Bawaslu Diminta Tindak Tegas Paslon Pilkada Langgar Protokol Kesehatan
Sabtu, 05 September 2020 - 14:23 WIB
JAKARTA - Pilkada serentak 2020 akan dilakukan penerapan protokol kesehatan secara ketat dalam setiap tahapannya. Hal ini untuk menunjukkan bahwa pemerintah tetap memerhatikan aspek kesehatan di tengah kontestasi politik para calon kepala daerah di tengah pandemi virus Corona (Covid-19).
(Baca juga: Perlu Pendekatan Kearifan Lokal agar Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan)
Di setiap kesempatan, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian juga selalu menegaskan, soal larangan pengumpulan massa dalam jumlah besar yang melanggar Peraturan KPU dalam proses pendaftaran bakal pasangan calon (Paslon) pada Pilkada 2020 di 270 daerah.
(Baca juga: Inpres Protokol Kesehatan Efektif Kalau Masyarakat Disiplin)
Namun fakta di lapangan banyak pasangan calon kepala daerah malah sebaliknya dengan sengaja mengerahkan massa untuk berkerumun tanpa menerapkan protokokol kesehatan bahkan sampai menyiapkan panggung besar di tengah lapangan luas dengan massa ribuan .
Seperti yang telah dilakukan Paslon bupati dan wakil bupati H Tony Herbiansyah-H Baharuddin di Kabupaten Kolaka Timur dan Paslon Surunudin Dangga dan Rasyid S di Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara. Panggung besar yang disiapkan dan dihadiri ribuan pendukungnya memang terlihat sudah direncanakan sebelumnya dan bukan aksi spontanitas masyarakat
"Dari temuan kami masih ada Paslon di daerah yang secara terang-terangan tidak mematuhi dan tidak mempedomani ketentuan yang sudah diatur secara tegas dalam aturan yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (PKPU), khususnya PKPU Nomor 10 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas PKPU Nomor 6 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serentak Lanjutan Dalam Kondisi Bencana Non Alam Covid-19," ungkap Direktut Pilkada Watch Wahyu A Permana, Sabtu (5/9/2020).
Direktur Eksekutif Pilkada Watch ini berharap, jangan sampai ada lagi peristiwa mengagetkan yang terjadi di tengah proses pendaftaran Pilkada Halmahera Timur. Bupati Halmahera Timur yang juga merupakan bakal calon petahana, Muhdin Ma'bud tiba-tiba pingsan saat berorasi di depan ribuan massa pendukungnya di atas panggung dan nyawanya tak tertolong, Jumat (4/9/2020).
(Baca juga: Perlu Pendekatan Kearifan Lokal agar Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan)
Di setiap kesempatan, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian juga selalu menegaskan, soal larangan pengumpulan massa dalam jumlah besar yang melanggar Peraturan KPU dalam proses pendaftaran bakal pasangan calon (Paslon) pada Pilkada 2020 di 270 daerah.
(Baca juga: Inpres Protokol Kesehatan Efektif Kalau Masyarakat Disiplin)
Namun fakta di lapangan banyak pasangan calon kepala daerah malah sebaliknya dengan sengaja mengerahkan massa untuk berkerumun tanpa menerapkan protokokol kesehatan bahkan sampai menyiapkan panggung besar di tengah lapangan luas dengan massa ribuan .
Seperti yang telah dilakukan Paslon bupati dan wakil bupati H Tony Herbiansyah-H Baharuddin di Kabupaten Kolaka Timur dan Paslon Surunudin Dangga dan Rasyid S di Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara. Panggung besar yang disiapkan dan dihadiri ribuan pendukungnya memang terlihat sudah direncanakan sebelumnya dan bukan aksi spontanitas masyarakat
"Dari temuan kami masih ada Paslon di daerah yang secara terang-terangan tidak mematuhi dan tidak mempedomani ketentuan yang sudah diatur secara tegas dalam aturan yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (PKPU), khususnya PKPU Nomor 10 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas PKPU Nomor 6 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serentak Lanjutan Dalam Kondisi Bencana Non Alam Covid-19," ungkap Direktut Pilkada Watch Wahyu A Permana, Sabtu (5/9/2020).
Direktur Eksekutif Pilkada Watch ini berharap, jangan sampai ada lagi peristiwa mengagetkan yang terjadi di tengah proses pendaftaran Pilkada Halmahera Timur. Bupati Halmahera Timur yang juga merupakan bakal calon petahana, Muhdin Ma'bud tiba-tiba pingsan saat berorasi di depan ribuan massa pendukungnya di atas panggung dan nyawanya tak tertolong, Jumat (4/9/2020).
tulis komentar anda