Respons Pernyataan Menag, PKS: Jangan Terus Mendiskreditkan Umat Islam

Sabtu, 05 September 2020 - 22:43 WIB
Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini memprotes keras pernyataan Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini memprotes keras pernyataan Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi yang mengatakan, bahwa strategi radikalisme masuk melalui orang yang berpenampilan menarik atau good looking, bisa bahasa arab, hafiz, dan memiliki pemahaman agama yang baik.

(Baca juga: Tuding si Good Looking, Menag Harus Belajar Kajian soal Radikalisme)

Menurut Jazuli pernyataan Menag ini menyakitkan umat Islam karena stereotype (tuduhan negatif) yang jelas-jelas disematkan kepada umat Islam yang paham agama bahkan hafiz dan berpenampilan menarik atau good looking. Ini bisa menimbulkan syak wasangka dan kegaduhan di masyarakat terhadap ghirah umat yang sedang giat-giatnya belajar agama.

(Baca juga: Gara-gara Good Looking, Fadli Zon Minta Jokowi Ganti Menag)

"Kami heran kenapa Menag kerap kali muncul dengan pernyataan kontroversial yang mendeskriditkan umat Islam utamanya generasi yang punya ghirah belajar agama. Jangan terus menerus umat ini disudutkan dan dituduh radikal apalagi secara secara sembrono menyematkan stereotype kepada para hafiz dan generasi umat yang punya pemahaman agama yang baik," kata Jazuli, Sabtu (5/9/2020).



Jazuli menegaskan, Fraksi PKS kecewa terhadap Menag yang tidak komperhensif dan objektif dalam memahami permasalahan. Menurutnya, di tengah darurat moral dan akhlak generasi bangsa mestinya Menag mempromosikan agar kita semua kembali pada agama dengan belajar agama yang baik, memakmurkan masjid, menghafal Alquran, dan lainnya.

"Bukan malah menebar ketakutan dengan menuduh orang belajar agama, punya pemahaman agama yang baik, bahkan hafiz sebagai pintu masuk radikalisme. Ini menunjukkan menteri agama tidak paham peta masalah kebangsaan dan denyut nadi keberagamaan khususnya umat Islam," ucap Jazuli.

"Akibatnya, salah dalam mengambil kesimpulan sehingga keluar pernyataan yang kontraproduktif dan menyakitkan umat. Dan ini berbahaya karena kebijakan negara bisa salah kaprah," sambugngnya.

Anggota Komisi I DPR ini meminta Menag dan jajaran Kementerian Agama, tidak lagi gegabah dalam membuat pernyataan soal radikalisme dengan stereotype tertentu kepada umat Islam. Umat Islam tegas melawan radikalisme dan terorisme karena jelas bukan bagian dari ajaran Islam.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More