Pemerintah Uji Klinis Jahe Merah hingga Jambu Biji sebagai Obat COVID-19
Minggu, 03 Mei 2020 - 17:21 WIB
JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro mengungkapkan pihaknya terus melakukan penelitian serta ataupun uji klinis untuk mencari obat bagi pasien positif COVID-19. Bahan-bahan seperti jahe merah, jambu biji juga virgin coconut oil saat ini sedang dilakukan uji klinis terutama untuk pasien di RSD Wisma Atlet.
“Untuk obat kami mulai dulu dengan suplemen ya, sebagai upaya pencegahan di mana dalam suplemen tersebut kita sudah melakukan baik systematic review, kemudian Study Bio Informatika dan saat ini sedang dilakukan uji klinis terutama di rumah sakit Wisma Atlet. Terutama untuk bahan-bahan seperti jahe merah, jambu biji dan kemudian juga Virgin Coconut Oil,” ujar Bambang di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (3/5/2020).
Bambang mengatakan diharapkan dari bahan-bahan tersebut bisa didayagunakan untuk suplemen yang diharapkan bisa menumbuhkan daya tahan tubuh terhadap COVID-19. “Dari bahan-bahan tersebut kami harapkan kita bisa mendayagunakan suplemen yang sudah ada yang mengandung bahan-bahan tersebut.”
“Kalau memang itu adalah cocok untuk COVID-19 untuk paling tidak meningkatkan daya tahan terhadap COVID-19 atau pun kemudian menghasilkan suplemen baru yang diharapkan bisa menumbuhkan daya tahan tubuh terhadap COVID-19,” sambung Bambang.
Selain itu, Bambang menuturkan pihaknya juga sedang melakukan uji klinis terhadap obat yang direkomendasikan di luar negeri yaitu Afigan, Chloroquine, dan Tamiflu. “Nah selain suplemen, tentunya bagian yang paling ditunggu oleh masyarakat dan dunia terutama baik tidaknya Indonesia, tapi dunia adalah obat dan vaksin. Untuk obat yang bisa kami laporkan saat ini kita sedang melakukan clinical trial atau uji klinis terhadap berbagai macam obat yang direkomendasikan dari luar negeri. Yang kita tahu semua pernah dengar baik itu Afigan, Chloroquine, kemudian tamiflu ya,” paparnya.
Saat ini, Bambang menambahkan bahwa sedang melaksanakan uji klinis terhadap Pil Kina yang sudah dikenal oleh masyarakat sebagai obat Malaria. “Dan kemudian juga kita mengembangkan juga misalkan Pil Kina. Pil Kina sedang Kita uji sebagai salah satu alternatif obat yang barangkali bisa meringankan beban dari penderita COVID-19,” tandasnya.
“Untuk obat kami mulai dulu dengan suplemen ya, sebagai upaya pencegahan di mana dalam suplemen tersebut kita sudah melakukan baik systematic review, kemudian Study Bio Informatika dan saat ini sedang dilakukan uji klinis terutama di rumah sakit Wisma Atlet. Terutama untuk bahan-bahan seperti jahe merah, jambu biji dan kemudian juga Virgin Coconut Oil,” ujar Bambang di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (3/5/2020).
Bambang mengatakan diharapkan dari bahan-bahan tersebut bisa didayagunakan untuk suplemen yang diharapkan bisa menumbuhkan daya tahan tubuh terhadap COVID-19. “Dari bahan-bahan tersebut kami harapkan kita bisa mendayagunakan suplemen yang sudah ada yang mengandung bahan-bahan tersebut.”
“Kalau memang itu adalah cocok untuk COVID-19 untuk paling tidak meningkatkan daya tahan terhadap COVID-19 atau pun kemudian menghasilkan suplemen baru yang diharapkan bisa menumbuhkan daya tahan tubuh terhadap COVID-19,” sambung Bambang.
Selain itu, Bambang menuturkan pihaknya juga sedang melakukan uji klinis terhadap obat yang direkomendasikan di luar negeri yaitu Afigan, Chloroquine, dan Tamiflu. “Nah selain suplemen, tentunya bagian yang paling ditunggu oleh masyarakat dan dunia terutama baik tidaknya Indonesia, tapi dunia adalah obat dan vaksin. Untuk obat yang bisa kami laporkan saat ini kita sedang melakukan clinical trial atau uji klinis terhadap berbagai macam obat yang direkomendasikan dari luar negeri. Yang kita tahu semua pernah dengar baik itu Afigan, Chloroquine, kemudian tamiflu ya,” paparnya.
Saat ini, Bambang menambahkan bahwa sedang melaksanakan uji klinis terhadap Pil Kina yang sudah dikenal oleh masyarakat sebagai obat Malaria. “Dan kemudian juga kita mengembangkan juga misalkan Pil Kina. Pil Kina sedang Kita uji sebagai salah satu alternatif obat yang barangkali bisa meringankan beban dari penderita COVID-19,” tandasnya.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda