Menjadikan Bahasa Indonesia Keren Lagi

Senin, 28 Oktober 2024 - 05:27 WIB
Widodo Suryadi. Foto/Istimewa
Widodo Suryadi

Praktisi Perbankan dan Pemerhati Kebudayaan

MESKIPUN sedang ramai tentang penurunan daya beli kelas menengah belakangan ini, Indonesia tetap digadang-gadang sebagai kekuatan ekonomi baru. Apalagi dengan bonus demografi mayoritas penduduk Indonesia berada di rentang usia produktif, visi Indonesia Emas 2045 terus digaung-gaungkan ke semua penjuru.



Di balik optimisme ini, tetap ada kegelisahan dan kegalauan bagi semua pemerhati sejarah. Akankah kita masih tetap bisa menjadi satu bangsa yang tersatukan di tahun 2045 nanti? Salah satu hal yang mendasari kegalauan ini adalah menurunnya apresiasi kita terhadap Bahasa Indonesia yang telah membuktikan jati dirinya sebagai perekat kebangsaan selama hampir 1 abad ini.

Setiap kali kita memperingati Hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober setiap tahunnya, kita selalu diingatkan kembali atas pengorbanan para pendiri bangsa dalam mengesampingkan perbedaan mereka demi terbentuknya satu nusa, satu bangsa, satu bahasa, Indonesia. Seiring dengan berjalannya waktu dan pesatnya perkembangan teknologi, gaung Sumpah Pemuda ini perlahan-lahan menjadi keniscayaaan hampa. Sumpah yang begitu sakral dan menjadi fondasi berdirinya Republik tercinta ini terkesan hanya menjadi suatu formalitas sejarah belaka.

Ketika kita menelusuri kembali perjalanan sejarah Indonesia dari 28 Oktober 1928 hingga saat ini, pasti timbul pertanyaan mengapa kita masih bisa bersatu sebagai satu bangsa. Banyak episode sejarah mencatat berulang kali, atas dasar kepentingan kelompok tertentu, terjadi peristiwa-peristiwa untuk memecah-belah bangsa kita. Namun, Indonesia masih tetap tegak berdiri. Peristiwa peristiwa tersebut tidak nendjadikan bangsa kita terpecah berdasarkan garis etnis atau paham tertentu seperti yang terjadi di Eropa dan beberapa belahan dunia lain.

Mungkin kita tidak menyadari bahwa perekat kebangsaan kita yang paling kuat itu justru Bahasa Indonesia yang kita tuturkan setiap hari. Bahasa Indonesia tidak hanya memainkan peran sejarah dalam mempersatukan bangsa, tetapi juga menjadi bagian dari pembangunan karakter kita sebagai suatu bangsa. Sayangnya, Bahasa Indonesia ini sering kali dilupakan dalam pembahasan pembahasan tentang identitas dan pembangunan karakter bangsa. Padahal, Bahasa Indonesia memegang peranan penting sebagai pemersatu bagi bangsa Indonesia yang multietnis. Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang digunakan semua etnis di samping bahasa ibu mereka masing-masing.

Bahasa sebagai Identitas dan Ideologi



Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu, yang telah digunakan selama lebih dari 700 tahun. Bahasa yang berasal dari rumpun bahasa Austronesia ini telah berkembang dari waktu ke waktu menjadi bahasa nasional Indonesia. Sejarah panjang ini telah memungkinkannya menjadi bahasa umum di antara berbagai kelompok etnis, sehingga memudahkan komunikasi dan memfasilitasi interaksi serta pemahaman di antara orang-orang dari latar belakang yang berbeda. Dalam masyarakat multikultural, bahasa membantu menjembatani kesenjangan antara kelompok yang beragam. Hal inilah yang mendorong kohesi sosial dan menciptakan rasa identitas dan persatuan nasional tanpa kita sadari.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More