100 Dokter Gugur Terpapar COVID-19, Ketum PP Muhammadiyah: Indonesia Berduka
Senin, 31 Agustus 2020 - 18:01 WIB
JAKARTA - Pandemi COVID-19 semakin dalam “menghajar” layanan kesehatan. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia ( PB IDI ) menyatakan sudah ada 100 dokter yang meninggal akibat COVID-19.
Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menyatakan belangsungkawa untuk para tenaga medis yang telah meninggal dunia. Masyarakat Indonesia harus mematuhi protokol kesehatan COVID-19 untuk menekan penyebaran virus Sars Cov-II. (Baca juga: 100 Dokter Gugur Terpapar Covid-19, PB IDI Keluarkan Empat Instruksi Ini)
“Indonesia berduka. 100 dokter tercinta gugur di medan laga hadapi wabah yang masih mengancam jiwa. Satu per satu para pejuang kemanusian itu menghadap Ilahi Rabbi di tengah sunyi,” ujarnya melalui akun twitter@HaedarNs, Senin (31/8/2020).
Berdasarkan Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 pada Senin ini, ada 2.743 kasus baru dan 74 orang meninggal dunia. Total orang yang meninggal dunia 7.417.
Tantangan penanganan COVID-19 berhadapan langsung dengan kegiatan masyarakat yang hampir normal kembali. Masyarakat sudah beraktivitas, entah untuk bekerja ataupun berwisata. Pemerintah memang mencanangkan adaptasi kenormalan baru, tetapi kepatuhan masyarakat menjalankan protokol kesehatan rendah.
“Semantara ingar-bingar warga yang menikmati kebiasaan baru nyaris tak terbendung seolah tidak mengindahkan bahaya. Negara dan kita tidak boleh alpa menaruh iba dan cinta para pejuang COVID-19 di benteng terakhir, serta nasib setiap warga bangsa yang wajib dilindungi,” terang Haedar Nashir.
Pandemi ini tidak bisa dihadapi oleh satu pihak saja, misalnya pemerintah atau masyarakat. PP Muhammadiyah mengajak semua pihak bersatu dalam penanggulangan pandemi COVID-19. (Baca juga: 100 Dokter Gugur karena Corona, PKS Usul Bikin Monumen Tenaga Medis)
Hal ini untuk meringankan beban para tenaga medis yang harus berjibaku dengan pasien-pasien COVID-19. “Beban berat ini menjadi lebih ringan untuk disangga, ketika kita bersama. Selamat jalan para pahlawan kusuma bangsa,” pungkasnya.
Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menyatakan belangsungkawa untuk para tenaga medis yang telah meninggal dunia. Masyarakat Indonesia harus mematuhi protokol kesehatan COVID-19 untuk menekan penyebaran virus Sars Cov-II. (Baca juga: 100 Dokter Gugur Terpapar Covid-19, PB IDI Keluarkan Empat Instruksi Ini)
“Indonesia berduka. 100 dokter tercinta gugur di medan laga hadapi wabah yang masih mengancam jiwa. Satu per satu para pejuang kemanusian itu menghadap Ilahi Rabbi di tengah sunyi,” ujarnya melalui akun twitter@HaedarNs, Senin (31/8/2020).
Berdasarkan Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 pada Senin ini, ada 2.743 kasus baru dan 74 orang meninggal dunia. Total orang yang meninggal dunia 7.417.
Tantangan penanganan COVID-19 berhadapan langsung dengan kegiatan masyarakat yang hampir normal kembali. Masyarakat sudah beraktivitas, entah untuk bekerja ataupun berwisata. Pemerintah memang mencanangkan adaptasi kenormalan baru, tetapi kepatuhan masyarakat menjalankan protokol kesehatan rendah.
“Semantara ingar-bingar warga yang menikmati kebiasaan baru nyaris tak terbendung seolah tidak mengindahkan bahaya. Negara dan kita tidak boleh alpa menaruh iba dan cinta para pejuang COVID-19 di benteng terakhir, serta nasib setiap warga bangsa yang wajib dilindungi,” terang Haedar Nashir.
Pandemi ini tidak bisa dihadapi oleh satu pihak saja, misalnya pemerintah atau masyarakat. PP Muhammadiyah mengajak semua pihak bersatu dalam penanggulangan pandemi COVID-19. (Baca juga: 100 Dokter Gugur karena Corona, PKS Usul Bikin Monumen Tenaga Medis)
Hal ini untuk meringankan beban para tenaga medis yang harus berjibaku dengan pasien-pasien COVID-19. “Beban berat ini menjadi lebih ringan untuk disangga, ketika kita bersama. Selamat jalan para pahlawan kusuma bangsa,” pungkasnya.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda