Milenial Gagas Aplikasi Bersatu Lawan COVID-19
Minggu, 03 Mei 2020 - 15:47 WIB
JAKARTA - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 meluncurkan aplikasi berbasis gawai Bersatu Lawan COVID-19 (BLC) beberapa hari lalu. Ternyata, aplikasi ini merupakan gagasan generasi milenial.
Penggagas aplikasi ini adalah Kevin Daniel Pantasdo yang saat ini menjadi BLC Apps Developer. Ia menginginkan aplikasi ini bisa membantu transparansi data yang dapat dimanfaatkan untuk mempercepat penanganan pandemi COVID-19.
Dengan aplikasi BLC, masyarakat dapat melihat informasi-informasi seperti tingkat kerawanan di tingkat kecamatan, mencari informasi rujukan dan informasi terkini yang lain. "Ini adalah gerakan pemuda untuk transparansi data dari akar rumput hingga adaptasi kebijakan nasional," kata Kevin dalam keterangannya di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (3/5/2020).
Masyarakat juga dapat melakukan diagnosis secara mandiri dengan menggunakan algoritma dari tim pakar medis yang juga didukung dengan teknologi mesin learning. Dalam perang melawan COVID-19, aplikasi tersebut memiliki keunggulan tersendiri karena telah terintegrasi langsung dengan data-data yang lengkap dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. "Jadi langsung dari Gugus Tugas," kata Kevin.
Selain itu, aplikasi tersebut bukan hanya menyediakan beberapa fitur untuk masyarakat, tetapi juga untuk petugas-petugas penanganan COVID-19 di lapangan, seperti petugas medis, psikolog maupun petugas logistik. "(Aplikasi ini) memberikan dashboard kepada pemerintah juga," tambah Kevin.
Berbeda dengan aplikasi Peduli Lindungi Diri yang dikembangkan oleh Kementerian Informasi dan Informatika (Kemenkominfo) yang cenderung berfokus pada upaya pelacakan, BLC merupakan aplikasi yang lebih berfokus pada pemberian informasi dan fitur-fitur lain.
Sebagai generasi milenial, Kevin menyadari dampak COVID-19 tidak hanya dirasakan dari sisi kesehatan, tetapi juga sisi ekonomi dan sosial. Oleh karena itu, melalui aplikasi tersebut, Kevin berharap milenial lain dari berbagai disiplin dapat turut berpartisipasi dalam penanganan pandemi COVID-19. "Contohnya di bidang software kita bisa memfasilitasi dengan sistem. Pasti di setiap disiplin ada kesempatan untuk berkontribusi," katanya.
"Terlepas dari harapan adanya partisipasi dari masyarakat luas, terutama milenial, dengan aplikasi BLC tersebut diharapkan dapat membantu maayarakat dan pemerintah dalam perang melawan pandemi COVID-19," tambah Kevin.
Saat ini, aplikasi ini baru dapat diunduh pada gawai berbasis android di PlayStore http://bit.ly/BLCplaystore atau dapat mengakses tautan aplikasi pada laman covid19.go.id. Ke depannya aplikasi BLC dapat juga bekerja pada gawai berbasis iOS. Gugus Tugas Nasional akan terus meningkatkan dan mengembangkan fitur aplikasi ini sehingga memenuhi kebutuhan masyarakat.
Penggagas aplikasi ini adalah Kevin Daniel Pantasdo yang saat ini menjadi BLC Apps Developer. Ia menginginkan aplikasi ini bisa membantu transparansi data yang dapat dimanfaatkan untuk mempercepat penanganan pandemi COVID-19.
Dengan aplikasi BLC, masyarakat dapat melihat informasi-informasi seperti tingkat kerawanan di tingkat kecamatan, mencari informasi rujukan dan informasi terkini yang lain. "Ini adalah gerakan pemuda untuk transparansi data dari akar rumput hingga adaptasi kebijakan nasional," kata Kevin dalam keterangannya di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (3/5/2020).
Masyarakat juga dapat melakukan diagnosis secara mandiri dengan menggunakan algoritma dari tim pakar medis yang juga didukung dengan teknologi mesin learning. Dalam perang melawan COVID-19, aplikasi tersebut memiliki keunggulan tersendiri karena telah terintegrasi langsung dengan data-data yang lengkap dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. "Jadi langsung dari Gugus Tugas," kata Kevin.
Selain itu, aplikasi tersebut bukan hanya menyediakan beberapa fitur untuk masyarakat, tetapi juga untuk petugas-petugas penanganan COVID-19 di lapangan, seperti petugas medis, psikolog maupun petugas logistik. "(Aplikasi ini) memberikan dashboard kepada pemerintah juga," tambah Kevin.
Berbeda dengan aplikasi Peduli Lindungi Diri yang dikembangkan oleh Kementerian Informasi dan Informatika (Kemenkominfo) yang cenderung berfokus pada upaya pelacakan, BLC merupakan aplikasi yang lebih berfokus pada pemberian informasi dan fitur-fitur lain.
Sebagai generasi milenial, Kevin menyadari dampak COVID-19 tidak hanya dirasakan dari sisi kesehatan, tetapi juga sisi ekonomi dan sosial. Oleh karena itu, melalui aplikasi tersebut, Kevin berharap milenial lain dari berbagai disiplin dapat turut berpartisipasi dalam penanganan pandemi COVID-19. "Contohnya di bidang software kita bisa memfasilitasi dengan sistem. Pasti di setiap disiplin ada kesempatan untuk berkontribusi," katanya.
"Terlepas dari harapan adanya partisipasi dari masyarakat luas, terutama milenial, dengan aplikasi BLC tersebut diharapkan dapat membantu maayarakat dan pemerintah dalam perang melawan pandemi COVID-19," tambah Kevin.
Saat ini, aplikasi ini baru dapat diunduh pada gawai berbasis android di PlayStore http://bit.ly/BLCplaystore atau dapat mengakses tautan aplikasi pada laman covid19.go.id. Ke depannya aplikasi BLC dapat juga bekerja pada gawai berbasis iOS. Gugus Tugas Nasional akan terus meningkatkan dan mengembangkan fitur aplikasi ini sehingga memenuhi kebutuhan masyarakat.
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda