Peserta JKN-KIS Tembus 267 Juta Jiwa, Jokowi Tekankan Pelayanan Kesehatan Berkualitas
Selasa, 15 Oktober 2024 - 13:55 WIB
"Saya dan keluarga terbantu sekali. Pengobatan mulai dari kakek saya waktu itu di rumah sakit juga sudah menggunakan BPJS. Ibu saya juga. Terus waktu saya hamil sampai melahirkan juga di rumah sakit menggunakan BPJS. Imunisasi lengkap untuk anak balita saya yang sekarang juga sudah menggunakan BPJS," ungkapnya.
Dia merasa pelayanan dari BPJS Kesehatan yang diterima sangat memuaskan. Dia pun berharap agar program jaminan sosial kesehatan bisa terus dilanjutkan untuk menjamin kesehatan masyarakat Indonesia. "Saya mohon untuk Bapak Jokowi untuk melanjutkan semua programnya kemarin dilanjutkan lagi saja, karena itu sangat membantu masyarakat Indonesia mulai dari BPJS Kesehatan, PKH, juga jaminan pendidikan untuk anak-anak," jelas Rina.
Suprihono, warga lainnya, juga merasakan manfaat besar KIS, utamanya untuk pengobatan cuci darah. Bahkan, dia mengaku telah 14 tahun melakukan cuci darah. "Alhamdulillah, saya dari awal sebelum sakit saya sudah dibikinin KIS. Jadi saya dari awal sampai sekarang belum pernah pakai uang," ucapnya.
Dia pun berharap program KIS bisa dilanjutkan, terutama untuk membantu masyarakat kurang mampu. Selain itu, ia juga berharap agar bantuan sosial lainnya juga tetap ada. "Menurut saya harus dilanjutkan karena untuk rakyat yang miskin-miskin ini butuh sekali BPJS Kesehatan, termasuk kebutuhan pokok sembako untuk rakyat miskin," tandasnya.
Sagitarini, warga lainnya, juga merasakan mudahnya mendapatkan layanan pengobatan secara gratis melalui KIS. Selain pernah menggunakannya untuk rawat inap saat sakit, dia juga memanfaatkan KIS untuk membiayai persalinan. "Alhamdulillah, banyak sekali ya, dari sakit misalnya opname-opname gitu. Terus kemarin baru saja operasi caesar untuk melahirkan anak tercover BPJS, alhamdulilah untuk anak juga langsung tercover juga oleh BPJS," ungkap Sagitarini.
Sagitarini menyampaikan apresiasi atas program KIS. Dia berharap program tersebut bisa terus berlanjut. Dia juga berharap masyarakat Indonesia makin sehat, maju, dan kemiskinan bisa terentaskan. "Saya menyampaikan sangat terima kasih dan bangga karena rakyat kecil seperti saya benar-benar merasakan efek BPJS ini, keuntungan menggunakan BPJS ini."
Penerima manfaat KIS lainnya yang hadir silaturahmi bersama Jokowi di GOR Asber Nasution, Kota Tebing Tinggi, Provinsi Sumatra Utara, pada 7 Februari 2024 bernama Farida Nasution mengaku sudah merasakan langsung manfaat KIS. Saat berdialog bersama Jokowi, Farida mengungkapkan pengalamannya dioperasi secara gratis karena menggunakan fasilitas KIS. "Saya pernah operasi kelenjar getah bening di leher. Saya di Rumah Sakit Pamela. Tidak ada dipungut biaya sama sekali," ungkap Farida.
Sumiati, warga Tebing Tinggi lainnya, juga merasakan manfaat serupa. Kepada Jokowi, dia menuturkan pengalamannya memeriksa matanya yang minus. "Cek mata kemudian minus. Cek kesehatan di rumah sakit kemudian disuruh ambil (kacamata) di optik. Enggak ada bayar," ucap Sumiati.
Dia merasa pelayanan dari BPJS Kesehatan yang diterima sangat memuaskan. Dia pun berharap agar program jaminan sosial kesehatan bisa terus dilanjutkan untuk menjamin kesehatan masyarakat Indonesia. "Saya mohon untuk Bapak Jokowi untuk melanjutkan semua programnya kemarin dilanjutkan lagi saja, karena itu sangat membantu masyarakat Indonesia mulai dari BPJS Kesehatan, PKH, juga jaminan pendidikan untuk anak-anak," jelas Rina.
Suprihono, warga lainnya, juga merasakan manfaat besar KIS, utamanya untuk pengobatan cuci darah. Bahkan, dia mengaku telah 14 tahun melakukan cuci darah. "Alhamdulillah, saya dari awal sebelum sakit saya sudah dibikinin KIS. Jadi saya dari awal sampai sekarang belum pernah pakai uang," ucapnya.
Dia pun berharap program KIS bisa dilanjutkan, terutama untuk membantu masyarakat kurang mampu. Selain itu, ia juga berharap agar bantuan sosial lainnya juga tetap ada. "Menurut saya harus dilanjutkan karena untuk rakyat yang miskin-miskin ini butuh sekali BPJS Kesehatan, termasuk kebutuhan pokok sembako untuk rakyat miskin," tandasnya.
Sagitarini, warga lainnya, juga merasakan mudahnya mendapatkan layanan pengobatan secara gratis melalui KIS. Selain pernah menggunakannya untuk rawat inap saat sakit, dia juga memanfaatkan KIS untuk membiayai persalinan. "Alhamdulillah, banyak sekali ya, dari sakit misalnya opname-opname gitu. Terus kemarin baru saja operasi caesar untuk melahirkan anak tercover BPJS, alhamdulilah untuk anak juga langsung tercover juga oleh BPJS," ungkap Sagitarini.
Sagitarini menyampaikan apresiasi atas program KIS. Dia berharap program tersebut bisa terus berlanjut. Dia juga berharap masyarakat Indonesia makin sehat, maju, dan kemiskinan bisa terentaskan. "Saya menyampaikan sangat terima kasih dan bangga karena rakyat kecil seperti saya benar-benar merasakan efek BPJS ini, keuntungan menggunakan BPJS ini."
Penerima manfaat KIS lainnya yang hadir silaturahmi bersama Jokowi di GOR Asber Nasution, Kota Tebing Tinggi, Provinsi Sumatra Utara, pada 7 Februari 2024 bernama Farida Nasution mengaku sudah merasakan langsung manfaat KIS. Saat berdialog bersama Jokowi, Farida mengungkapkan pengalamannya dioperasi secara gratis karena menggunakan fasilitas KIS. "Saya pernah operasi kelenjar getah bening di leher. Saya di Rumah Sakit Pamela. Tidak ada dipungut biaya sama sekali," ungkap Farida.
Sumiati, warga Tebing Tinggi lainnya, juga merasakan manfaat serupa. Kepada Jokowi, dia menuturkan pengalamannya memeriksa matanya yang minus. "Cek mata kemudian minus. Cek kesehatan di rumah sakit kemudian disuruh ambil (kacamata) di optik. Enggak ada bayar," ucap Sumiati.
(zik)
tulis komentar anda