Antisipasi Konflik Fase Kampanye dan Pungut Hitung Pilkada
Senin, 11 November 2024 - 06:25 WIB
Dr Anang Puji Utama
Pengajar Program Studi Damai dan Resolusi Konflik, dan
Program Studi Hukum Keadaan Darurat
Fakultas Keamanan Nasional, Universitas Pertahanan
HANYA dalam hitungan hari, pemungutan suara pemilihan kepala daerah serentak akan berlangsung. Saat ini para kandidat, baik calon bupati, walikota, gubernur dengan wakil-wakilnya sedang gencar berkampanye. Mereka dengan didukung mesin partai politik dan tim sukses berupaya mendapatkan dukungan agar meraih suara terbanyak pada 27 November nanti.
Dinamika politik pilkada serentak semakin meninggi dalam beberapa hari menjelang pemungutan suara. Seiring dengan gencarnya kampanya para kandidat. Termasuk dinamika yang dapat dilihat dari debat terbuka yang diselenggarakan oleh masing-masing KPU daerah. Bahkan di sejumlah tempat muncul potensi benturan antar pendukung para kandidat.
Situasi ini perlu dicermati dengan serius supaya dinamika yang tinggi dalam pilkada serentak ini tidak berkembang menimbulkan konflik sosial di tengah-tengah masyarakat. Stabilitas sosial dan keamanan di tingkat daerah perlu diwaspadai sehingga dapat dikendalikan dan tidak menimbulkan instabilitas di tingkat nasional.
Mencermati Kurva Rawan Konflik
Secara garis besar terdapat empat tahapan penyelenggaraan pilkada yang patut dicermati dengan adanya potensi konflik. Empat tahapan tersebut meliputi pencalonan, kampanye, pemungutan dan penghitungan, serta penetapan.
Pengajar Program Studi Damai dan Resolusi Konflik, dan
Program Studi Hukum Keadaan Darurat
Fakultas Keamanan Nasional, Universitas Pertahanan
HANYA dalam hitungan hari, pemungutan suara pemilihan kepala daerah serentak akan berlangsung. Saat ini para kandidat, baik calon bupati, walikota, gubernur dengan wakil-wakilnya sedang gencar berkampanye. Mereka dengan didukung mesin partai politik dan tim sukses berupaya mendapatkan dukungan agar meraih suara terbanyak pada 27 November nanti.
Dinamika politik pilkada serentak semakin meninggi dalam beberapa hari menjelang pemungutan suara. Seiring dengan gencarnya kampanya para kandidat. Termasuk dinamika yang dapat dilihat dari debat terbuka yang diselenggarakan oleh masing-masing KPU daerah. Bahkan di sejumlah tempat muncul potensi benturan antar pendukung para kandidat.
Situasi ini perlu dicermati dengan serius supaya dinamika yang tinggi dalam pilkada serentak ini tidak berkembang menimbulkan konflik sosial di tengah-tengah masyarakat. Stabilitas sosial dan keamanan di tingkat daerah perlu diwaspadai sehingga dapat dikendalikan dan tidak menimbulkan instabilitas di tingkat nasional.
Mencermati Kurva Rawan Konflik
Secara garis besar terdapat empat tahapan penyelenggaraan pilkada yang patut dicermati dengan adanya potensi konflik. Empat tahapan tersebut meliputi pencalonan, kampanye, pemungutan dan penghitungan, serta penetapan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda