Kementerian LHK Dorong Pelestarian Lingkungan untuk Kebutuhan Masyarakat
Sabtu, 05 September 2020 - 15:39 WIB
JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) yang diwakili Sekretaris Direktorat Jenderal sekaligus Plt Direktur Pemulihan Lahan Akses Terbuka, Sigit Reliantoro, melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Bengkulu dalam rangka Promosi Kawasan Wisata Minat Khusus Lahan Bekas Tambang Bukit Kandis, Kunjungan AQMS dan Coastal Clean Up, Jumat 4 September 2020.
(Baca juga: Mendagri Minta Jajarannya Cegah Penularan Covid-19 di Lingkungan Kerja)
Turut hadir dalam acara ini perwakilan Gubernur Bengkulu, dan Bupati Bengkulu Tengah, Ferry Ramli, Direktur Pengendalian Pencemaran Udara, Dasrul Chaniago, dan Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir Laut, Dida Mighfar Ridha.
Kunjungan utama dilakukan di lokasi hasil pemulihan Lahan Akses Terbuka Bukit Kandis yang berlokasi di Desa Durian Demang, Kabupaten Bengkulu Tengah. Bukit Kandis dikenal dengan keanekaragaman hayati khas yaitu tanaman Asam Kandis dan Durian.
(Baca juga: Truk Sampah Berstiker Tidak Layani Sampah Rumah Tangga)
Selain itu, kawasan Bukit Kandis diangkat menjadi ikon wisata bekas tambang yang menjadi destinasi pilihan masyarakat. Destinasi Wisata Minat Khusus Bukit Kandis memiliki keunggulan sebagai perbukitan batu andesit dengan pesona alam yang luar biasa, asri dan memukau.
Keunggulan ini mengantarkan kawasan ini Bukit Kandis dinobatkan sebagai Objek Wisata Terpopuler ke-3 untuk kategori Wisata Olahraga dan Petualangan Indonesia dari ajang bergengsi tahunan Pariwisata Terpopuler–Anugerah Pesona Indonesia (API),yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.
"Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah saat ini tengah menargetkan wilayahnya sebagai sentra durian. Keberadaan komiditi buah unggulan tersebut, harus ditunjang dengan sebuah kawasan wisata yang menarik sehingga wisatawan memiliki antusiasme untuk berkunjung," kata Sigit dalam pers rilisnya, Sabtu (5/9/2020).
"Oleh karena itu, Destinasi Wisata Minat Khusus Bukit Kandis hadir untuk mendukung. Kawasan wisata ini diharapkan menjadi wahana atraksi yang menghadirkan lokasi olah raga Panjat Tebing dan perkemahan. Sehingga pada akhirnya kedua keunggulan tersebut, dapat membantu perekonomian masyarakat," sambungnya.
(Baca juga: Mendagri Minta Jajarannya Cegah Penularan Covid-19 di Lingkungan Kerja)
Turut hadir dalam acara ini perwakilan Gubernur Bengkulu, dan Bupati Bengkulu Tengah, Ferry Ramli, Direktur Pengendalian Pencemaran Udara, Dasrul Chaniago, dan Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir Laut, Dida Mighfar Ridha.
Kunjungan utama dilakukan di lokasi hasil pemulihan Lahan Akses Terbuka Bukit Kandis yang berlokasi di Desa Durian Demang, Kabupaten Bengkulu Tengah. Bukit Kandis dikenal dengan keanekaragaman hayati khas yaitu tanaman Asam Kandis dan Durian.
(Baca juga: Truk Sampah Berstiker Tidak Layani Sampah Rumah Tangga)
Selain itu, kawasan Bukit Kandis diangkat menjadi ikon wisata bekas tambang yang menjadi destinasi pilihan masyarakat. Destinasi Wisata Minat Khusus Bukit Kandis memiliki keunggulan sebagai perbukitan batu andesit dengan pesona alam yang luar biasa, asri dan memukau.
Keunggulan ini mengantarkan kawasan ini Bukit Kandis dinobatkan sebagai Objek Wisata Terpopuler ke-3 untuk kategori Wisata Olahraga dan Petualangan Indonesia dari ajang bergengsi tahunan Pariwisata Terpopuler–Anugerah Pesona Indonesia (API),yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.
"Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah saat ini tengah menargetkan wilayahnya sebagai sentra durian. Keberadaan komiditi buah unggulan tersebut, harus ditunjang dengan sebuah kawasan wisata yang menarik sehingga wisatawan memiliki antusiasme untuk berkunjung," kata Sigit dalam pers rilisnya, Sabtu (5/9/2020).
"Oleh karena itu, Destinasi Wisata Minat Khusus Bukit Kandis hadir untuk mendukung. Kawasan wisata ini diharapkan menjadi wahana atraksi yang menghadirkan lokasi olah raga Panjat Tebing dan perkemahan. Sehingga pada akhirnya kedua keunggulan tersebut, dapat membantu perekonomian masyarakat," sambungnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda