Menhut Rangkul PGI Kolaborasi Kelola dan Jaga Hutan Indonesia
Selasa, 19 November 2024 - 16:19 WIB
JAKARTA - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengunjungi Persekutuan Gereja Indonesia (PGI). Dia mengajak PGI berkolaborasi dalam mengelola dan menjaga hutan.
Pertemuan dilakuan di Kantor PGI, GRHA Oikiumene, Salemba Raya, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2024). Kedatangan Raja Antoni disambut langsung Ketua Umum PGI Pendeta Gomar Gultom dan Ketum PGI terpilih masa pelayanan 2024-2029 Pendeta Jacklevyn Fritz Manuputty.
Dia meminta saran kepada PGI terkait persoalan kehutanan. Menurut Raja, kolaborasi dari semua pihak termasuk PGI dan ormas keagamaan menjadi kunci dalam mengelola kehutanan.
"Tentu sebagai menteri baru, kami meminta sumbang saran dan doa dari PGI agar kami bisa menjalankan amanah ini dengan baik," ujarnya.
"Tentu kami menawarkan kolaborasi, kerja sama dengan PGI, ada kesadaran dari kami bahwa tanggung jawab untuk mengelola hutan itu sangat besar. Makannya dengan kolaborasi dari berbagai pihak, PGI, ormas keagamaan, akan membantu dan jadi kunci kami mengelola kehutanan," sambungnya.
Nantinya ada beberapa skema yang dapat dijalankan untuk berkolaborasi. Terlebih saat ini diketahui masyarakat petani hutan untuk Perhutani sosial.
"Ada beberapa skema yang masih menjadi pembicaraan awal, bahkan ditemukan di beberapa tempat di Toraja, Karo, sudah ada gerja yang bekerja dengan masyarakat petani hutan untuk perhutanan sosial. Kami percaya dengan kerja sama kolaborasi bersama PGI, kami akan menjadikan hutan sebagai paru-paru dunia," ungkapnya.
Raja juga mengucapkan selamat atas terpilihnya Ketua PGI periode 2024-2029 Pendeta Jacklevyn Fritz Manuputty yang menggantikan Pendeta Gomar Gultom.
Pada kesempatan sama, Pendeta Gomar Gultom menyampaikan terima kasih atas kunjungan Menhut Raja Antoni. Dia mengapresiasi langkah pemerintah dalam hal ini Kementerian Kehutanan yang mengajak seluruh pihak untuk ikut menjaga hutan.
"Kami merasa dapat kehormatan atas kunjungan Pak Menteri Kehutanan, kami dapat banyak informasi tentang arah Kementerian Kehutanan," ucapnya.
"Kami sangat apresiasi paradigma yang dibangun pemerintah bahwa mengelola hutan itu harus bersama-sama. Selama ini kan konsepnya melawan masyarakat memasuki hutan, tapi kini terbuka terutama masyarakat adat yang saat ini memelihara hutan," tambahnya.
Pertemuan dilakuan di Kantor PGI, GRHA Oikiumene, Salemba Raya, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2024). Kedatangan Raja Antoni disambut langsung Ketua Umum PGI Pendeta Gomar Gultom dan Ketum PGI terpilih masa pelayanan 2024-2029 Pendeta Jacklevyn Fritz Manuputty.
Dia meminta saran kepada PGI terkait persoalan kehutanan. Menurut Raja, kolaborasi dari semua pihak termasuk PGI dan ormas keagamaan menjadi kunci dalam mengelola kehutanan.
"Tentu sebagai menteri baru, kami meminta sumbang saran dan doa dari PGI agar kami bisa menjalankan amanah ini dengan baik," ujarnya.
"Tentu kami menawarkan kolaborasi, kerja sama dengan PGI, ada kesadaran dari kami bahwa tanggung jawab untuk mengelola hutan itu sangat besar. Makannya dengan kolaborasi dari berbagai pihak, PGI, ormas keagamaan, akan membantu dan jadi kunci kami mengelola kehutanan," sambungnya.
Nantinya ada beberapa skema yang dapat dijalankan untuk berkolaborasi. Terlebih saat ini diketahui masyarakat petani hutan untuk Perhutani sosial.
"Ada beberapa skema yang masih menjadi pembicaraan awal, bahkan ditemukan di beberapa tempat di Toraja, Karo, sudah ada gerja yang bekerja dengan masyarakat petani hutan untuk perhutanan sosial. Kami percaya dengan kerja sama kolaborasi bersama PGI, kami akan menjadikan hutan sebagai paru-paru dunia," ungkapnya.
Raja juga mengucapkan selamat atas terpilihnya Ketua PGI periode 2024-2029 Pendeta Jacklevyn Fritz Manuputty yang menggantikan Pendeta Gomar Gultom.
Pada kesempatan sama, Pendeta Gomar Gultom menyampaikan terima kasih atas kunjungan Menhut Raja Antoni. Dia mengapresiasi langkah pemerintah dalam hal ini Kementerian Kehutanan yang mengajak seluruh pihak untuk ikut menjaga hutan.
"Kami merasa dapat kehormatan atas kunjungan Pak Menteri Kehutanan, kami dapat banyak informasi tentang arah Kementerian Kehutanan," ucapnya.
"Kami sangat apresiasi paradigma yang dibangun pemerintah bahwa mengelola hutan itu harus bersama-sama. Selama ini kan konsepnya melawan masyarakat memasuki hutan, tapi kini terbuka terutama masyarakat adat yang saat ini memelihara hutan," tambahnya.
(jon)
Lihat Juga :
tulis komentar anda