Sinergia Animal: 50 Perusahaan Tertinggal Dalam Komitmen Kesejahteraan Hewan Harus Segera Bertindak

Kamis, 31 Oktober 2024 - 13:28 WIB
Sebanyak 50 perusahaan dilaporkan tidak membuat kemajuan atau hanya sedikit sekali kemajuan dalam menerapkan komitmen menghentikan penggunaan telur dari bebas sangkar. Foto: Dok SINDOnews
JAKARTA - Sebanyak 50 perusahaan dilaporkan tidak membuat kemajuan atau hanya sedikit sekali kemajuan dalam menerapkan komitmen menghentikan penggunaan telur dari bebas sangkar. Begitu hasil studi terbaru NGO Sinergia Animal.

Laporan Bebas Sangkar terbaru yang dirilis Sinergia Animal mengungkapkan banyak perusahaan di Asia kemungkinan tidak akan memenuhi komitmen mereka dalam mengakhiri penggunaan telur dari sistem sangkar pada tahun 2025.

Dalam laporannya, Sinergia Animal mensurvei 78 perusahaan di India, Indonesia, Jepang, Malaysia, dan Thailand. Kemudian, menemukan 50 di antaranya berisiko gagal memenuhi janji mereka untuk menghentikan penggunaan telur dari sistem kontroversial yang sudah dilarang di banyak negara.



"Asia merupakan produsen telur terbesar di dunia. Jutaan ayam dikurung di sangkar yang membuat mereka tidak bisa berjalan, merentangkan sayap sepenuhnya, atau melakukan perilaku alami," ujar Among Pakrosa, Direktur Pengelola Act for Farmed Animals, koalisi NGO perlindungan hewan Sinergia Animal dan Animal Friends Jogja.

"Kami menyerukan kepada perusahaan-perusahaan tersebut untuk menepati janji mereka beralih ke sistem bebas sangkar sampai tahun 2025,” tambahnya.

Perusahaan Tertinggal: Bendera Merah dan Oranye

Sinergia Animal mengkategorikan perusahaan dalam dua kelompok:

1. Bendera Merah: Perusahaan dengan komitmen bebas sangkar di tahun 2025 namun tidak melaporkan kemajuan mereka.

2. Bendera Oranye: Perusahaan yang melaporkan kemajuan di negara lain tetapi tidak di Asia.

Perusahaan terkenal, termasuk Best Western, Millennium & Copthorne Hotels, Au Bon Pain, dan Subway, masuk dalam dua kategori ini.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More