NU Care-Lazisnu PBNU Perkuat Pendidikan Inklusif lewat Pelatihan Guru Al-Qur'an Bahasa Isyarat
Kamis, 20 Maret 2025 - 16:47 WIB
“Kegiatan ini bekerja sama dengan MNC Asset Management dan ini adalah kerja sama pertama kami dengan MNC Asset Management. Kerja sama ini dimulai di bulan Ramadan yang penuh berkah. Semoga kerja sama dapat terus berlanjut untuk program-program inklusif lainnya,” tutur Anik.
Direktur MNC Asset Management Dimas Aditya Ariadi mengapresiasi kegiatan tersebut karena memiliki dampak yang nyata bagi para guru dan penyandang disabilitas.
“Sehingga ke depannya siswa-siswa penyandang disabilitas dapat mempelajari dan membaca Al-Qur’an dengan baik. Selain itu, kami juga akan berusaha semaksimal mungkin untuk resiprokal dengan Lazisnu untuk program jangka panjang lainnya agar dapat terus memberi manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan,” ujar Dimas.
Mentor kegiatan sekaligus pentashih mushaf Al-Qur'an Kemenag Ida Zulfiya menyampaikan pelatihan ini sebagai bentuk kepedulian kepada penyandang disabilitas yang mendapat perlakuan dipinggirkan di lingkungan masyarakat.
“Kami sangat bersyukur NU menyelenggarakan kegiatan ini, karena kegiatan pelatihan sangat bermanfaat bagi mereka yang butuh bimbingan dalam membaca Al-Qur’an, sehingga pelatihan bagi guru-guru ini sangat tepat,” ujar Ida.
Materi yang diajarkan di antaranya sejarah dan metode dalam membaca Al-Qur’an bahasa isyarat, menerapkan Al-Quran kepada penyandang disabilitas, serta konsep tuli dan wicara terutama hak dalam keagamaan.
Dia berharap adanya pelatihan bahasa isyarat ini membuat ketersediaan guru yang memahami Al-Qur’an bahasa isyarat semakin bertambah dan para penyandang disabilitas dapat mempelajari Al-Qur’an bahasa isyarat.
Direktur MNC Asset Management Dimas Aditya Ariadi mengapresiasi kegiatan tersebut karena memiliki dampak yang nyata bagi para guru dan penyandang disabilitas.
“Sehingga ke depannya siswa-siswa penyandang disabilitas dapat mempelajari dan membaca Al-Qur’an dengan baik. Selain itu, kami juga akan berusaha semaksimal mungkin untuk resiprokal dengan Lazisnu untuk program jangka panjang lainnya agar dapat terus memberi manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan,” ujar Dimas.
Mentor kegiatan sekaligus pentashih mushaf Al-Qur'an Kemenag Ida Zulfiya menyampaikan pelatihan ini sebagai bentuk kepedulian kepada penyandang disabilitas yang mendapat perlakuan dipinggirkan di lingkungan masyarakat.
“Kami sangat bersyukur NU menyelenggarakan kegiatan ini, karena kegiatan pelatihan sangat bermanfaat bagi mereka yang butuh bimbingan dalam membaca Al-Qur’an, sehingga pelatihan bagi guru-guru ini sangat tepat,” ujar Ida.
Materi yang diajarkan di antaranya sejarah dan metode dalam membaca Al-Qur’an bahasa isyarat, menerapkan Al-Quran kepada penyandang disabilitas, serta konsep tuli dan wicara terutama hak dalam keagamaan.
Dia berharap adanya pelatihan bahasa isyarat ini membuat ketersediaan guru yang memahami Al-Qur’an bahasa isyarat semakin bertambah dan para penyandang disabilitas dapat mempelajari Al-Qur’an bahasa isyarat.
(jon)
Lihat Juga :
tulis komentar anda