Bahas Kelanjutan Obat Covid-19, IDI dan IAI Temui Kasad
Jum'at, 04 September 2020 - 13:24 WIB
Wakil Ketua Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia Keri Lestari juga menjelaskan terkait riset uji klinis. Setidaknya, uji klinis akan ada dua tahap. Pertama, uji klinis terhadap kina yang sudah ada pada proses akhir yaitu ethical clearance di Litbangkes Kemenkes dan juga sudah mendapatkan izin dari PPUK dari BPOM.
Sedangkan untuk uji klinis Herbal Imunomodulator masih dalam proses melengkapi kembali beberapa dokumen.
"Jika pengembangan mobile laboratorium PCR dipicu kejadian di Secapa karena banyak sekali sejawat TNI dan Polri yang berhadapan dengan masyarakat tanpa APD. Sehingga, konsep pengendalian pandemi untuk para anggota melalui biosurveillance yang kuat maka yang kita kembangkan adalah sistem mobile lab untuk test, trace, and treatment,” ungkap Keri.
Kasad menyambut baik paparan IDI dan niatan kerja sama IAI. Menurutnya, hal itu harus segera mendapat tindak lanjut, karena itu merupakan solusi alternatif yang bisa dilakukan dalam penanganan pandemi Covid-19.
"Terimakasih Prof Keri dan dr. Prasetyo, ini pasti kita akan segera tindaklanjuti supaya memang solusi-solusi alternatif semakin banyak. Ini segera," tandas Andika.
Sedangkan untuk uji klinis Herbal Imunomodulator masih dalam proses melengkapi kembali beberapa dokumen.
"Jika pengembangan mobile laboratorium PCR dipicu kejadian di Secapa karena banyak sekali sejawat TNI dan Polri yang berhadapan dengan masyarakat tanpa APD. Sehingga, konsep pengendalian pandemi untuk para anggota melalui biosurveillance yang kuat maka yang kita kembangkan adalah sistem mobile lab untuk test, trace, and treatment,” ungkap Keri.
Kasad menyambut baik paparan IDI dan niatan kerja sama IAI. Menurutnya, hal itu harus segera mendapat tindak lanjut, karena itu merupakan solusi alternatif yang bisa dilakukan dalam penanganan pandemi Covid-19.
"Terimakasih Prof Keri dan dr. Prasetyo, ini pasti kita akan segera tindaklanjuti supaya memang solusi-solusi alternatif semakin banyak. Ini segera," tandas Andika.
(nbs)
tulis komentar anda