Terjun Bersihkan Sampah Kali Cipinang, Menteri LH Ajak Masyarakat Jaga Mutu Air Sungai
Sabtu, 02 November 2024 - 10:57 WIB
JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LH) sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, mengajak masyarakat terlibat aktif dalam program pelestarian dan peningkatan mutu air sungai. Aksi ini merupakan bagian dari upaya memperbaiki kualitas sungai di seluruh Indonesia.
Menteri Hanif mengikuti Aksi Bersih Sungai di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cipinang, Jumat (1/11/2024). Dalam kegiatan ini, Hanif didampingi Wakil Menteri LH Diaz Faisal Malik terjun langsung membersihkan sampah, yang sebagian besar bersumber dari limbah domestik.
Kegiatan pembersihan kali ini berhasil mengumpulkan sampah seberat 2.342,24 kg dari tujuh segmen sungai Cipinang di wilayah belakang kantor KLH, mencakup area sepanjang kurang lebih 1 km. Aksi ini diikuti oleh 717 peserta, yang terdiri dari perwakilan KLH, UPK Badan Air, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane, Dinas Lingkungan Hidup DKI, serta warga sekitar.
"Kegiatan kita pagi ini untuk memberikan contoh. Ini hanya sedikit saja sambil berolahraga, tetapi sebetulnya masalah utamanya panjang. Banyak tantangan yang harus kita hadapi untuk menyelesaikannya," kata Hanif.
Menteri LH mengajak semua pihak meningkatkan kebersamaan dalam menangani persoalan lingkungan di Jakarta, yang memiliki 11,4 juta penduduk dan beban lingkungan yang cukup berat. Ia mengungkapkan bahwa indikator kualitas lingkungan hidup di Jakarta sangat memprihatinkan, termasuk indeks kualitas air, udara, dan tutupan lahan.
Hanif menegaskan pentingnya pengelolaan sampah yang serius dan langkah-langkah besar yang telah disusun dan akan terus dipantau. Ia berkomitmen untuk memperkuat segala instrumen yang telah diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi dan akan mengambil langkah penegakan hukum terkait pencemaran lingkungan, bahkan proses pidana jika diperlukan.
Dalam dialog dengan warga, Hanif mendapat laporan mengenai pembuangan tinja ilegal di Kelurahan Cipinang Besar Selatan. Ia menyatakan bahwa masalah ini akan menjadi perhatian serius bagi pemerintah.
Sebagai langkah awal pengelolaan sampah di DAS Cipinang, KLH telah memasang jaring sampah di tiga lokasi utama: Pekayon, Kampung Makassar, dan Cipinang Besar Selatan. Sampah dari ketiga titik ini akan dikumpulkan secara rutin oleh petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta.
Gerakan perbaikan kualitas air ini akan dilanjutkan dalam 100 hari kerja KLH/BPLH di DAS Ciliwung, Bengawan Solo, dan Brantas. Program intervensi yang direncanakan mencakup penataan area tepi sungai, pembinaan terhadap industri sekitar sungai, pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal, serta gerakan bersih sungai bersama masyarakat.
Kegiatan ini sejalan dengan revitalisasi Program Kali Bersih (Prokasih), yang menjadi fokus utama pemerintah daerah dalam upaya memperbaiki kualitas air sungai. Keberhasilan pelaksanaan Prokasih akan diukur dalam Indeks Respon Lingkungan Hidup (IRLH) yang dinilai setiap tahunnya oleh KLH/BPLH.
Menteri Hanif mengikuti Aksi Bersih Sungai di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cipinang, Jumat (1/11/2024). Dalam kegiatan ini, Hanif didampingi Wakil Menteri LH Diaz Faisal Malik terjun langsung membersihkan sampah, yang sebagian besar bersumber dari limbah domestik.
Kegiatan pembersihan kali ini berhasil mengumpulkan sampah seberat 2.342,24 kg dari tujuh segmen sungai Cipinang di wilayah belakang kantor KLH, mencakup area sepanjang kurang lebih 1 km. Aksi ini diikuti oleh 717 peserta, yang terdiri dari perwakilan KLH, UPK Badan Air, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane, Dinas Lingkungan Hidup DKI, serta warga sekitar.
"Kegiatan kita pagi ini untuk memberikan contoh. Ini hanya sedikit saja sambil berolahraga, tetapi sebetulnya masalah utamanya panjang. Banyak tantangan yang harus kita hadapi untuk menyelesaikannya," kata Hanif.
Menteri LH mengajak semua pihak meningkatkan kebersamaan dalam menangani persoalan lingkungan di Jakarta, yang memiliki 11,4 juta penduduk dan beban lingkungan yang cukup berat. Ia mengungkapkan bahwa indikator kualitas lingkungan hidup di Jakarta sangat memprihatinkan, termasuk indeks kualitas air, udara, dan tutupan lahan.
Hanif menegaskan pentingnya pengelolaan sampah yang serius dan langkah-langkah besar yang telah disusun dan akan terus dipantau. Ia berkomitmen untuk memperkuat segala instrumen yang telah diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi dan akan mengambil langkah penegakan hukum terkait pencemaran lingkungan, bahkan proses pidana jika diperlukan.
Dalam dialog dengan warga, Hanif mendapat laporan mengenai pembuangan tinja ilegal di Kelurahan Cipinang Besar Selatan. Ia menyatakan bahwa masalah ini akan menjadi perhatian serius bagi pemerintah.
Sebagai langkah awal pengelolaan sampah di DAS Cipinang, KLH telah memasang jaring sampah di tiga lokasi utama: Pekayon, Kampung Makassar, dan Cipinang Besar Selatan. Sampah dari ketiga titik ini akan dikumpulkan secara rutin oleh petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta.
Gerakan perbaikan kualitas air ini akan dilanjutkan dalam 100 hari kerja KLH/BPLH di DAS Ciliwung, Bengawan Solo, dan Brantas. Program intervensi yang direncanakan mencakup penataan area tepi sungai, pembinaan terhadap industri sekitar sungai, pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal, serta gerakan bersih sungai bersama masyarakat.
Kegiatan ini sejalan dengan revitalisasi Program Kali Bersih (Prokasih), yang menjadi fokus utama pemerintah daerah dalam upaya memperbaiki kualitas air sungai. Keberhasilan pelaksanaan Prokasih akan diukur dalam Indeks Respon Lingkungan Hidup (IRLH) yang dinilai setiap tahunnya oleh KLH/BPLH.
(abd)
tulis komentar anda