6 Menteri Perdagangan Sedekade Terakhir, Nomor 2 Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Importasi Gula
Kamis, 31 Oktober 2024 - 17:01 WIB
Pada 2000-2002, Tom Lembong dipercaya sebagai sebagai kepala divisi dan wakil presiden senior untuk ikut merestrukturisasi perbankan nasional melalui Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Dia juga pernah bekerja di Farindo Investments dari 2002-2005.
Setahun setelahnya, Tom menjadi salah satu pendiri dan chief executive officer di sebuah perusahaan ekuitas swasta bernama Quvat Management yang berada di Singapura. Di samping itu, pada periode 2012-2014, ia juga menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Graha Layar Prima Tbk (BlitzMegaplex).
Tom Lembong menjabat Menteri Perdagangan sejak 12 Agustus 2015 hingga 27 Juli 2016. Setelah direshuffle, Tim diberi kepercayaan sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sejak 27 Juli 2016 hingga 23 Oktober 2019.
Setelah itu dia meninggalkan jabatan pemerintahannya, dan mendirikan Consilience Policy Institute yang mulai beroperasi secara resmi di Singapura. Pada 2021, Tom diangkat sebagai Ketua Dewan PT Jaya Ancol oleh Anies Baswedan yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Menjelang Pilpres 2024, Tom Lembong ditunjuk sebagai Co-Captain Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Tim AMIN).
Pada 2015, Tom Lembong menghadapi situasi, di mana kebutuhan gula nasional meningkat. Tahun itu, impor gula tercatat sebesar 3,37 juta ton. Setahun kemudian, pada 2016, impor gula melonjak signifikan hingga mencapai 4,74 juta ton. Akibat Tom Lembong ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dalam importasi gula. Dia diduga menggelapkan uang negara sebesar Rp400 Miliar.
Enggartiasto Lukita tiga periode menjadi Anggota DPR, yakni periode 1999–2004, 2004–2009, dan 2009–2014. Namun sejak 2013 Enggartiasto Lukita memutuskan masuk di Partai NasDem.
Ia diangkat sebagai Menteri Perdagangan dalam perombakan Kabinet Kerja Jilid II pada 27 Juli 2016 menggantikan Thomas Trikasih Lembong yang bergeser menjadi Kepala Koordinasi Penanaman Modal.
Pada pertengahan 2016 hingga 2019, di masa kepemimpinan Enggar, tren impor gula tetap tinggi. Hal ini terjadi pada 2017, impor gula mencapai 4,48 juta ton. Gula diimpor dari Australia, Thailand, Brasil, dan Korea Selatan. Setahun kemudian, impor gula kembali mengalami peningkatan menjadi 5,02 juta ton. Pada 2019, tahun terakhir Enggar menjabat, impor gula sedikit menurun menjadi 4,09 juta ton. Namun, sumber impor gula semakin beragam, meliputi India, Australia, Thailand, Korea Selatan, dan Jerman.
Setahun setelahnya, Tom menjadi salah satu pendiri dan chief executive officer di sebuah perusahaan ekuitas swasta bernama Quvat Management yang berada di Singapura. Di samping itu, pada periode 2012-2014, ia juga menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Graha Layar Prima Tbk (BlitzMegaplex).
Tom Lembong menjabat Menteri Perdagangan sejak 12 Agustus 2015 hingga 27 Juli 2016. Setelah direshuffle, Tim diberi kepercayaan sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sejak 27 Juli 2016 hingga 23 Oktober 2019.
Setelah itu dia meninggalkan jabatan pemerintahannya, dan mendirikan Consilience Policy Institute yang mulai beroperasi secara resmi di Singapura. Pada 2021, Tom diangkat sebagai Ketua Dewan PT Jaya Ancol oleh Anies Baswedan yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Menjelang Pilpres 2024, Tom Lembong ditunjuk sebagai Co-Captain Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Tim AMIN).
Pada 2015, Tom Lembong menghadapi situasi, di mana kebutuhan gula nasional meningkat. Tahun itu, impor gula tercatat sebesar 3,37 juta ton. Setahun kemudian, pada 2016, impor gula melonjak signifikan hingga mencapai 4,74 juta ton. Akibat Tom Lembong ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dalam importasi gula. Dia diduga menggelapkan uang negara sebesar Rp400 Miliar.
3. Enggartiasto Lukita
Pemilik nama asli Loe Joe Eng ini lahir 12 Oktober 1951 di Cirebon, Jawa Barat. Politikus Partai Nasdem itu menjabat sebagai Menteri Perdagangan pada 27 Juli 2016–20 Oktober 2019.Enggartiasto Lukita tiga periode menjadi Anggota DPR, yakni periode 1999–2004, 2004–2009, dan 2009–2014. Namun sejak 2013 Enggartiasto Lukita memutuskan masuk di Partai NasDem.
Ia diangkat sebagai Menteri Perdagangan dalam perombakan Kabinet Kerja Jilid II pada 27 Juli 2016 menggantikan Thomas Trikasih Lembong yang bergeser menjadi Kepala Koordinasi Penanaman Modal.
Pada pertengahan 2016 hingga 2019, di masa kepemimpinan Enggar, tren impor gula tetap tinggi. Hal ini terjadi pada 2017, impor gula mencapai 4,48 juta ton. Gula diimpor dari Australia, Thailand, Brasil, dan Korea Selatan. Setahun kemudian, impor gula kembali mengalami peningkatan menjadi 5,02 juta ton. Pada 2019, tahun terakhir Enggar menjabat, impor gula sedikit menurun menjadi 4,09 juta ton. Namun, sumber impor gula semakin beragam, meliputi India, Australia, Thailand, Korea Selatan, dan Jerman.
3. Agus Suparmanto
Agus Suparmanto juga termasuk Mendag dalam satu dekade terakhir. Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menjabat Mendag pada periode 23 Oktober 2019–23 Desember 2020.
tulis komentar anda