Pengamat Nilai Kritikan Refly Harun Tidak Substansial
Rabu, 30 Oktober 2024 - 22:18 WIB
Dia mengingatkan, pengorganisasian cara militer adalah model yang diakui menjadi yang terapi, terbaik dan dan termodern di dunia.
"Bahkan saking ingin mencari-cari kesalahan Prabowo Subianto, para kritikus ini bahkan mempersoalkan hal-hal yang tidak substansial. Sebut saja salah satu contohnya seperti yang dilakukan oleh Refly Harun," ujarnya.
"Dalam salah satu monolog di channel YouTube-nya, Refly mempersoalkan hadirnya Ketua Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Sufmi Dasco Ahmad, ketika mendampingi Prabowo Subianto saat mengumumkan susunan kabinetnya," sambungnya.
Dalam pandangan Refly, tidak boleh Sufmi Dasco hadir mendampingi Prabowo Subianto dalam mengumumkan kabinet karena ia pandang bukan bagian resmi dari pemerintahan. "Kritik Refly ini, menurut saya, sangat tidak substansial. Argumentasinya juga cukup mengada-ada," imbuhnya.
Sebab, kata dia, semua orang tahu bahwa Sufmi Dasco Ahmad merupakan Ketua Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, yang salah satu fungsi utamanya adalah membantu Prabowo Subianto dalam menyusun kabinet. Dia mengakui masa bakti Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran berakhir saat Prabowo Subianto dilantik sebagai presiden.
"Namun karena salah satu fungsi utama tim ini adalah turut menyusun kabinet Prabowo-Gibran, ketika kemudian Prabowo Subianto meminta Sufmi Dasco Ahmad untuk mendampingi pada saat mengumumkan kabinet, tentu hal ini sangat wajar," imbuhnya.
Karena, lanjut dia, ketika Prabowo membutuhkan informasi secara cepat, dengan segera Sufmi Dasco bisa memberikannya.
"Kita semua memang tahu, bahwa Refly Harun ini adalah salah satu sosok yang ketika pilpres yang lalu, berada di kubu Anies Baswedan. Dan kita juga tahu, bahwa Anies harus kalah dalam persaingan kontestasi. Jika kemudian Refly memberikan kritik, sangat bisa dipahami karena memang berada di sisi seberang Prabowo Subianto," ungkapnya.
Meski demikian, lanjut dia, dengan background intelektual mapan yang dimiliki oleh Refly, rasanya cukup tidak elok jika kemudian kritik yang diarahkan hanya yang penting kritik tanpa dibarengi dengan substansi yang memadai.
"Dalam konteks demokrasi, sejatinya kritik seperti yang dilakukan oleh Refly harun ini adalah vitamin. Dengan catatan, jika kritik diarahkan pada hal-hal yang substansial," ungkapnya.
"Bahkan saking ingin mencari-cari kesalahan Prabowo Subianto, para kritikus ini bahkan mempersoalkan hal-hal yang tidak substansial. Sebut saja salah satu contohnya seperti yang dilakukan oleh Refly Harun," ujarnya.
"Dalam salah satu monolog di channel YouTube-nya, Refly mempersoalkan hadirnya Ketua Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Sufmi Dasco Ahmad, ketika mendampingi Prabowo Subianto saat mengumumkan susunan kabinetnya," sambungnya.
Dalam pandangan Refly, tidak boleh Sufmi Dasco hadir mendampingi Prabowo Subianto dalam mengumumkan kabinet karena ia pandang bukan bagian resmi dari pemerintahan. "Kritik Refly ini, menurut saya, sangat tidak substansial. Argumentasinya juga cukup mengada-ada," imbuhnya.
Sebab, kata dia, semua orang tahu bahwa Sufmi Dasco Ahmad merupakan Ketua Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, yang salah satu fungsi utamanya adalah membantu Prabowo Subianto dalam menyusun kabinet. Dia mengakui masa bakti Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran berakhir saat Prabowo Subianto dilantik sebagai presiden.
"Namun karena salah satu fungsi utama tim ini adalah turut menyusun kabinet Prabowo-Gibran, ketika kemudian Prabowo Subianto meminta Sufmi Dasco Ahmad untuk mendampingi pada saat mengumumkan kabinet, tentu hal ini sangat wajar," imbuhnya.
Karena, lanjut dia, ketika Prabowo membutuhkan informasi secara cepat, dengan segera Sufmi Dasco bisa memberikannya.
"Kita semua memang tahu, bahwa Refly Harun ini adalah salah satu sosok yang ketika pilpres yang lalu, berada di kubu Anies Baswedan. Dan kita juga tahu, bahwa Anies harus kalah dalam persaingan kontestasi. Jika kemudian Refly memberikan kritik, sangat bisa dipahami karena memang berada di sisi seberang Prabowo Subianto," ungkapnya.
Meski demikian, lanjut dia, dengan background intelektual mapan yang dimiliki oleh Refly, rasanya cukup tidak elok jika kemudian kritik yang diarahkan hanya yang penting kritik tanpa dibarengi dengan substansi yang memadai.
"Dalam konteks demokrasi, sejatinya kritik seperti yang dilakukan oleh Refly harun ini adalah vitamin. Dengan catatan, jika kritik diarahkan pada hal-hal yang substansial," ungkapnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda