Perempuan Bangsa: Hari Santri Momentum Ciptakan Pesantren Bebas dari Kekerasan

Rabu, 23 Oktober 2024 - 16:05 WIB
“Sejak dahulu, pondok pesantren terbukti telah melahirkan banyak tokoh tidak hanya pahlawan dan negarawan, tapi juga profesional, pengusaha dan sebagainya,” kata anggota DPR RI ini.

Sehingga, sangat penting menciptakan lingkungan pondok pesantren yang bebas dari kekerasan fisik, psikis, maupun mental. Agar pondok pesantren dapat terus melahirkan generasi yang berakhlakul karimah dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.

Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur'an wal Hadits didirikan oleh KH Abu Bakar Rahziz, dan Nyai Hj. Badriyah Fayumi, memiliki konsep pendidikan, yaitu Pendidikan Terintegrasi Kader Ulama, Pemimpin Berakhlak Qur’ani, dan Berwawasan Kebangsaan. Berarti, pendidikan yang dibangun dalam pesantren ini sangat terpadu, terhubung, terkait dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain.

"Deklarasi Nasional Santri Terlindungi untuk Kebangkitan Negeri sejalan dengan visi misi dan motto kami, pendidikan berkualitas untuk semua, tanpa kekerasan dan tanpa diskriminasi. Sejak awal berdiri, Mahasina memiliki konsep sebagai Pondok Pesantren yang ramah anak dan anti terhadap kekerasan di lingkungan Pondok," kata Kiai Abu.

Selain Neng Eem Marhamah dan Sujatmiko, turut hadir dalam Deklarasi Nasional tersebut, Ketua Fraksi PKB DPR RI Jazilul Fawaid dan anggota DPR RI Fraksi PKB lainnya yakni Ida Fauziyah, Arzetti Bilbina, Nihayatul Wafiroh, dan Ratna Juwita Sari.
(cip)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More