Post Chineseness dan Tahun Baru Imlek: Membangun Identitas Global dalam Bingkai Lokal

Rabu, 29 Januari 2025 - 10:41 WIB
Post Chineseness: Melampaui Identitas Tionghoa Tradisional

Menurut teori Post Chineseness, identitas Tionghoa tidak lagi didefinisikan oleh nilai-nilai atau tradisi yang seragam, melainkan melalui proses saling mengakui dan menerima yang kontekstual. Di Indonesia, misalnya, identitas Tionghoa sering kali dipengaruhi oleh dinamika hubungan dengan masyarakat pribumi.

Di Vietnam, perubahan alfabet dari aksara Han ke huruf Latin memengaruhi cara komunitas Tionghoa mengekspresikan identitasnya, termasuk melalui bentuk tulisan pada dekorasi tahun baru Imlek. Semua ini menunjukkan bahwa identitas Tionghoa bersifat cair dan terikat maupun berbaur dengan konteks lokal.

Tahun Baru Imlek, sebagai simbol budaya, menjadi panggung di mana proses Post Chineseness ini terlihat jelas. Sementara orang Tionghoa di Malaysia mungkin menggunakan bahasa Melayu dalam ucapan selamat Tahun Baru Imlek, orang Tionghoa di Amerika Serikat mungkin mengintegrasikan elemen budaya pop lokal dalam perayaannya. Dalam setiap konteks, identitas Tionghoa direkonstruksi dengan cara yang menegaskan kesamaan sekaligus merayakan perbedaan.

Tahun Baru Imlek sebagai Alat Diplomasi Budaya
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!