Jaga Stabilitas Jelang Pelantikan Presiden, Pemerintah Antisipasi Karhutla
Minggu, 13 Oktober 2024 - 10:14 WIB
Wilayah yang sedang mengalami musim hujan meliputi sebagian Aceh, Sumatera Utara, sebagian Riau, sebagian Sumatera Barat, sebagian Jambi, sebagian Sumatera Selatan, sebagian Bengkulu, sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah bagian utara, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan bagian utara, Sulawesi Tengah bagian tengah, sebagian Maluku Utara, sebagian Maluku, Papua Barat dan sebagian Papua.
"Dalam rangka kesiapsiagaan dan mengoptimalkan pengerahan sumber daya pengendalian karhutla, hingga saat ini masih delapan provinsi telah menetapkan status siaga darurat karhutla yaitu Provinsi Riau, Sumsel, NTB, Jambi, Kaltim, Kalbar, NTT, dan Kalimantan Selatan," tutur Thomas.
Pada provinsi-provinsi rawan tersebut telah dioptimalkan upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan meliputi upaya pencegahan karhutla seperti deteksi dini titik panas, patroli pencegahan karhutla oleh Manggala Agni, bersama dengan TNI, Polri, dan masyarakat, sosialisasi kepada masyarakat, pembentukan Masyarakat Peduli Api (MPA), operasi modifikasi cuaca, water bombing, patroli udara, dan penataan ekosistem gambut.
"Upaya pencegahan sampai dengan 10 Oktober 2024 juga dilakukan melalui kegiatan patroli pencegahan baik dilakukan secara mandiri oleh Manggala Agni pada 1.725 desa, dan secara terpadu bersama UPT KLHK, TNI/Polri (Babinsa/Bhabinkamtibmas) dan Masyarakat Peduli Api pada 379 desa. Patroli pencegahan sudah dilaksanakan di Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Kalsel, Kalteng, Kaltim, Kaltara, Jabar, Jateng, Jatim, Bali, NTB, NTT, Gorontalo, Sulbar, Sulsel, Sulteng, Sultra, Papua, dan Papua Barat," jelas Thomas.
KLHK juga terus memperkuat peran serta masyarakat dalam pengendalian karhutla. KLHK telah membentuk MPA sebanyak 7.428 personel yang tersebar di dua puluh sembilan provinsi. Pada tahun 2024 telah dilakukan pembentukan MPA di Provinsi Sumatera Utara, Bangka Belitung, Jawa Timur, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dengan jumlah peserta 345 personel.
Pembinaan MPA di Provinsi Lampung, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan dengan jumlah peserta 250 personil. Penguatan MPA di Provinsi Riau, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah dengan jumlah peserta 150 personel.
Operasi Modifikasi Cuaca telah dilaksanakan di Riau sebanyak 48 sortie (41.000 kg NaCl), Jambi sebanyak 14 sortie (11.140 kg NaCl), Kalimantan Barat sebanyak 11 sortie (8.800 kg NaCl), Kalimantan Tengah sebanyak 12 sortie (10.400 kg NaCl), Sumatera Selatan sebanyak 13 sortie (10.400 kg NaCl), Kalimantan Selatan sebanyak 16 sortie (12.800 kg NaCl).
Menyikapi eskalasi karhutla dan status kesiagaan darurat, KLHK telah menyampaikan surat kepada Kepala BNPB melalui surat No. S.204/MenLHK/PPI/ PPI.4/8/2024 tanggal 23 Agustus 2024 hal Permohonan Dukungan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.
Operasi udara juga dilakukan melalui patroli udara dan water bombing, yang telah dilaksanakan mulai tanggal 2 Maret 2024 hingga sampai saat ini yang melibatkan 8 helikopter dari BNPB dan KLHK yang dilaksanakan di Provinsi Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
"Dalam rangka kesiapsiagaan dan mengoptimalkan pengerahan sumber daya pengendalian karhutla, hingga saat ini masih delapan provinsi telah menetapkan status siaga darurat karhutla yaitu Provinsi Riau, Sumsel, NTB, Jambi, Kaltim, Kalbar, NTT, dan Kalimantan Selatan," tutur Thomas.
Pada provinsi-provinsi rawan tersebut telah dioptimalkan upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan meliputi upaya pencegahan karhutla seperti deteksi dini titik panas, patroli pencegahan karhutla oleh Manggala Agni, bersama dengan TNI, Polri, dan masyarakat, sosialisasi kepada masyarakat, pembentukan Masyarakat Peduli Api (MPA), operasi modifikasi cuaca, water bombing, patroli udara, dan penataan ekosistem gambut.
"Upaya pencegahan sampai dengan 10 Oktober 2024 juga dilakukan melalui kegiatan patroli pencegahan baik dilakukan secara mandiri oleh Manggala Agni pada 1.725 desa, dan secara terpadu bersama UPT KLHK, TNI/Polri (Babinsa/Bhabinkamtibmas) dan Masyarakat Peduli Api pada 379 desa. Patroli pencegahan sudah dilaksanakan di Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Kalsel, Kalteng, Kaltim, Kaltara, Jabar, Jateng, Jatim, Bali, NTB, NTT, Gorontalo, Sulbar, Sulsel, Sulteng, Sultra, Papua, dan Papua Barat," jelas Thomas.
KLHK juga terus memperkuat peran serta masyarakat dalam pengendalian karhutla. KLHK telah membentuk MPA sebanyak 7.428 personel yang tersebar di dua puluh sembilan provinsi. Pada tahun 2024 telah dilakukan pembentukan MPA di Provinsi Sumatera Utara, Bangka Belitung, Jawa Timur, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dengan jumlah peserta 345 personel.
Pembinaan MPA di Provinsi Lampung, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan dengan jumlah peserta 250 personil. Penguatan MPA di Provinsi Riau, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah dengan jumlah peserta 150 personel.
Operasi Modifikasi Cuaca telah dilaksanakan di Riau sebanyak 48 sortie (41.000 kg NaCl), Jambi sebanyak 14 sortie (11.140 kg NaCl), Kalimantan Barat sebanyak 11 sortie (8.800 kg NaCl), Kalimantan Tengah sebanyak 12 sortie (10.400 kg NaCl), Sumatera Selatan sebanyak 13 sortie (10.400 kg NaCl), Kalimantan Selatan sebanyak 16 sortie (12.800 kg NaCl).
Menyikapi eskalasi karhutla dan status kesiagaan darurat, KLHK telah menyampaikan surat kepada Kepala BNPB melalui surat No. S.204/MenLHK/PPI/ PPI.4/8/2024 tanggal 23 Agustus 2024 hal Permohonan Dukungan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.
Operasi udara juga dilakukan melalui patroli udara dan water bombing, yang telah dilaksanakan mulai tanggal 2 Maret 2024 hingga sampai saat ini yang melibatkan 8 helikopter dari BNPB dan KLHK yang dilaksanakan di Provinsi Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
(maf)
tulis komentar anda