pemerintah Indonesia selalu mengedepankan transparansi publik dalam penanganan Covid-19. Indonesia pun selalu melaporkan kasus terkonfirmasi positif dan kasus sembuh setiap harinya.
"Soal transparansi data, sesuai panduan badan kesehatan dunia atau WHO, Indonesia selalu melaporkan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dan kasus sembuh setiap harinya. Jadi tidak pernah satu hari pun data tersebut tidak diumumkan ke publik," ucapnya.
"Angka terkini dapat dilihat melalui covid19.go.id dan juga di website Kemenkes yakni Kemkes.go.id. Serta melalui siaran langsung dari para jubir yang dapat diikuti setiap harinya. Hal ini termasuk jawaban terkait jenis-jenis klaster. Ya tentunya juga sudah transparan semuanya," pungkasnya.
(maf)
tulis komentar anda