Bantu Orang Tua Atasi Masalah Belajar Jarak Jauh

Kamis, 17 September 2020 - 08:02 WIB
Namun Totok mengingatkan bahwa kesulitan materi ajar tidak harus mendorong terjadinya kekerasan terhadap anak. Untuk itu, dia menyarankan, pemerintah dan masyarakat harus saling membantu agar PJJ atau BDR dapat berjalan dengan orang tua yang sudah terbiasa dan terinfokan cara-cara mendampingi anak belajar dengan baik.

"Menjadi tugas suku dinas, dinas pendidikan sampai Kemendikbud dan Kemenag untuk membimbing orang tua dalam membantu anak didik belajar di rumah," ujar peraih Alumni Award Winners dari Boston University ini.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sejatinya telah menerbitkan Kepmendikbud Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus. Regulasi ini memberikan fleksibilitas bagi sekolah untuk memilih kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran siswa.

Selain itu, Kemendikbud juga menyediakan modul-modul pembelajaran untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) yang diharapkan dapat membantu proses belajar dari rumah dengan mencakup uraian pembelajaran berbasis aktivitas untuk guru, orang tua, dan peserta didik.

Bahkan, Kemendikbud juga sudah menerbitkan kurikulum pendidikan khusus masa pandemi. Kurikulum ini tidak lagi mewajibkan tercapainya standar kompetensi dasar agar anak-anak tidak perlu kesulitan belajar. Namun, karena sosialisasi yang belum berjalan optimal, tidak sedikit guru yang tetap menekankan pembelajaran akademik dan mengejar target kurikulum. (Baca juga: Tim Repsol Honda Suram Tanpa Marquez)

Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifuddian berpendapat, Kemendikbud dapat lebih serius lagi menggarap program-program parentingnya. Dia menyarankan diadakan program konsultan keluarga di mana keluarga atau orang tua dapat dibimbing oleh guru PAUD ataupun kader PKK dalam menjalani PJJ. Melalui program ini orangtua pun bisa curhat jika ada permasalahan keluarga.

Dia menekankan kepada pihak sekolah bahwa dalam proses PJJ agar mengutamakan well being siswa daripada penuntasan kurikulum. “Harus peka akan keadaan siswa dan keluarganya, harus terus dipantau dan ditindaklanjuti jika ada situasi yang tak biasa," katanya.

Kasus pembunuhan anak oleh orang tua di Tangerang menurut dia sangat menyedihkan. Kondisi sulit bagi semua masyarakat saat ini dinilai bisa jadi pemicu tingkat stres orang tua meningkat.

“Akibatnya, secara psikologis mungkin sekali terganggu atau dilampiaskan kepada orang-orang di sekitar kita, dan anak adalah yang paling rentan," katanya. (Baca juga: Cara Sederhana untuk Cegah Kanker Payudara)

Peran masyarakat juga diperlukan, terutama pimpinan RT/RW. Masyarakat di tingkat bawah ini perlu saling menjaga dan memantau satu sama lain. Lingkungan sekitar harus mengetahui apakah ada tetangga di lingkungannya yang kira-kira benar-benar kesulitan atau melakukan hal-hal yang tidak biasa. "Jangan sampai hal seperti ini terjadi lagi di masa depan," tegasnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More