Dorong Diplomasi Budaya, Fadli Zon Perkenalkan Kementerian Kebudayaan di Forum G20
Sabtu, 09 November 2024 - 18:16 WIB
Di bawah naungan kementerian ini, Indonesia berkomitmen untuk memperjuangkan pemajuan kebudayaan sebagai agenda prioritas dalam kerangka pembangunan berkelanjutan. “Budaya bukan sekadar warisan masa lalu, tetapi juga modal penting bagi masa depan yang lebih harmonis dan berkelanjutan. Culture for the future,” tambahnya.
Selain memperkenalkan kementerian baru, Fadli Zon juga menyoroti pentingnya menjaga keragaman budaya di tengah kemajuan teknologi. Dengan lebih dari 1.340 kelompok etnis dan 718 bahasa daerah, Indonesia adalah salah satu negara superpower dalam bidang budaya. Kementerian Kebudayaan akan fokus pada pelestarian warisan budaya, dan mendukung para pelaku budaya di tengah pesatnya perkembangan teknologi.
Fadli Zon mengajak negara-negara G20 untuk bekerja sama memastikan bahwa kemajuan teknologi, termasuk kecerdasan buatan atau artifical intelligence (AI), dapat dimanfaatkan untuk melestarikan keragaman budaya. “Kita harus memastikan bahwa teknologi berfungsi untuk memperkaya dan melindungi budaya, bukan menggerus atau mereduksi nilai-nilai budaya yang kita miliki,” tegasnya.
Sebagai hasil dari pertemuan ini, para Menteri Kebudayaan G20 bersepakat untuk meningkatkan investasi dalam kebijakan budaya dengan fokus pada empat prioritas utama yakni, keberagaman budaya dan inklusi sosial; lingkungan digital dan hak cipta; ekonomi kreatif; serta pelestarian, pelindungan, dan promosi warisan dan memori budaya.
Selain memperkenalkan kementerian baru, Fadli Zon juga menyoroti pentingnya menjaga keragaman budaya di tengah kemajuan teknologi. Dengan lebih dari 1.340 kelompok etnis dan 718 bahasa daerah, Indonesia adalah salah satu negara superpower dalam bidang budaya. Kementerian Kebudayaan akan fokus pada pelestarian warisan budaya, dan mendukung para pelaku budaya di tengah pesatnya perkembangan teknologi.
Fadli Zon mengajak negara-negara G20 untuk bekerja sama memastikan bahwa kemajuan teknologi, termasuk kecerdasan buatan atau artifical intelligence (AI), dapat dimanfaatkan untuk melestarikan keragaman budaya. “Kita harus memastikan bahwa teknologi berfungsi untuk memperkaya dan melindungi budaya, bukan menggerus atau mereduksi nilai-nilai budaya yang kita miliki,” tegasnya.
Sebagai hasil dari pertemuan ini, para Menteri Kebudayaan G20 bersepakat untuk meningkatkan investasi dalam kebijakan budaya dengan fokus pada empat prioritas utama yakni, keberagaman budaya dan inklusi sosial; lingkungan digital dan hak cipta; ekonomi kreatif; serta pelestarian, pelindungan, dan promosi warisan dan memori budaya.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda