ASN Diharapkan Bisa Jadi Role Model Patuhi Protokol Kesehatan
Senin, 14 September 2020 - 18:43 WIB
JAKARTA - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mendorong agar aparatur sipil negara (ASN) dapat menjadi contoh atau role model bagi masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) saat pandemi Covid-19 (virus Corona).
Selain itu, ASN juga diharapkan menunjukkan nilai kegotongroyongan, terutama bersinergi dengan masyarakat dalam membantu kehidupan bagi mereka yang terdampak. (Baca juga: Bertambah 3.141 Kasus Baru, Total 221.523 Orang Positif Covid-19)
"Di era pandemi ini perlu bergotong royong, misalnya membeli dan mengedukasi produk kearifan lokal. Karena kalau kita konsumsi, maka satu sama lain akan bisa saling mencukupi kebutuhan. ASN harus membantu dalam mengedukasi ini," jelas Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo dalam seminar bertajuk Pancasila dalam Tindakan Gotong Royong Meningkatkan Peran ASN dalam Adaptasi Kebiasaan Baru, Senin (14/9/2020).
(Baca juga: Bertambah Dua Kasus di UEA, Total 1.404 WNI Positif Covid-19)
Seminar yang dihadiri oleh perwakilan dari ASN di Yogyakarta itu menerapkan protokol kesehatan ketat bagi semua peserta yang hadir untuk membiasakan dalam kebiasaan baru di masa pandemi.
Benny menjelaskan, kegotongroyongan bisa mengurangi beban yang dirasakan masyarakat dari dampak pandemi Covid-19. Seperti diketahui, hantaman wabah virus Corona berimbas pada banyak persoalan dari sisi ekonomi, kesehatan, pekerjaan dan lainnya.
Ia mengingatkan, belum usainya pandemi Covid-19 bisa memicu datangnya ancaman lanjutan yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Salah satunya terkait ketersediaan pangan.
"Ancaman krisis ini adalah pangan. Gotong royong adalah kemampuan dan kekuatan kita dalam membangun kedaulatan. Kedaulatan mengola sumber daya alamnya dan memenuhi kebutuhan pangannya," tambahnya.
Karena itu dirinya menilai kesadaran gotong royong itu bisa dimulai juga dari para ASN sehingga menjadi teladan bagi masyarakat. Menurutnya, ASN harus menjadi insan Pancasila yang berkeadaban, berkebudayaan, sadar keberagaman, hingga bekerja untuk membangun dan merawat bangsa, termasuk di kala wabah Covid-19 sekarang.
Selain itu, ASN juga diharapkan menunjukkan nilai kegotongroyongan, terutama bersinergi dengan masyarakat dalam membantu kehidupan bagi mereka yang terdampak. (Baca juga: Bertambah 3.141 Kasus Baru, Total 221.523 Orang Positif Covid-19)
"Di era pandemi ini perlu bergotong royong, misalnya membeli dan mengedukasi produk kearifan lokal. Karena kalau kita konsumsi, maka satu sama lain akan bisa saling mencukupi kebutuhan. ASN harus membantu dalam mengedukasi ini," jelas Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo dalam seminar bertajuk Pancasila dalam Tindakan Gotong Royong Meningkatkan Peran ASN dalam Adaptasi Kebiasaan Baru, Senin (14/9/2020).
(Baca juga: Bertambah Dua Kasus di UEA, Total 1.404 WNI Positif Covid-19)
Seminar yang dihadiri oleh perwakilan dari ASN di Yogyakarta itu menerapkan protokol kesehatan ketat bagi semua peserta yang hadir untuk membiasakan dalam kebiasaan baru di masa pandemi.
Benny menjelaskan, kegotongroyongan bisa mengurangi beban yang dirasakan masyarakat dari dampak pandemi Covid-19. Seperti diketahui, hantaman wabah virus Corona berimbas pada banyak persoalan dari sisi ekonomi, kesehatan, pekerjaan dan lainnya.
Ia mengingatkan, belum usainya pandemi Covid-19 bisa memicu datangnya ancaman lanjutan yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Salah satunya terkait ketersediaan pangan.
"Ancaman krisis ini adalah pangan. Gotong royong adalah kemampuan dan kekuatan kita dalam membangun kedaulatan. Kedaulatan mengola sumber daya alamnya dan memenuhi kebutuhan pangannya," tambahnya.
Karena itu dirinya menilai kesadaran gotong royong itu bisa dimulai juga dari para ASN sehingga menjadi teladan bagi masyarakat. Menurutnya, ASN harus menjadi insan Pancasila yang berkeadaban, berkebudayaan, sadar keberagaman, hingga bekerja untuk membangun dan merawat bangsa, termasuk di kala wabah Covid-19 sekarang.
Lihat Juga :
tulis komentar anda