Indonesia Re Institute Ajak Stakeholders Mitigasi Potensi Gempa Megathrust
Jum'at, 11 Oktober 2024 - 22:07 WIB
Penanggung Jawab Tim Diseminasi Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Septa Anggraini mengatakan, pihaknya telah membangun sistem end-to-end yang memonitor dan mendeteksi gempa.
"Sistem ini mengolah data seismograf menjadi informasi yang kemudian disampaikan kepada pemerintah, sehingga tindakan atau kebijakan yang tepat dapat segera diambil untuk melindungi masyarakat," katanya.
Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB Udrekh menjelaskan, siklus kegempaan yang terjadi saat ini dapat digunakan untuk memperkirakan potensi terjadinya gempa di masa depan. Informasi ini sangat penting bagi asuransi dalam menghitung risiko terjadinya bencana berdasarkan waktu terakhir sebuah segmen gempa aktif.
"BNPB bekerja sama dengan para pakar untuk menghasilkan peta bahaya dan risiko bencana. Peta ini menjadi alat penting dalam mitigasi bencana serta dalam perhitungan potensi kerugian, baik dari perspektif asuransi maupun ekonomi," katanya.
Akademisi dari Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB, Irwan Meilano menyoroti pentingnya membangun ketahanan bangsa dalam menghadapi gempa juga menjadi prioritas. Dengan model perhitungan probabilitas, kita dapat mengestimasi potensi kerugian akibat gempa, termasuk pada bangunan seperti sekolah yang sering rusak akibat guncangan atau tsunami. Hal ini penting untuk mitigasi di berbagai daerah yang berisiko.
"Melalui data historis dan analisis yang baik, kita bisa memprediksi potensi kerugian, walaupun kita tidak bisa memastikan kapan gempa akan terjadi," kata Irwan.
"Sistem ini mengolah data seismograf menjadi informasi yang kemudian disampaikan kepada pemerintah, sehingga tindakan atau kebijakan yang tepat dapat segera diambil untuk melindungi masyarakat," katanya.
Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB Udrekh menjelaskan, siklus kegempaan yang terjadi saat ini dapat digunakan untuk memperkirakan potensi terjadinya gempa di masa depan. Informasi ini sangat penting bagi asuransi dalam menghitung risiko terjadinya bencana berdasarkan waktu terakhir sebuah segmen gempa aktif.
"BNPB bekerja sama dengan para pakar untuk menghasilkan peta bahaya dan risiko bencana. Peta ini menjadi alat penting dalam mitigasi bencana serta dalam perhitungan potensi kerugian, baik dari perspektif asuransi maupun ekonomi," katanya.
Akademisi dari Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB, Irwan Meilano menyoroti pentingnya membangun ketahanan bangsa dalam menghadapi gempa juga menjadi prioritas. Dengan model perhitungan probabilitas, kita dapat mengestimasi potensi kerugian akibat gempa, termasuk pada bangunan seperti sekolah yang sering rusak akibat guncangan atau tsunami. Hal ini penting untuk mitigasi di berbagai daerah yang berisiko.
"Melalui data historis dan analisis yang baik, kita bisa memprediksi potensi kerugian, walaupun kita tidak bisa memastikan kapan gempa akan terjadi," kata Irwan.
(cip)
tulis komentar anda