Masih Mahal, Pemerintah Diminta Standarkan Tarif Tes Swab

Jum'at, 18 September 2020 - 08:02 WIB
Sebelumnya, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengakui masyarakat masih kesulitan melakukan tes PCR untuk mendeteksi Covid-19 karena biaya yang mahal. Tarif tes PCR yang dipatok rumah sakit rata-rata di atas Rp2,5 juta.

Doni akan berdiskusi dengan Kementerian Kesehatan untuk menetapkan standar tarif untuk tes PCR agar masyarakat tidak dirugikan. Satgas juga akan melibatkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk memutuskan harga yang layak. Namun, hingga saat ini penyeragaman tarif belum juga terwujud.

Ahli mikrobiologi dari Universitas Indonesia, Pratiwi Pujilestari Sudarmono, pada sebuah konferensi pers virtual belum lama ini mengatakan, metode reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR) atau swab test memang membutuhkan biaya lebih karena banyak faktor. Satu di antaranya karena menggunakan mesin khusus dan perangkat (kit) pendukung. Harga per satu kali tes dengan memakai dua kit berkisar Rp500-600.000. Ditambah lagi mesin masih diimpor dari luar negeri. Indonesia sampai saat ini belum memiliki pabrik pembuat PCR kit sehingga semuanya harus impor. (Lihat videonya: Longsor 18 Meter, 5 Kios di Jagakarsa Ambruk)

Komponen yang membuat biaya jadi mahal karena petugas yang melakukan swab test wajib mengenakan alat pelindung diri (APD) sekali pakai. Selain itu, limbah uji kerik berupa spesimen dan virus perlu penanganan khusus dan tidak boleh dibuang sembarang karena berbahaya. Faktor lain yang membuat swab test mahal ialah metode PCR memiliki tingkat akurasi yang terjaga dibandingkan metode pengujian lain. (Kiswondari/Bakti)
(ysw)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More