Angka Kematian karena Corona Tinggi, Jokowi: Ini Pekerjaan Besar

Selasa, 01 September 2020 - 13:50 WIB
Presiden Jokowi membeberkan data kasus Corona yang ada di Indonesia. Menurutnya, jika dibandingkan April lalu, kasus Corona di Indonesia masih dikendalikan. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan data kasus Covid-19 (virus Corona) yang ada di Indonesia. Menurut Jokowi, jika dibandingkan bulan April lalu, kasus Corona di Indonesia masih dikendalikan.

(Baca juga: 100 Dokter Wafat, Reisa Broto Asmoro Ingatkan Pandemi Belum Tamat)

Hal ini salah satunya tergambar dari angka kesembuhan Indonesia pada bulan ini ada di atas rata-rata dunia yakni 72,1%. (Baca juga: Pemeriksaan Covid-19 di RI Hanya 46,85% dari Standar WHO)

"Data yang saya terima 31 Agustus kemarin jumlah kasus positif di negara kita 175.000 dari 2,23 juta tes yang telah kita lakukan," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas, Selasa (1/9/2020).



"Alhamdulillah tingkat kesembuhan case recovery rate juga makin meningkat. Dari dulu kita ingat di bulan April yaitu 15% kemudian sekarang di bulan Agustus itu 72,1%. Jadi ada pergerakan yang lebih baik, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata dunia yang 69%,," sambungnya.

Jokowi mengatakan, kasus aktif Covid-19 atau yang masih dirawat juga menunjukan penurunan. Di mana di bulan April lalu kasus aktif Indonesia mencapai 77%. Sementara di Agustus ini mencapai 23,69%. "Ini lebih baik dari rata-rata dunia yaitu sebesar 27%," ungkapnya.

Namun untuk kasus kematian akibat Covid-19, Jokowi meminta agar menjadi perhatian. Menurutnya, meski telah mengalami penurunan dari 7,83% di bulan April menjadi 4,2% di bulan ini, tapi lebih tinggi dari rata-rata dunia.

"Kita masih punya PR besar untuk menurunkan lagi karena angka fatality rate di negara kita masih lebih tinggi dibandingkan dengan fatality rate global yang berada di angka 3,36%. Ini pekerjaan besar kita," ungkapnya.

"Sekali lagi, kita harus waspadai betul sehingga kita tidak kehilangan kendali dalam penanganan penyebaran Covid," pungkasnya.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More