Generasi Muda Harus Jadi Pahlawan di Era Digital
Jum'at, 08 November 2024 - 19:12 WIB
Setiap insan patut bersyukur bisa hidup di Indonesia dengan mengenang dan menghargai pahlawan. Penghormatan kepada pahlawan ini bukan sekadar seremonial, melainkan sebagai teladan bagi generasi muda agar mampu mengadopsi karakter positif yang diwariskan pahlawan.
Dalam pandangannya, bangsa Indonesia berhutang budi kepada para pahlawan yang berkorban darah, air mata, dan keringat demi kemerdekaan NKRI. Sudah sewajarnya generasi sekarang menghormati warisan mereka dengan menjaga keutuhan bangsa.
Prof Irfan juga menyoroti ancaman dari mereka yang mencoba memutar balik sejarah dan mengaku-ngaku sebagai pahlawan. Menurutnya, perlu adanya kewaspadaan terhadap orang-orang yang ia sebut sebagai "pahlawan kesiangan," yaitu mereka yang hanya mencari popularitas dengan memanipulasi sejarah demi kepentingan pribadi.
"Zaman berganti, tentu kita harus memiliki sumber yang akurat agar siapapun yang mau memutar balikkan sejarah harus membaca secara keseluruhan. Memahami sejarah secara utuh adalah penting untuk menghindari penyesatan informasi yang dapat merusak pemahaman generasi muda tentang perjuangan dan nilai-nilai para pahlawan,” lanjutnya.
Memperingati Hari Pahlawan 2024, Prof Irfan mengajak generasi muda menjadi pahlawan masa kini yang menggunakan teknologi dengan bijak untuk membangun rasa cinta tanah air. Menurutnya, menggunakan teknologi untuk memviralkan rasa kebersamaan, rasa patriotisme, itu bagian dari menghargai jasa pahlawan.
"Generasi muda harus dapat mewakili semangat para pahlawan dalam dunia digital. Saya berharap agar mereka dapat terus menginspirasi dan menjaga nilai-nilai luhur bangsa di tengah kemajuan zaman. Hari Pahlawan bukan sekadar peringatan, melainkan ajakan untuk terus menyambung semangat juang para pahlawan bangsa di era modern ini," katanya.
Dalam pandangannya, bangsa Indonesia berhutang budi kepada para pahlawan yang berkorban darah, air mata, dan keringat demi kemerdekaan NKRI. Sudah sewajarnya generasi sekarang menghormati warisan mereka dengan menjaga keutuhan bangsa.
Prof Irfan juga menyoroti ancaman dari mereka yang mencoba memutar balik sejarah dan mengaku-ngaku sebagai pahlawan. Menurutnya, perlu adanya kewaspadaan terhadap orang-orang yang ia sebut sebagai "pahlawan kesiangan," yaitu mereka yang hanya mencari popularitas dengan memanipulasi sejarah demi kepentingan pribadi.
"Zaman berganti, tentu kita harus memiliki sumber yang akurat agar siapapun yang mau memutar balikkan sejarah harus membaca secara keseluruhan. Memahami sejarah secara utuh adalah penting untuk menghindari penyesatan informasi yang dapat merusak pemahaman generasi muda tentang perjuangan dan nilai-nilai para pahlawan,” lanjutnya.
Memperingati Hari Pahlawan 2024, Prof Irfan mengajak generasi muda menjadi pahlawan masa kini yang menggunakan teknologi dengan bijak untuk membangun rasa cinta tanah air. Menurutnya, menggunakan teknologi untuk memviralkan rasa kebersamaan, rasa patriotisme, itu bagian dari menghargai jasa pahlawan.
"Generasi muda harus dapat mewakili semangat para pahlawan dalam dunia digital. Saya berharap agar mereka dapat terus menginspirasi dan menjaga nilai-nilai luhur bangsa di tengah kemajuan zaman. Hari Pahlawan bukan sekadar peringatan, melainkan ajakan untuk terus menyambung semangat juang para pahlawan bangsa di era modern ini," katanya.
(abd)
tulis komentar anda